Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Jet Tempur FA-50 Filipina Jatuh dan Tewaskan 2 Pilot

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Miftahul Huda
Manufer jet tempur F-16 di AWR Lumajang, Selasa (9/7/2024). Kronologi Pesawat Jet Tempur Filipina Jatuh, Dua Pilot Tewas
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Pesawat jet tempur FA-50 Filipina dilaporkan jatuh di pegunungan Kalatungan yang berlokasi di wilayah Mindanao selatan.

Belum diketahui secara pasti kapan kecelakaan itu terjadi.

Tim penyelamat yang jelas mendapati peristiwa tersebut setelah menemukan puing-puing jet tempur dan jasad kedua pilot di pegunungan Kalatungan pada Rabu (5/3/2025).

"Puing-puing pesawat menunjukkan ini adalah kecelakaan," kata Juru bicara Angkatan Udara Filipina Consuelo Castillo, dikutip dari Reuters.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat insiden tersebut, operasi 11 jet FA-50 buatan Korea Selatan yang tersisa telah dihentikan.

Sebelumnya, Filipina memperoleh 12 jet tempur FA-50 dari Korea Selatan pada 2014 sebagai bagian dari program modernisasi militer untuk meningkatkan keamanan dalam negeri dan meningkatkan kemampuannya untuk mempertahankan perbatasan maritimnya melawan China di Laut China Selatan.

Baca juga: Jet Tempur Filipina FA-50 Hilang Kontak, Pencarian Masih Dilakukan

Kronologi pesawat jet tempur Filipina jatuh

Dikutip dari CNA, pesawat jet tempur FA-50 Filipina terbang dari Pangkalan Udara Mactan-Benito Ebuen yang berbagi landasan pacu dengan bandara di Cebu, kota terbesar kedua di Filipina pada Selasa (4/3/2025) waktu setempat.

Pesawat jet tempur tersebut diterbangkan bersama dengan pesawat angkatan udara lainnya untuk memberikan dukungan tempur kepada pasukan yang memerangi puluhan gerilyawan Tentara Rakyat Baru di dekat kota Cabanglasan di Bukidnon.

Namun, Angkatan Udara Filipina melaporkan bahwa pesawat tempur FA-50 hilang kontak dengan pesawat lain yang terlibat dalam misi di provinsi Bukidnon pada tengah malam waktu setempat.

Jet tempur tersebut dikemudikan oleh dua pilot udara Filipina dalam misi anti-pemberontakan di provinsi selatan.

Letnan Jenderal Luis Rex Bergante, komandan Komando Mindanao Timur mengatakan, kedua awak pesawat jet tempur ditemukan di dalam reruntuhan.

"Mayat-mayat itu ditemukan di dalam pesawat. Ada upaya membuka parasut dan melontarkan diri," kata dia.

Diduga, pilot melontarkan diri dari jet supersonik setelah menghadapi masalah. Namun, angkatan udara Filipina masih belum mengetahui apakah kedua pilot di dalam FA-50 tersebut melontarkan diri saat pesawat itu jatuh.

Belum diketahui dengan jelas pula apa penyebab jatuhnya pesawat jet tempur FA-50.

Angkatan udara Filipina berharap agar penyelidikan dilakukan secara menyeluruh dan cepat.

Pasalnya, pesawat jet tersebut memiliki peran penting untuk patroli maritim.

Sementara itu, badan pesawat tempur mengalami kerusakan total. Diduga, pesawat tempur FA-50 menabrak pepohonan di pegunungan.

Puing-puing badan pesawat yang hilang berhasil ditemukan di pegunungan Kalatungan.

Pegunungan tersebut terletak di provinsi Bukidnon di Mindanao dengan setinggi 2.880 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan merupakan gunung tertinggi kelima di Filipina.

Jenazah para prajurit menuruni lereng gunung sekarang menjadi prioritas utama.

Baca juga: Spesifikasi dan Fitur Jet Tempur F-35 Siluman Milik AS yang Meledak di Alaska

Medan yang berbahaya

Masih dari sumber yang sama, Letnan Kolonel Francisco Garello dari Divisi Infanteri menyampaikan, pencarian pesawat jet tempur FA-50 Filipina bukan hal yang mudah.

Pihaknya telah mengerahkan tim pada Rabu (5/3/2025) untuk melakukan pencarian.

Namun, pencarian sempat dihentikan lantaran adanya bahaya kelompok komunis yang diyakini beroperasi di daerah tersebut.

Juru bicara Angkatan Udara Kolonel Consuelo Castillo mengatakan, insiden kecelakaan itu menjadi peristiwa besar pertama yang melibatkan skuadron FA-50.

Pasukan tersebut telah digunakan dalam latihan di atas Laut Cina Selatan yang disengketakan.

Pesawat jet tempur FA-50 juga telah diterbangkan dalam patroli udara gabungan dengan sekutu perjanjian Amerika Serikat di atas wilayah sengketa di Laut Cina Selatan.

Sebelumnya, sejumlah kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat militer Filipina terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Pada April 2024 lalu, dua pilot angkatan laut tewas ketika mengendarai helikopter Robinson R22 setelah jatuh di dekat pasar di selatan ibu kota Manila selama penerbangan pelatihan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Reuters, Channel News Asia , Associated Press (AP)
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi