Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Apa Saja yang Bisa Diredakan dengan Makan Buah Pir?

Baca di App
Lihat Foto
DOK.PEXELS/Karolina Grabowska
Buah pir dapat menjadi obat alami untuk mengatasi sembelit, selain semangka dan pepaya.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Buah pir dikenal karena rasanya yang manis dan mengandung banyak air, sehingga cocok dikonsumsi saat panas.

Selain rasanya yang manis dan teksturnya yang renyah, buah ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan.

Dikutip dari BBC Good Food (29/8/2024) buah pir merupakan sumber serat yang baik, antioksidan, kalium, vitamin C, flavonoid, dan rendah kalori.

Kandungan tersebut menjadikan buah berwarna kuning cerah ini mampu meredakan sejumlah penyakit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas penyakit apa saja yang dapat diredakan dengan mengonsumsi buah pir?

Baca juga: Baik untuk Jantung, Ini 3 Efek Samping Buah Pir jika Dimakan Berlebihan!

Penyakit yang bisa diredakan dengan buah pir

Berikut penyakit yang bisa diredakan dengan mengonsumsi buah pir:

1. Mengurangi risiko diabetes tipe 2

Buah pir dapat membantu menstabilkan gula darah dan mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Kandungan buah pir berukuran sedang dapat memenuhi hampir seperempat kebutuhan serat dalam tubuh dalam sehari.

Serat membantu mengontrol gula darah agar stabil dengan cara memperlambat penyerapan gula oleh tubuh.

2. Sembelit

Kandungan serat dalam buah pir dapat menambah ukuran dan melunakkan feses, sehingga membantu pergerakan usus lebih lancar.

Satu buah pir mengandung 6 gram serat atau lebih dari 20 persen yang dibutuhkan orang dewasa per hari.

Kandungan jenis serat pektin dalam pir yang dikenal sebagai serat larut dapat membantu mengurangi sembelit dan melancarkan pencernaan.

Baca juga: Alasan Buah Kurma Baik Dikonsumsi Ketika Berbuka Puasa, Mengapa?

3. Mengurangi peradangan

Peradangan dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh mencoba melindungi diri dari infeksi, racun, dan penyebab lainnya.

Beberapa peradangan sebenarnya merupakan respons yang normal.

Namun, jika peradangan terjadi secara terus-menerus, dapat menyebabkan penyakit Alzheimer, asma, kanker, hingga diabetes tipe 2.

Antioksidan adalah zat gizi yang dapat mencegah kerusakan sel yang menyebabkan peradangan.

Pir kaya akan jenis antioksidan kuat yang disebut flavonoid yang dapat mengurangi peradangan.

Baca juga: Konsumsi Buah Bit Bisa Atasi Penyakit Apa Saja?

4. Penyakit jantung

Pir merupakan salah satu menu terbaik untuk diet dan menjaga kesehatan jantung.

Pasalnya, buah pir mengandung antosianin, sebuah antioksidan dan pigmen yang memberi warna merah pada beberapa buah pir.

Menurut tinjauan terhadap 44 penelitian, antosianin dapat melindungi terhadap penyakit arteri koroner.

Kandungan serat dalam pir juga berperan dalam menurunkan kolesterol, menurut meta-analisis dari 15 uji klinis . Kolesterol tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sementara, kalium dalam buah pir membantu mengurangi tekanan darah tinggi dan faktor risiko lain untuk penyakit jantung.

Baca juga: Makan Buah Salak Bisa Meredakan Penyakit Apa Saja?

5. Mengontrol berat badan

Pir merupkan buah rendah kalori dan tinggi serat, sehingga membuat seseorang merasa cepat kenyang.

Sebuah studi yang menyelidiki efek penambahan buah, seperti apel atau pir, ke dalam diet dibandingkan dengan gandum menemukan, buah ini membantu mengurangi konsumsi energi dan berat badan seiring berjalannya waktu.

6. Memiliki sifat pelindung kanker

Karena kaya akan senyawa tanaman pelindung, seperti antosianin dan asam sinamat, konsumsi buah pir secara rutin juga dapat membantu melindungi diri dari jenis kanker tertentu.

Itulah sederet penyakit yang dapat diredakan dengan buah pir. Perlu diingat, sebagian orang dapat alergi mengonsumsi buah pir.

Tanda-tanda alergi biasanya muncul dalam hitungan menit, seperti gatal-gatal di mulut atau tenggorokan, bercak merah pada kulit, hingga batuk. 

Jika timbul gejala yang lebih serius, seperti kesulitan bernapas, pusing, atau bibir membiru, ini merupakan reaksi parah yang dikenal sebagai anafilaksis, dan memerlukan perhatian medis segera.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi