KOMPAS.com - Pada bulan Ramadhan, terdapat satu malam yang paling dinantikan oleh umat Islam, yaitu Lailatul Qadar.
Lailatul Qadar adalah malam penuh kemuliaan yang keutamaannya lebih baik dari 1.000 bulan, seperti dijelaskan dalam Surat Al-Qadar.
Pada malam Lailatul Qadar, disebutkan bahwa malaikat turun ke Bumi untuk mengatur semua urusan.
Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam diturunkannya Al Quran kepada Nabi Muhammad SAW.
Lantas, kapan malam Lailatul Qadar 2025?
Baca juga: 5 Amalan Malam Lailatul Qadar bagi Wanita yang Haid di 10 Hari Terakhir Ramadhan
Kapan Malam Lailatul Qadar 2025?
Sebagai informasi, tak ada satu pun orang yang mengetahui waktu pasti datangnya malam Lailatul Qadar.
Namun, Nabi Muhammad SAW memberikan beberapa tanda atau ciri kepada umat Islam, salah satunya adalah turun pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, khususnya pada malam-malam ganjil.
Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengatakan, pendapat ulama menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar jatuh pada hari-hari ganjil 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
"Bisa 21, 23, 25, 27, atau 29," kata dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (18/3/2025).
Baca juga: Waktu Tidur yang Dapat Mengurangi Pahala Ramadhan, Apa Saja?
Senada, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama Jakarta Adib juga mengatakan, malam Lailatul Qadar terjadi pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, terutama pada hari-hari dengan tanggal ganjil.
"Kalau sekarang tanggal 18, maka malam-malam Lailatul Qadar itu akan lebih banyak ditemui di 10 hari terakhir Ramadhan, utamanya di hari-hari ganjil, seperti tanggal 21, 23, 25, dan seterusnya," ujarnya saat dihubungi terpisah, Selasa.
Meski demikian, Adib menggarisbawahi bahwa malam Lailatul Qadar tidak bisa dipastikan akan jatuh pada tanggal berapa dan hari apa.
"Yang jelas malam Lailatul Qadar itu terjadi di bulan suci Ramadhan seperti disebutkan di dalam Al Quran surat Al-Qadar," terang dia.
Baca juga: Malam Lailatul Qadar: Tanda-tanda dan Amalan yang Bisa Dikerjakan
Tanda-tanda malam Lailatul Qadar 2025
Dikutip dari laman Kementerian Agama, terdapat dua hadis terkait tanda-tanda malam Lailatul Qadar.
Hadist pertama yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab yang menyebutkan bahwa malam Lailatul Qadar ditandai dengan langit yang cerah pada malam ke-27.
Tanda lainnya adalah Matahari akan terbit berwarna putih tanpa memancarkan sinar ke segala penjuru pada pagi setelah datangnya Lailatul Qadar.
Sementara, hadis kedua yang diriwayatkan dari Ath Thoyalisi dan Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman menjelaskan, Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemudahan dan kebaikan.
Malam Lailatul Qadar ditandai dengan hawa tidak begitu panas, tetapi juga tidak begitu dingin. Pada pagi harinya, Matahari bersinar tidak begitu cerah dan tampak kemerah-merahan.
Namun, ada catatan penting dari Imam Ibnu Hajar Al Asqolani tentang beberapa dalil yang membahas tentang malam Lailatul Qadar.
"Ada beberapa dalil yang membicarakan tanda-tanda Lailatul Qadar, namun itu semua tidaklah nampak kecuali setelah malam tersebut berlalu” (Fathul Bari, 4: 260).
Baca juga: Mencari Malam Lailatul Qadar Menurut Perhitungan Imam Ghazali
Keutamaan dan amalan malam Lailatul Qadar
Lebih lanjut, Adib menjelaskan keutamaan malam Lailatul Qadar adalah lebih baik dari 1.000 bulan.
"Mungkin kalau kita hitung 1.000 bulan, itu hitungannya bisa lebih dari 83 tahun," kata dia.
Dia menambahkan, Lailatul Qadar menjadi malam yang lebih baik dari 1000 bulan karena Allah SWT menurunkan keberkahan dengan diturunkannya malaikat ke Bumi hingga terbitnya fajar.
Melihat keutamaan tersebut, Adib mengimbau kepada umat Islam untuk memanfaatkan malam-malam terakhir bulan Ramadhan dengan memperbanyak amal ibadah.
Berikut amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam Lailatul Qadar:
- Memperbanyak berdoa
- Bertadarus
- Membaca Al Quran
- Melakukan iktikaf di masjid.