KOMPAS.COM - Banyak warganet di media sosial X (sebelumnya Twitter) yang mengaitkan mi instan dengan usus buntu.
Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu (apendiks) atau dikenal juga sebagai apendisitis.
Usus buntu adalah kantong berbentuk jari yang menonjol dari usus besar di sisi kanan bawah perut. Apendisitis ini menimbulkan rasa sakit di bagian kanan bawah perut.
Hubungan konsumsi mi instan dengan usus buntu ini memang sudah menjadi perbincangan sejak lama. Namun, hal tersebut masih menuai pro dan kontra.
“Takut usus buntu, tp kenapa mi instan enak sekali,” tulis akun @suketteki****.
“Mi instan tuh bikin usus buntu ga si?” tulis @ayamgulai***.
Lantas, benarkah mi instan bisa menyebabkan usus buntu?
Baca juga: Ramai soal Pedagang Rebus Mi Instan dengan Bungkus Plastiknya, Pakar: Bisa Merusak Hati dan Ginjal
Benarkah mi instan menyebabkan usus buntu?
Dokter dan ahli gizi Tan Shot Yen menilai, mi instan tidak dapat menyebabkan penyakit usus buntu.
Menurut Tan, usus buntu bukan disebabkan karena makanan yang dikonsumsi oleh seseorang masuk ke dalam sistem pencernaan.
Penyakit usus buntu disebabkan oleh berbagai infeksi seperti virus, bakteri, atau parasit dalam saluran pencernaan.
“(Juga disebabkan) salah satunya tidak cukup probiotik yang mestinya dihasilkan tubuh,” tutur Tan kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2025).
Probiotik ini memiliki berbagai peran, termasuk menjaga keseimbangan antara bakteri baik dan bakteri jahat serta meredakan peradangan.
Baca juga: Kenapa Mi Kuah Hangat Enak Disantap Saat Hujan?
Dihubungi terpisah, ahli gizi Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo juga menyampaikan hal senada.
“Apakah mi itu menyebabkan usus buntu? Itu keliru,” ujarnya kepada Kompas.com, Rabu.
Meski demikian, Toto mengingatkan bahwa mi instan tidak mempunyai nilai gizi seimbang yang dapat menyehatkan tubuh.
Sehingga, apabila seseorang hanya menggantungkan hidup setiap hari dengan konsumsi mi instan, maka dapat menyebabkan munculnya masalah pencernaan.
Mi instan memiliki kandungan serat yang rendah. Sehingga bila rutin makan hanya dengan konsumsi mi instan, maka akan memicu sembelit.
Selain itu, mi instan juga mengandung natrium tinggi yang ada di penyedapnya, sehingga berisiko tubuh kekurangan cairan.
“Mi instan baik, kalau menyajikannya bersama dengan sayur potongan dan protein seperti telur,” kata Toto.
Menurut Toto, mi juga mempunyai kalori lebih tinggi dibandingkan nasi dengan takaran atau jumlah yang sama. Kalori ini bisa dijadikan energi oleh tubuh.
Banyak sumber pangan yang bisa dijadikan pengganti nasi, seperti mi, kentang, ubi, jagung, dan roti.
Baca juga: Viral, Video Mi Instan Panas Disajikan di Kemasan Plastiknya, Apa Bahayanya?
Sebaiknya tidak terlalu sering dikonsumsi
Meski begitu, dokter spesialis penyakit dalam dan konsultan gastroenterologi di RS Saiful Anwar Malang, Syifa Mustika menyarankan agar mi instan tak terlalu sering dikonsumsi.
Syifa menilai, mi instan sebaiknya tidak dikonsumsi karena berdampak buruk pada kesehatan pencernaan.
“Mi instan tidak aman dan tidak sehat, makanya tidak disarankan untuk dikonsumsi. Jelek untuk kesehatan pencernaan,” kata Syifa kepada Kompas.com, Rabu (19/3/2025).
“(Bisa sebabkan) gangguan lambung, radang usus, GERD, obesitas, dan perlemakan hati,” lanjutnya.
Baca juga: Viral, Video Mi Instan Direbus Pakai Plastik, Ahli: Bisa Picu Kanker
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.