Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisi-kisi Materi dan Contoh Soal Tes SNBT 2025

Baca di App
Lihat Foto
portal-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id
ilustrasi SNBT
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Pendaftaran Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025 masih dibuka sejak 11 Maret hingga 27 Maret 2025. 

Tes SNBT menjadi salah satu ujian yang penting bagi siswa-siswa yang belum diterima Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) yang hendak melanjutkan pendidikan tinggi negeri.

Komponen soal SNBT terdiri dari Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi. yang masing-masing terdiri dari 90 soal dan 70 soal.

Lantas, apa saja rincian soal dan materi Tes Potensi Skolastik dan Tes Literasi?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah soal dan waktu pengerjaan

Dilansir dari Kompas.com (15/3/2025), TPS terbagi ke dalam 4 jenis, yaitu kemampuan penalaran umum, pengetahuan dan pemahaman umum, kemampuan memahami bacaan dan menulis, dan pengetahuan kuantitatif.

Tes ini bertujuan untuk menguji kemampuan bernalar yang diperlukan siswa untuk memasuki jenjang pendidikan tinggi.

Baca juga: Cara Daftar SNBT 2025 Bagi yang Tidak Lolos SNBP, Berikut Link, Syarat, dan Biayanya

Adapun rincian subtes TPS adalah sebagai berikut.

  1. Kemampuan penalaran umum (PU), terdiri dari 10 soal penalaran induktif dengan waktu pengerjaan 10 menit, 10 soal penalaran deduktif dengan waktu pengerjaan 10 menit, dan 10 soal penalaran kuantitatif dengan waktu pengerjaan 10 menit.
  2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum, terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 15 menit. Kemampuan Memahami Bacaan dan Menulis, terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 25 menit.
  3. Pengetahuan Kuantitatif, terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 20 menit.

Sementara itu, tes literasi terbagi ke dalam 3 jenis subtes, yaitu literasi dalam bahasa Indonesia, literasi dalam bahasa Inggris, dan penaalaran matematika.

Adapun rincian jumlah soal dan durasi pengerjaannya adalah sebagai berikut.

  1. Literasi bahasa Indonesia, terdiri dari 30 soal dengan waktu pengerjaan 42,5 menit.
  2. Literasi bahasa Inggris, terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 20 menit.
  3. Penalaran matematika, terdiri dari 20 soal dengan waktu pengerjaan 42,5 menit.

Baca juga: Cara Cek Daya Tampung UTBK SNBT 2025 di Semua Universitas Negeri

Materi TPS dan tes Literasi

Berikut gambaran umum mengenai materi tes potensi skolastik dan juga tes literasi yang dilansir dari Antara (5/2/2025).

1. Tes Potensi Skolastik (TPS)

Soal ini menguji kemampuan bernalar peserta dalam menganalisis dan menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.

Kemampuan yang diuji merujuk pada keterampilan mengenali pola, memahami hubungan antarkonsep, dan mengambil keputusan sesuai dengan informasi yang tersedia.

Soal ini menguji kemampuan pemahaman dalam berbahasa, pemakaian kata, serta pengetahuan umum lainnya.

Materi yang diuji merujuk pada sinonim-antonim, ide pokok/gagasan utama, makna kata, hubungan antarparagraf, serta penyesuaian wacana.

Soal ini menguji kemampuan analisis pemahaman bacaan dan penulisan dari tingkat dasar hingga kompleks.

Materi yang diuji terkait simpulan bacaan, makna kata, bentuk kata, ide pokok bacaan, kalimat efektif, konjungsi, ejaan, serta kepaduan wacana.

Baca juga: Lulusan SNBP dan SNBT Jadi Prioritas KIP Kuliah 2025, Segini Anggarannya

Soal ini menguji kemampuan menghitung dan menganalisis permasalahan simbol angka.

Materi yang diujikan terkait perhitungan matematika dasar, meliputi geometri, hitungan bilangan, aljabar dan fungsi, peluang, dan statistika.

2. Tes Literasi

Tes ini menguji kemampuan siswa dalam memahami dan menganalisis masalah pada kalimat bacaan dan tulisan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Materi yang diuji merujuk pada perbedaharaan kata (vocabulary) dan konstruksi makna bacaan, meliputi penentuan inti, kesimpulan, sebab-akibat, tema/gagasan, serta opini yang tepat dalam bacaan.

Tes ini menguji kemampuan siswa dalam berpikis sistematis dan logis dalam memecahkan masalah matematika.

Materi yang diujikan terkait rumus matematika dan juga kemampuan mengaplikasikan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari, meliputi hitungan fungsi, pola bilangan, hitungan, bangun datar dan bangun ruang, hingga persamaan dan pertidaksamaan.

Baca juga: Berapa Jumlah Soal UTBK SNBT 2025? Berikut Rincian dan Durasinya

Contoh simulasi soal SNBT 2025

DIlansir dari laman resmi SNPBM BPPP, berikut contoh kisi-kisi SNBT 2025.

Kadar gula yang tinggi dalam darah meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Upaya untuk mencegah meningkatnya kadar gula dalam darah dapat dicegah dengan diet karbohidrat. Risiko terjadinya penyakit kardiovaskular dapat berkurang jika jumlah karbohidrat yang dikonsumsi dapat dikendalikan.

1. Berdasarkan informasi tersebut, manakah pernyataan berikut yang PASTI BENAR?

A. Menerapkan diet karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

B. Konsumsi karbohidrat dapat menurunkan kadar gula dalam darah.

C. Risiko penyakit kardiovaskular berkurang jika diet karbohidrat diterapkan.

D. Menerapkan diet karbohidrat masih memiliki risiko penyakit kardiovaskular.

E. Peningkatan risiko penyakit kardiovaskular terjadi karena penerapan diet karbohidrat.

Buah bit dianggap sebagai buah yang banyak memberikan manfaat karena memiliki kalori yang rendah. Namun, buah bit memiliki kandungan oksalat yang tinggi. Mengonsumsi buah bit terlalu banyak dapat memicu peningkatan sekresi oksalat yang berkontribusi pembentukan batu ginjal. Untuk itu, jika memiliki batu ginjal, sebaiknya kita tidak mengonsumsi buah bit secara berlebihan.

2. Berdasarkan informasi tersebu, manakah pernyataan berikut yang PASTI SALAH?

A. Buah bit banyak dikonsumsi karena memiliki kalori yang rendah.

B. Kandungan oksalat pada buah bit menyebabkan batu ginjal.

C. Konsumsi buah bit berlebihan dapat menyebabkan gangguan pencernaan.

D. Konsumsi buah bit tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan.

E. Walaupun dapat menyebabkan batu ginjal, buah bit tidak akan mengganggu pencernaan.

Baca juga: Cara Cek Daya Tampung UTBK SNBT 2025 di Semua Universitas Negeri

(1)Kacang merah memiliki kandungan gizi yang sangat baik dan menguntungkan bagi kesehatan tubuh manusia jika diolah secara benar. (2) Kacang merah kering merupakan sumber folasin. (3) Folasin adalah zat gizi esensial yang mampu mengurangi risiko kerusakan pada pembuluh darah. (4) Kacang merah memiliki kemampuan untuk mengurangi kerusakan pembuluh darah, menurunkan kadar kolesterol dalam darah, berkurangnya konsentrasi gula darah, dan menurunkan risiko kanker usus besar. (5) Kandungan lemak dan natrium yang dimiliki kacang merah sangat rendah, nyaris bebas lemak jenuh dan kolesterol. (6) Sebaliknya, kacang merah justru merupakan sumber serat yang baik. (7) Dalam 100 gram kacang merah kering dapat menghasilkan 4 gram serat yang terdiri dari serat larut air dan serat yang tidak larut air. (8) Serat yang larut air mampu menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah. (9) Namun, di sisi lain, kacang merah memproduksi gas dalam usus yang membuat perut kembung.

(Diadaptasi dari buku Pengaruh Makanan terhadap Kesehatan)

1. Apabila gagasan pada bacaan tersebut dipisahkan menjadi dua paragraf yang padu dan utuh, pengelompokan kalimatnya adalah….

A. (1-2) dan (3-4-5-6-7-8-9)

B. (1-2-3) dan (4-5-6-7-8-9)

C. (1-2-3-4) dan (5-6-7-8-9)

D. (1-2-3-4-5) dan (6-7-8-9)

E. (1-2-3-4-5-6) dan (7-8-9)

2. Kalimat yang tidak logis dalam bacaan tersebut adalah kalimat….

A. (1)

B. (3)

C. (5)

D. 7)

E. (8)

Baca juga: Persaingan SNBT 2025 Terdampak Daya Tampung SNBP, Kok Bisa?

  • Pemahaman bacaan dan menulis

Perhatikan teks berikut.

(1) Sekarang olahraga sangat diminati semua kalangan, baik pria maupun wanita. (2) Oleh karena itu, sepakbola juga tidak hanya diminati oleh kalangan pria, tetapi juga wanita. (3) Akan tetapi, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah masih membuka kegiatan tersebut untuk pria (siswa). (4) Wanita (siswi) perlu diberi kesempatan juga agar ada kesetaraan antarsiswa. (5) Untuk itu, kerja sama sekolah dengan berbagai pihak perlu dilakukan.

1. Penulisan kata yang salah terdapat pada kalimat nomor ….

A. (1)

B. (2)

C. (3)

D. (4)

E. (5)

(1) Apa itu pendidikan karakter? (2) Pendidikan karakter adalah usaha yang disengaja untuk mendidik dan berkembangnya karakter pribadi peserta didik sehingga menjadi pribadi yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya. (3) Pendidikan karakter merupakan suatu sistem pendidikan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kepribadian tertentu kepada peserta didik, yang di dalamnya terdapat unsur-unsur pengetahuan, kesadaran, motivasi, dan perilaku untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. (4) Secara umum, fungsi pendidikan ini adalah untuk membentuk karakter peserta didik agar menjadi orang yang bermoral dan berakhlak mulia, toleran, serta tangguh dan berkelakuan baik. (5) Pendidikan karakter erat kaitannya dengan pendidikan moral. (6) Oleh karena itu, pendidikan karakter ….

(Diadaptasi dari: https://buku.kompas.com)

2. Kata erat kaitannya dalam kalimat (5) seharusnya ….

A. dibiarkan saja (sudah benar)

B. diganti dengan berkaitan erat

C. diganti dengan berhubungan

D. didahului kata sangat

E. dihilangkan kata kaitannya

Baca juga: Lulusan SNBP dan SNBT Jadi Prioritas KIP Kuliah 2025, Segini Anggarannya

  • Pengetahuan kuantitatif

1. Nilai minimum fungsi kuadrat f adalah -8 dan grafik fungsi tersebut melalui titik (-1,0) dan titik (3,0). Grafik fungsi tersebut juga melalui titik (4, b) dengan b =

A. 42

B. 21

C. 10

D. 5

E. 0

2. Bilangan empat angka a094 kurang dari 6000.

Jika bilangan tersebut dibagi 3 bersisa 1, maka a =

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Baca juga: Dibuka 11 Maret, Ini Kriteria Peserta yang Bisa Daftar KIP Kuliah untuk UTBK SNBT 2025

  • Literasi bahasa Indonesia

Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, kharismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi—jauh hari sebelum orang-orang sekarang meributkan soalmaterialisme versus pembangunan spiritual dalam pendidikan. Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar berperilaku baik karena kesadaran pribadi.

Pada suatu kesempatan, karena masih kecil tentu saja, kami sering mengeluh mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama, atap sekolah yang bocor dan sangat menyusahkan saat musim hujan. Beliau tak menanggapi keluhan itu, tapi mengeluarkan sebuah buku berbahasa Belanda dan memperlihatkan sebuah gambar.

Gambar itu adalah sebuah ruangan yang sempit, dikelilingi tembok tebal yang suram, tinggi, gelap, dan berjeruji. Kesan di dalamnya begitu pengap, angker, penuh kekerasan dan kesedihan.“Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini Beliau menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”Bu Mus tak melanjutkan ceritanya.

Kami tersihir dalam senyap.Mulai saat itu, kami tak pernah memprotes keadaan sekolah kami. Pernah suatu ketika hujan turun sangat lebat, petir sambar-menyambar. Trapani dan Mahar memakai terindak, topi kerucut dari daun lais khas tentara Vietkong, untuk melindungi jambul mereka. Kucai, Borek, dan Sahara memakai jas hujan kuning bergambar gerigi metal besar di punggungnya dengan tulisan besar “UPT Bel” (Unit Penambangan Timah Belitong)—jas hujan PT Timah milik bapaknya. Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi kami sehari pun tak pernah bolos dan kami tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh.
(Diadaptasi dari Laskar Pelangi karya Andrea Herata)

1. Sesuai dengan bacaan, gambaran karakter Bu Mus yang paling tepat adalah seorang guru yang ….

A. bertindak mandiri karena menyusun sendiri silabus mata pelajaran dan mengajarkannya sendiri

B. memiliki wawasan luas karena mendidik moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak asasi

C. berwawasan futuristik karena memberikan mata pelajaran yang pihak lain belum membicarakannya

D. berbudi pekerti luhur karena mengajarkan mata pelajaran budi pekerti, moral, dan hukum

E. memiliki kearifan lokal karena mengajari menggali nilai luhur dari diri sendiri

Baca juga: Link Simulasi Soal UTBK SNBT 2025, Apa Saja Materi yang Akan Diujikan?

2. Ungkapan “Kami tersihir dalam senyap” tergambar dari perilaku tokoh novel sebagai berikut.

A. Kami tidak pernah mengeluh dan memprotes keadaan sekolah kami.

B. Kami tetap sekolah sekalipun hujan lebat dan petir sambar-menyambar.

C. Kami tidak pernah membolos dan mengeluhkan kondisi sekolah kami.

D. Kami tetap sekolah sekalipun hanya bertopi kerucut dari daun lais.

E. Kami bertiga masuk sekolah walaupun memakai jas hujan milik ayah.

3. Tujuan Bu Mus menunjukkan dan menjelaskan gambar kondisi sel penjara Bung Karno yang sempit untuk menanggapi keluhan muridnya tentang kondisi sekolah adalah ….

A. menggambarkan penderitaan Bung Karno melalui fasilitas yang sangat buruk dalam sel penjara

B. menunjukkan penderitaan Bung Karno dalam proses memperjuangkan kemerdekaan

C. menunjukkan Bung Karno merupakan salah satu orang tercerdas hasil pemenjaraan di sel yang buruk

D. menggambarkan kesuraman sel penjara Bung Karno yang mengesankan kekerasan dan kesedihan

E. membuktikan lokasi yang sangat buruk tetap bisa menguatkan tekad belajar Bung Karno

  • Literasi bahasa Inggris

An actor creates and performs a character by using cognitive empathy or Theory of Mind (ToM). It is the ability to represent others’ mental states. ToM plays a critical role in understanding and navigating social situations. Reflection into the character's mental life depends on the actor’s approach to character performance. This may be an important part of the character-creation process. This process involves the exploration of the history, motivations, beliefs, and values of the character. This exploration often goes well beyond the information contained within the script. In other words, for many actors, creating a character involves a complex application of ToM, which includes several brain regions such as the temporoparietal junction and posterior cingulate/precuneus.

The temporoparietal junction works in processing and judgments of self and others. According to some studies, overcoming self–other interference and ToM is a deeply integrated process. Findings show that simulating others has been shown to influence self-knowledge. In this simulation, trait and memory measures become similar to a simulated other after adopting their perspective. Some brain regions are deactivated when trained actors use the first-person fictional perspective of a character to answer questions. This is in contrast to a situation when actors answered questions from their own perspective. It suggests that acting may involve the suppression of self-processing.

(Adapted from https://www.ncbi.nlm.nih.gov)

TEXT 2

According to a recent study, when actors take on a new character, they may be able to suppress their everyday self. This implies that theatre training may have a big impact on the fundamental mechanisms of the human brain. Researchers in this study worked in collaboration with Flute Theatre. They created and delivered interactive productions of Shakespeare for autistic individuals and their families. They used a series of sensory drama games, known as the Hunter Heartbeat Method.

The team used wearable brain imaging technologies and physiological measurement devices. They were first introduced at UCL's Department of Biomedical Engineering. Both devices were used to evaluate the brain activity of actors as they rehearsed scenes from Shakespeare's A Midsummer Night's Dream.

The findings showed that when the actors heard their own name during the performance, their response was suppressed in the left anterior prefrontal cortex of the brain. This is usually associated with self-awareness. The same result was witnessed consistently in six actors who were tested when rehearsing several times over a week. Meanwhile, when the performers were not in acting conditions, they responded normally to hearing their own name.

According to the lead researcher, this is the first time that neuroscientists have been able to record brain activity in actors as they perform a role. We hope that this study will help us understand what theatre training does to the brain and to build new connections between neuroscientists and theatre professionals.

(Adapted from https://www.sciencedaily.com)

1. According to Text 1, cognitive empathy or ToM ….

A. is an important skill for actors to supress themselves to create a new character

B. explores history, motivations, beliefs and values of a new character

C. enables actors to use several brain regions to be professional acting coaches

D. is a simulation implemented by actors to answer questions from others’ perspectives

E. deactivates an actor’s brain regions to process information contained within a script

Baca juga: Peserta UTBK SNBT 2025 Wajib Tau 9 Hal Ini Sebelum Unggah Syarat Portofolio

2. The italicized word “They” in Text 2 Paragraph 1 refers to ….

A. actors

B. the fundamental mechanisms

C. researchers

D. interactive productions

E. autistic individuals

3. Which of the following sentences from Text 2 is an opinion?

A. According to a recent study, when actors take on a new character, they may be able to suppress their everyday self.

B. They used a series of sensory drama games, known as the Hunter Heartbeat Method.

C. The findings showed that when the actors heard their own name during the performance, their response was suppressed in the left anterior prefrontal cortex of the brain.

D. The same result was witnessed consistently in six actors who were tested when rehearsing several times over a week.

E. We hope that this study will help us understand what theatre training does to the brain and to build new connections between neuroscientists and theatre professionals.

Baca juga: Pendaftaran SNBT 2025 Dibuka Maret, Catat Tanggalnya Berikut Ini

  • Penalaran matematika

Diagram berikut menampilkan data mengenai populasi angkatan kerja di dua kecamatan, yaitu A dan B, pada tahun 2022 berdasarkan status bekerja, mengganggur, dan tidak aktif secara ekonomi.

Diketahui populasi angkatan kerja di Kecamatan A adalah 15.000 orang, sedangkan di Kecamatan B adalah 10.000 orang.

Perbandingan angkatan kerja yang bekerja di Kecamatan A dengan yang bekerja atau menganggur dari kedua kecamatan adalah ….

A. 1 : 2

B. 3 : 8

C. 5 : 8

D. 15 : 38

E. 23 : 38.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Antara
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi