KOMPAS.com - Baru-baru ini, turunnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perbincangan publik.
Bagi orang-orang yang tidak mengenal saham, mungkin pertanyaan yang terlintas adalah apa itu saham yang sedang ramai dibicarakan?
Beberapa orang yang tidak mengenal saham juga biasanya hanya tahu jika bermain saham dapat memberikan keuntungan dan juga kerugian.
Namun, tidak tahu bagaimana cara kerjanya.
Lantas, sebenarnya apa itu saham?
Baca juga: Benarkah Masyarakat Kecil Sebaiknya Tidak Main Saham? Ini Kata Pakar Keuangan
Mengenal saham
Ekonom Univ Paramadina dan Praktisi Pasar Modal, Wijayanto Samirin, menjelaskan mengenai pengertian saham saat dikonfirmasi Kompas.com (19/3/2025).
"Saham adalah sertifikat yang merepresentasikan kepemilikan atas suatu perusahaan. Ketika perusahaan go public, ia menjual saham tersebut ke masyarakat. Pembelian ini bisa dilakukan di pasar perdana atau di pasar sekunder yaitu di bursa efek," terangnya.
Darii penjelasan tersebut, dapat diketahui bahwa saham atau stock berbentuk sertifikat kepemilikan atau surat berharga dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan membeli saham di pasar perdana atau di bursa efek, seseorang berhak atas klaim terhadap pendapatan dan aset perusahaan.
Selain itu, pemegang saham juga memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Baca juga: Imbas Anjloknya IHSG, OJK Terbitkan Kebijakan Buyback Saham Tanpa RUPS
Cara mendapat keuntungan dari saham
Wijayanto menjelaskan bahwa harga saham akan naik dan turun tergantung dengan prospek perusahaan di masa mendatang.
Karena itu, berbagai event yang terjadi saat ini atau yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, akan mempengaruhi harga saham.
Pemegang saham atau yang disebut dengan investor akan mendapat keuntungan finansial dalam bentuk capital gain dan dividen.
"Keuntungan finansial nantinya didapat dalam bentuk capital gain, yaitu kenaikan harga saham, dan dividen, yaitu sebagian dari keuntungan bersih perusahaan yang dibagikan kepada seluruh pemegang saham," jelas Wijayanto.
Selanjutnya, dalam dunia investasi saham, terdapat prinsip penting yaitu high risk, high return yang berarti "risiko tinggi, hasil tinggi".
Cara kerja ini menyebabkan risiko investasi saham relatif lebih tinggi dari investasi lainnya.
"Ini ditunjukkan dengan harga yang bisa naik dan turun (volatile), sehingga ia pun menjanjikan return yang lebih tinggi," ujarnya.
Oleh sebab itu, Wijayanto menilai bahwa investasi saham lebih menguntungkan dalam jangka panjang dan menengah dibandingkan dengan bentuk investasi lainnya.
Bentuk investasi lain yang dimaksud yaitu deposito, emas, dan juga surat utang negara.
"Walaupun prinsip high risk high return memungkinkan risiko kerugian, tetapi secara rata-rata return-nya tetap lebih tinggi," kata ekonom tersebut.
Baca juga: Kata Para Pemegang Saham soal IHSG Anjlok, Pilih Menunggu meski Naiknya Susah
Tips beli saham untuk pemula
Pemula yang sudah mengetahui cara kerja saham mungkin tertarik untuk mencoba membeli saham.
Wijayanto menjelaskan mengenai jenis saham yang dapat diambil oleh pemula.
"Untuk pemula, saya sarankan ambil beberapa saham blue chip, yaitu saham perusahaan besar yang likuid," ungkapnya.
Dilansir dari Kompas.com (12/10/2024), saham blue chip merupakan saham dari perusahaan-perusahaan besar yang mempunyai kondisi keuangan yang stabil, reputasi yang kuat, serta memiliki konsistensi rekam jejak pertumbuhan.
Istilah blue chip sendiri berasal dari kata chip bewarna biru dalam permainan poker yang memiliki nilai tertinggi dibandingkan dengan chip warna lainnya.
Wijayanto menjelaskan alasan mengapa saham blue chip cocok untuk pemula.
"Lebih minim risiko, artinya juga lebih stabil. Dan investasi saham harus menggunakan dana yang benar-benar luang walaupun jumlahnya tidak besar, sehingga bisa investasi jangka agak panjang," terangnya.
Karena itu, Wijayanto juga mengimbau untuk tidak menggunakan dana darurat dalam membeli saham.
"Jangan gunakan dana yang sebenarnya sudah disiapkan untuk kebutuhan urgent," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.