KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) telah menegaskan tidak akan mengembalikan Patung Liberty ke negara asalnya atas permintaan politisi Perancis.
Patung yang mewakili kemerdekaan dan kebebasan itu merupakan pemberian Perancis pada akhir abad ke-19 dan telah menjadi monumen nasional AS.
Pemerintahan Presiden Donald Trump merespons permintaan politisi Perancis yang menuduh AS tidak lagi mewakili nilai-nilai pemberian Patung Liberty.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Patung Liberty Tiba di New York
"Tentu saja tidak (dikembalikan). Saran saya untuk politisi Perancis tingkat rendah yang tidak disebutkan namanya itu adalah mengingat jasa AS untuk Perancis. Jika bukan karena AS, orang Perancis mungkin berbicara dalam Bahasa Jerman saat ini," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt dikutip dari Politico, Senin (17/3/2025).
Kalimat tersebut merujuk pada bantuan AS kepada Perancis ketika terjadi Perang Dunia II di mana mereka mengalahkan Jerman.
Trump disebut tidak mewakili filosofi Patung Liberty
Sebelum ini, anggota Parlemen Eropa asal Perancis, Raphael Glucksmann meminta Patung Liberty agar dikembalikan. Ia juga melontarkan kritik terhadap pemerintahan Trump.
Dalam sebuah konvensi partai, Glucksmann menilai AS yang kini dipimpin Trump tidak lagi mewakili filosofi Patung Liberty.
Pemberian patung tersebut oleh Perancis diberikan kepada AS sebagai simbol diplomasi, kebebasan dari kolonialisme Inggris, dan penghapusan perbudakan.
"Kita akan mengatakan kepada orang-orang AS yang memilih berpihak pada para tiran, kepada orang-orang AS yang memecat para peneliti hanya karena mereka menuntut kebebasan ilmiah, ‘Kembalikan Patung Liberty kepada kami," ujar Glucksmann.
Sebagai monumen ikonik AS, Patung Liberty rupanya telah melalui perjalanan panjang hingga seperti sekarang ini.
Sejarah Patung Liberty
Dilansir dari Britannica, Patung Liberty lahir sebagai hadiah dari pemerintah Perancis untuk AS yang baru merdeka sebelum akhirnya menjadi simbol selamat datang untuk pengunjung, imigran, dan orang yang kembali.
Patung itu berdiri setinggi 93 meter termasuk dengan alasnya, berbentuk seorang wanita yang mengenakan jubah panjang, mengangkat obor, dan memegang tablet. Pada bagian mahkota, ada tujuh buah paku yang menggambarkan sinar bagi tujuh benua dan tujuh samudra.
Sebelum akhirnya menjadi sebuah patung menjulang di Upper New York Bay, AS, patung ini diinisiasikan oleh sejarawan Perancis Édouard de Laboulaye pada tahun 1865.
Baca juga: Siapa Sosok Wanita di Balik Patung Liberty yang Jadi Simbol Kebebasan Amerika Serikat?
Setelah orang-orang Perancis mengumpulkan dana sumbangan, pematung Frédéric-Auguste Bartholdi memulai pengerjaannya pada 1875.
Bartholdi membuat patung itu dari lembaran tembaga yang dipasang di atas rangka baja raksasa dengan tangan sendiri. Rangka baja itu dirancang oleh Eugène-Emmanuel Viollet-le-Duc dan Alexandre-Gustave Eiffel.
Setahun sebelum selesai, Patung Liberty diserahkan kepada AS pada 4 Juli 1884 dalam sebuah upacara di Paris.
Bartholdi menyelesaikan patung setinggi 151 kaki 1 inci (46 meter) dan berbobot 22 ton itu pada tahun 1885. Kemudian, patung itu dibongkar dan dikirim ke New York.
Untuk melengkapi patung tersebut, alasnya dibuat oleh arsitek Amerika Richard Morris Hunt dan dibangun dalam tembok Fort Wood di Pulau Bedloe.
Setelah diselesaikan dan pasang ke alasnya, Presiden Grover Cleveland meresmikan Patung Liberty pada 28 Oktober 1886.
Sejak dipasang hingga saat ini, Patung Liberty mengalami beberapa modifikasi pada bagian obornya. Pada 1916, pemerintah AS menambahkan tenaga listrik untuk obornya.
Baca juga: Asteroid Raksasa Dua Kali Ukuran Patung Liberty Dekati Bumi pada Akhir Mei, Apa Bahayanya?
Pada awalnya, Patung Liberty dikelola oleh Dewan Mercusuar AS karena obornya yang menyala dianggap sebagai alat bantu navigasi.
Selanjutnya, pengelolaan Patung Liberty dialihkan ke Departemen Perang sejak 1901 karena lokasinya berdekatan dengan Fort Wood yang masih merupakan pos Angkatan Darat setempat.
Hingga pada akhirnya, patung tersebut dinyatakan sebagai monumen nasional per tahun 1924.
Pada 1933, Patung Liberty berada di bawah Dinas Taman Nasional langsung.
Setelah Fort Wood tidak aktif, Patung Liberty beserta pulaunya menjadi sebuah monumen hingga. Pulau Bedloe pun berubah menjadi Pulau Liberty pada 1956.
Pada pertengahan 1980-an, obor Patung Liberty didesain ulang dengan menambahkan tembaga yang dilapisi daun emas. Renovasi itu dilakukan oleh pekerja Amerika dan Perancis untuk merayakan 100 tahun berdirinya patung tersebut.
Monumen Patung Liberty itu pun meluas hingga menyertakan Pulau Ellis di dekatnya, yang dulunya adalah stasiun imigrasi utama AS di masa lalu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.