Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cecak Pecel Madiun, Spesies Cecak Baru yang Ditemukan BRIN di Madiun

Baca di App
Lihat Foto
Awal Riyanto
Cyrtodactylus pecelmadiun alias Cecak Jari Bengkok Pecel Madiun
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Tim peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berhasil mengidentifikasi spesies baru cecak jarilengkung (genus Cyrtodactylus) di Madiun, Jawa Timur.

Cecak tersebut diberi nama Cyrtodactylus pecelmadiun yang terinspirasi dari kuliner khas daerah tersebut, pecel Madiun.

Penamaan Cyrtodactylus pecelmadiun sekaligus bertujuan untuk mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains.

Lantas seperti apa penemuan baru spesias cecak jarilengkung itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 7 Cara Alami Mengusir Cecak dari Dalam Rumah

Di mana spesies baru cecak jarilengkung ditemukan?

Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi BRIN, Awal Riyanto mengungkap, Cyrtodactylus pecelmadiun ditemukan di lingkungan urban seperti tanggul jembatan, tumpukan genteng, dan kebun, tepatnya di permukiman desa sekitar Madiun, yakni Maospati dan Mojokerto.

Oleh karena itu, spesies baru cecak jarilengkung diberikan nama Cyrtodactylus pecelmadiun.

Sama seperti penemun sebelumnya, BRIN juga telah mengidentifikasi dan mendeskripsikan Cyrtodactylus papeda dari Pulau Obi dan Cyrtodactylus tehetehe dari Kepulauan Derawan.

"Para peneliti ingin mengenalkan ragam kuliner Nusantara melalui dunia sains, sebagaimana yang telah dilakukan sebelumnya dalam," kata Awal dikutip dari Antara pada Selasa (12/3/2025).

Baca juga: BRIN Temukan 2 Spesies Baru Kumbang Kura-kura di Sulawesi

Deskripsi cecak jarilengkung Cyrtodactylus pecelmadiun

Secara morfologi, Cyrtodactylus pecelmadiun memiliki warna dasar cokelat kehitaman. 

Panjang tubuh jantan dewasa mencapai 67,2 mm, sedangkan betina mencapai 59,0 mm.

Pada individu jantan, terdapat ceruk precloacal dengan 32–37 pori precloacofemoral, sementara bagian subkaudalnya tidak memiliki sisik lebar.

"Kami mengamati bahwa Cyrtodactylus pecelmadiun cenderung sebagai spesies generalis dalam hal habitat. Spesies ini ditemukan tidak lebih dari 40 cm di atas permukaan tanah, di berbagai lingkungan yang dekat dengan aktivitas manusia," ujar Awal.

Secara filogenetik, Cyrtodactylus pecelmadiun berkerabat dekat dengan Cyrtodactylus petani, dengan jarak genetik 0,1–1,6 persen.

Baca juga: Kalimantan Disebut Bergerak Dekati Pulau Jawa Setiap Tahun, Ini Kata Peneliti BRIN

Keragaman spesies cecak jarilengkung

Penemuan Cyrtodactylus pecelmadiun menambah bukti keberadaan grup darmandvillei di Jawa, setelah sebelumnya ditemukan Cyrtodactylus petani di kawasan Sunda Kecil. 

Secara keseluruhan, Cyrtodactylus di Jawa terbagi dalam dua kelompok besar, yaitu grup darmandvillei dan marmoratus. Keduanya merupakan kompleks spesies.

"Penemuan ini semakin mendorong eksplorasi lebih lanjut untuk mengungkap keragaman tersembunyi dari Cyrtodactylus di Jawa, mengingat masih banyak spesies yang belum teridentifikasi secara menyeluruh," jelas Awal.

Cecak Jarilengkung Jawa (Cyrtodactylus marmoratus) merupakan spesies pertama yang telah dideskripsikan oleh Gray (1831), berdasarkan spesimen yang dikoleksi Heinrich Kuhl dan Johan Conrad van Hasselt.

Baca juga: Pakar BRIN Sebut Megathrust Mentawai Simpan Potensi Gempa Besar dan Tsunami 5-10 Meter

Saat ini, Cecak Jarilengkung tersebut tersimpan di Museum Naturalis, Belanda.

Setelah 84 tahun berselang, de Rooij pada 1915 melaporkan keberadaan Cyrtodactylus fumosus yang dideskripsi oleh Muller pada 1895.

Penemuan tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Brongersma (1934).

Seiring perkembangan penelitian, beberapa spesies cecak Cyrtodactylus baru dari Jawa telah dideskripsi, di antaranya:

  • Cyrtodactylus semiadii (2014) 
  • Cyrtodactylus petani (2015)
  • Cyrtodactylus klakahensis (2016)
  • Cyrtodactylus belanegara (2024). 
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi