Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian Terbaru Ungkap Alasan Mengapa Planet Mars Berwarna Merah

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock.com
Ilustrasi Planet Mars, planet merah.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Penelitian terbaru mengungkap alasan mengapa planet Mars memiliki warna merah.

Diketahui, Mars memiliki warna kemerahan karena mineral besi berkarat yang tersebar selama miliaran tahun oleh angin di seluruh debu planet ini.

Dan menurut pengamatan debu Mars oleh wahana antariksa sebelumnya, dipercaya bahwa karat tersebut muncul dalam kondisi kering, setelah air di planet ini menghilang.

Baca juga: Peneliti Ungkap Bukti Mars Pernah Memiliki Pantai Seperti Bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Namun, penelitian baru yang dipublikasikan pada 25 Februari di jurnal Nature Communications, membantah pandangan ini.

Dilansir dari Live Science, studi baru tersebut mengatakan bahwa warna merah Mars lebih cocok dengan ferrihidrit, yakni oksida besi yang mengandung air.

Sehingga rona tersebut pasti terbentuk saat planet Mars masih berupa lautan yang dingin. Dengan kata lain, Mars mungkin berwarna merah saat ini karena dulunya berwarna biru.

Baca juga: Peneliti Sebut Kehidupan di Mars Musnah akibat Ulah NASA, Kok Bisa?

Dalam penelitiannya, para peneliti mengambil data dari tiga pesawat ruang angkasa yang mengorbit Mars dan dari para penjelajah milik NASA.

Dari data tersebut, mereka menyusun pandangan baru tentang komposisi mineral dan ukuran debu planet Mars.

Para peneliti kemudian menggunakan mesin penggiling canggih untuk membuat replika debu yang realistis dengan ukuran butiran kira-kira seperseratus lebar rambut manusia di laboratorium di Bumi.

Baca juga: Heboh Munculnya Pelangi di Planet Mars, Ini Penjelasan NASA

Dengan menganalisis debu ini melalui metode yang sama seperti yang dilakukan wahana antariksa, para ilmuwan menemukan bahwa debu Mars sangat cocok dengan ciri-ciri ferrihidrit, yang terbentuk saat planet itu dingin dan basah.

Namun, para peneliti masih belum mengetahui lokasi sumber asli ferrihidrit sebelum didistribusikan secara global melalui badai debu.

Termasuk seperti apa komposisi kimia atmosfer Mars yang tepat saat ferrihidrit terbentuk, atau waktu pasti oksidasi Mars terjadi.

Baca juga: NASA Rilis Foto-foto Terbaru Planet Mars Usai Pendaratan Perseverance

Mengenal planet Mars

Mars adalah salah satu planet yang paling sering dieksplorasi di tata surya. Berdasarkan jarak dari matahari, Mars adalah planet yang berada di urutan keempat terdekat.

Berdasarkan misi penjelajahan yang dilakukan NASA, ditemukan banyak bukti bahwa Mars jauh lebih basah dan hangat, dengan atmosfer yang lebih tebal, miliaran tahun yang lalu.

Dikutip dari laman NASA, planet Mars memiliki inti padat di pusatnya dengan radius antara 1.500 hingga 2.100 kilometer, yang terbuat dari besi, nikel, dan belerang.

Baca juga: Gravitasi Mars Tarik Bumi Makin Dekat ke Matahari, Apa Dampaknya?

Di sekeliling inti terdapat mantel berbatu dan di atasnya terdapat kerak yang terbuat dari besi, magnesium, aluminium, kalsium, dan kalium.

Nama Mars diberi oleh orang Romawi sebagai dewa perang mereka, karena warna kemerahannya mengingatkan pada darah.

Di sisi lain, astronom China kuno menyebutnya "bintang api" dan orang Mesir menyebutnya “Her Desher,” yang berarti “si merah.” Bahkan saat ini, Mars sering disebut sebagai "Planet Merah".

Baca juga: Ilmuwan Ungkap Organisme yang Bisa Hidup di Planet Mars, Apa Itu?

Mars dikenal sebagai “the Red Planet (Planet Merah)” karena tanah dan atmosfer dari planet keempat di tata surya ini berwarna merah.

Kondisi tersebut disebabkan oleh mineral besi di tanah Mars yang teroksidasi atau berkarat sehingga menyebabkan warnanya tampak merah.

Warna Mars yang merah telah memikat para astronom sejak jaman dahulu. Pada zaman modern, wahana antariksa yang dikirim ke Planet Merah tidak menemukan air dalam debu Mars.

Baca juga: Astronom Temukan Endapan Garam Bergambar Wajah Tersenyum di Mars, Tanda Ada Kehidupan?

Oleh karena itu, para ilmuwan mengaitkan warna merah planet itu dengan oksida besi yang disebut hematit, yang terbentuk dalam kondisi kering.

Namun, kurangnya percobaan laboratorium yang terperinci membuat kesimpulan ini relatif tidak didukung.

Sehingga muncul studi baru yang menunjukkan bahwa warna merah Mars lebih cocok dengan ferrihidrit, yakni oksida besi yang mengandung air atau dalam kondisi basah.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi