Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Perintahkan AS Serang Houthi Yaman, 19 Orang Tewas Termasuk Anak-anak

Baca di App
Lihat Foto
US Central Command (CENTCOM) via AFP
Gambar yang dirilis oleh Komando Pusat AS (CENTCOM) melalui X (sebelumnya Twitter) pada 15 Maret 2025 ini menunjukkan pasukan CENTCOM melancarkan operasi terhadap target-target Houthi di seluruh Yaman. Serangan pertama AS terhadap Houthi Yaman sejak Presiden Donald Trump menjabat pada bulan Januari menewaskan sedikitnya 19 orang, sementara Washington memperingatkan Iran untuk berhenti mendukung kelompok tersebut.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Presiden Donald Trump memerintahkan Militer AS untuk menyerang target Houthi di Yaman.

Pada gilirannya, serangan besar-besaran pertama Amerika Serikat pada Sabtu (15/3/2025) tersebut dilaporkan telah menewaskan sedikitnya 19 orang, termasuk anak-anak dan perempuan.

Houthi pada Minggu (16/3/2025) menyebut, sedikitnya 13 warga sipil tewas dan sembilan terluka dalam serangan AS di Ibu Kota Yaman, Sanaa.

Baca juga: Israel Lewati Batas Waktu Kirim Bantuan ke Gaza, Houthi Akan Serang Kapalnya Lagi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sementara, TV Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan bahwa enam orang lainnya tewas dalam serangan AS di Provinsi Saada di Yaman utara.

Kantor berita Al Jazeera menyebut, korban serangan AS di Yaman kali ini termasuk empat anak-anak dan seorang perempuan. Serangan tersebut juga disebut menyebabkan sebelas orang lainnya terluka.

Sementara itu, Komando Pusat AS (CENTCOM) mengatakan, serangan "presisi" telah dilakukan untuk "melindungi kepentingan Amerika, mencegah musuh, dan mengembalikan kebebasan navigasi".

CENTCOM pun mempublikasikan gambar pesawat tempur lepas landas dari kapal induk serta bom yang menghancurkan kompleks bangunan.

Apa alasan AS serang Houthi?

Selama perang Hamas-Israel, Houthi diketahui ikut menyerang Israel dan kapal-kapal di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap warga Gaza Palestina.

Houthi sempat menghentikan serangan ketika gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada Januari.

Namun, kelompok itu pada Selasa (11/3/2025) menyatakan, akan melanjutkan serangan hingga Israel mencabut blokade bantuan ke wilayah Palestina yang hancur akibat perang tersebut.

Baca juga: Bantuan Gaza Diblokir, Houthi Yaman Siap Serang Kapal Terkait Israel di Laut Merah

Pernyataan Trump sendiri kali ini tidak menyebutkan konflik dengan Israel, tetapi lebih menyoroti serangan Houthi terhadap kapal dagang sebelumnya.

"WAKTU KALIAN SUDAH HABIS, DAN SERANGAN KALIAN HARUS BERHENTI, MULAI HARI INI. JIKA TIDAK, NERAKA AKAN TURUN ATAS KALIAN SEPERTI YANG BELUM PERNAH KALIAN LIHAT SEBELUMNYA!" kata Trump dalam pesan yang ditujukan kepada Houthi, lewat media sosial Truth Social.

"Jangan MENGANCAM Rakyat Amerika, Presidennya... atau jalur pelayaran dunia. Jika kalian melakukannya, WASPADALAH, karena Amerika akan meminta pertanggungjawaban penuh kepada kalian, dan kami tidak akan bersikap baik!" tambahnya, dikutip dari AFP.

Awal bulan ini, Amerika Serikat mengklasifikasikan kembali kelompok Houthi sebagai "organisasi teroris asing", yang melarang segala bentuk interaksi dengan kelompok tersebut oleh entitas AS.

Juru bicara Pentagon Sean Parnell mengatakan bahwa sejak 2023, kelompok Houthi telah menyerang kapal perang AS sebanyak 174 kali dan kapal dagang sebanyak 145 kali.

Kelompok Houthi merebut ibu kota Sanaa pada 2014 dan hampir menguasai sebagian besar wilayah Yaman sebelum koalisi yang dipimpin Arab Saudi melakukan intervensi pada tahun berikutnya.

Perang di Yaman sebagian besar telah berhenti sejak gencatan senjata pada 2022, tetapi proses perdamaian yang dijanjikan mandek akibat serangan Houthi terhadap Israel dan kapal-kapal yang terkait dengan Israel.

Baca juga: Israel Peringatkan Houthi akan Alami Nasib Serupa dengan Hamas dan Hizbullah

Houthi akan membalas

Kelompok Houthi menegaskan bahwa serangan AS tidak akan berlalu tanpa balasan.

"Pasukan bersenjata Yaman kami sepenuhnya siap untuk membalas eskalasi dengan eskalasi," kata biro politik kelompok Houthi itu dalam pernyataan yang disiarkan di TV Al-Masirah milik mereka.

Trump juga memperingatkan Iran agar "segera" menghentikan dukungannya kepada Houthi.

Kelompok yang telah menguasai sebagian besar wilayah Yaman selama lebih dari satu dekade itu merupakan bagian dari "poros perlawanan" kelompok-kelompok pro-Iran yang menentang Israel dan Amerika Serikat.

Mereka telah meluncurkan puluhan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang melintas di Laut Merah dan Teluk Aden selama perang Gaza, dengan mengeklaim aksi mereka sebagai bentuk solidaritas dengan Palestina.

Kampanye serangan mereka dilaporkan telah melumpuhkan jalur perdagangan vital yang biasanya menangani sekitar 12 persen lalu lintas pelayaran dunia, memaksa banyak perusahaan untuk mengambil jalur alternatif yang lebih mahal melewati ujung selatan Afrika.

Kelompok Palestina Hamas, yang mengapresiasi dukungan dari Houthi, mengecam serangan AS pada Sabtu, menyebutnya sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional dan serangan terhadap kedaulatan serta stabilitas negara tersebut".

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: AFP, Al Jazeera
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi