KOMPAS.com - Pemerintah Thailand resmi memecat Surachate Hakparn, salah satu perwira polisi paling terkenal di negara itu, atas dugaan keterlibatannya dalam judi online dan penipuan keuangan.
Keputusan ini diumumkan pada Selasa (11/3/2025) dalam pernyataan resmi kepolisian.
Dikutip dari Kake ABC, Rabu (12/3/2025), menurut pernyataan resmi, pemecatan Surachate dilakukan sebagai bagian dari "prosedur disiplin bagi petugas yang sedang diselidiki".
Di Thailand, sebagian besar bentuk perjudian dilarang, dan pihak berwenang terus berupaya menutup tempat perjudian serta situs ilegal yang kerap dikendalikan oleh pihak asing.
Surachate memiliki waktu 30 hari untuk mengajukan banding atas pemecatannya.
"Dia memiliki hak untuk memperjuangkan kasus ini dan mengajukan banding," ujar Aek Angsananont, mantan Wakil Kepala Kepolisian yang kini menjadi anggota Komite Kepolisian Nasional, kepada Thai PBS.
Baca juga: Setelah 50 Tahun, Thailand Kini Bebaskan Siswa untuk Pilih Gaya Rambutnya Sendiri
Sempat diskors dari kepolisian
Dilansir dari AFP, Rabu (12/3/2025), Surachate yang akrab disapa "Big Joke", sebelumnya menjabat sebagai wakil kepala Kepolisian Kerajaan Thailand.
Ia terseret dalam penyelidikan atas jaringan perjudian daring ilegal yang dikenal sebagai "Betflix".
Pada tahun 2023, serangkaian penggerebekan dilakukan terhadap jaringan ini, dan Surachate didakwa atas dugaan pencucian uang. Namun, ia membantah semua tuduhan tersebut.
Akibatnya, ia sempat diskors dari kepolisian sebelum akhirnya diberhentikan.
Pemecatan Surachate terjadi hanya beberapa hari setelah kematian Thitisan Utthanaphon, mantan perwira polisi yang dijuluki "Joe Ferrari" karena gaya hidupnya yang mewah.
Thitisan sebelumnya divonis penjara seumur hidup atas pembunuhan seorang tersangka dalam sebuah interogasi brutal.
Baca juga: Turis Israel Sering Buat Onar, Tempat Bisnis di Thailand Serukan Penolakan
Karier Surachate
Karier Surachate di kepolisian telah lama dikaitkan dengan tokoh-tokoh kuat dalam pemerintahan sebelumnya yang bersekutu dengan militer.
Ia pernah ditunjuk oleh Wakil Perdana Menteri saat itu, Prawit Wongsuwan, sebagai Kepala Biro Imigrasi pada 2018.
Namun pada 2019, ia tiba-tiba menghilang dari publik tanpa alasan yang jelas.
Ia kemudian kembali pada 2021 setelah diangkat menjadi penasihat khusus strategi kepolisian oleh Perdana Menteri Prayut Chan-o-Cha.
Baca juga: Thailand Kubur 60 Ton Durian yang Mengandung Pewarna Kuning BY2
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.