Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Mayat Ibu dan Anak Ditemukan dalam Toren Air di Tambora, Diduga Dibunuh

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Skyward Kick Productions
Ilustrasi jenazah. Bocah 6 Tahun Tewas Tersedot Pipa Air Pembuangan Air Kolam Renang di Garut
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Warga Tambora, Jakarta Barat dikejutkan dengan penemuan dua mayat di toren atau bak penampungan air.

Lokasi penemuan mayat berada di sebuah rumah di Jalan Angke Barat RT 05/RW 02, Tambora pada Kamis (6/3/2025).

Dua mayat yang ditemukan terdiri dari ibu berinisial TSL (59) dan anak perempuannya berinisial ES (35).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menjelaskan, dua mayat yang ditemukan dalam toren air diduga korban pembunuhan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Fakta Terbaru Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi Dinilai Tak Lakukan Pelanggaran

“Ya benar. Dua wanita ditemukan sudah meninggal di dalam toren dalam rumah. (Diduga) korban pembunuhan,” ujar Arfan dikutip dari Antara, Sabtu (8/3/2025).

“Kami telah meminta keterangan beberapa saksi untuk membantu proses penyelidikan kasus ini,” tambahnya.

Berikut kronologi penemuan dua mayat dalam toren yang diduga korban pembunuhan di Tambora.

Baca juga: 4 Fakta Penemuan Mayat Pensiunan TNI di Laut Marunda

Kronologi penemuan mayat dalam toren diduga korban pembunuhan di Tambora

Ketua RT 05, Sripriyanty menjelaskan, sebelum dua mayat ditemukan dalam toren, TSL dilaporkan hilang sejak Sabtu (1/3/2025).

Ia menerima laporan orang hilang dari anak TSL bernama Ronny (32) yang mengeluhkan ibunya tidak kunjung pulang ke rumah.

“Pas malam itu anaknya mau lapor polisi, tapi dia enggak lapor RT dulu kalau mau lapor polisi,” ujar Sripriyanty dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).

Sripriyanty menambahkan, hilangnya Sripriyanty juga ramai di media sosial Instagram.

Baca juga: 9 Fakta Awal Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Korban Lari dari Patroli Polisi

Namun, ada kejanggalan di balik hilangnya TSL karena ES juga tidak diketahui keberadaannya.

"Saya tahu dari Instagram teman saya, dikirim link-nya. Mamahnya hilang sama kakaknya. Saya cuma kaget, perasaan yang pergi tuh mamahnya doang, kenapa yang bisa hilang kok dua orang, sama kakaknya," imbuh Sripriyanty.

Setelah menghilang selama tiga hari, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya TSL dan ES ke polisi pada Selasa (4/3/2025).

Pada Rabu (5/3/2025), anak TSL sempat mencium bau menyengat di sekitar rumah lalu melaporkan hal ini kepada polisi.

Baca juga: Kronologi Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Bermula dari Mencari Kucing

“Hari Kamis, anaknya bilang kalau dia mencium bau mayat dan itu yang lapor ke polisi duluan anaknya juga. Saya juga dengar dari situ, soalnya dia apa-apa enggak bilang sama RT,” imbuh Sripriyanty.

“Saya juga bingung katanya dia laporin ada mayat yang menunjukkan mayatnya di penampungan air itu anaknya yang lapor,” jelasnya.

Menurut kesaksian Sripriyanty, polisi langsung mendatangi rumah TSL setelah mendapat laporan ada penemuan mayat dalam toren, Kamis (6/3/2025).

Proses evakuasi berlangsung hingga Jumat (7/3/2025) sekitar pukul 04.00 WIB.

Sripriyanty menjelaskan, TSL yang ditemukan tewas adalah ibu rumah tangga yang sehari-hari bekerja sebagai penjual es batu, sementara ES bekerja di bidang perpajakan.

Baca juga: Kompolnas soal Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi: Polisi Harus Belajar dari Kasus Afif

Dua mayat di toren air dibawa ke RS Polri Kramatjati

Setelah dikeluarkan dari toren, mayat TSL dan ES dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung menjelaskan, dua mayat tersebut dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk divisum.

“Jenazahnya dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” ujar Arfa dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/3/2025).

Hingga saat ini, polisi masih melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengungkap dugaan kasus pembunuhan di Tambora.

Baca juga: Penemuan Mayat Bocah di Pantai Cihara, Wajah Dilakban dan Penuh Luka, Diduga Diculik Orang Tak Dikenal

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi