Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai Narasi Perempuan Tidak Pernah Sehat, Benarkah Demikian? Ini Kata Dokter

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Hananeko_Studio
ilustrasi perempuan sakit
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Umumnya, penyakit derita oleh semua kalangan, baik pria maupun wanita.

Namun, dalam kondisi-kondisi tertentu, perempuan dianggap tidak pernah sehat karena sering mengeluh sakit.

Sebuah akun X mengungkapkan kebingungan tersebut dan mendapat tanggapan dari netizen-netizen yang relate dengan kondisi tersebut.

Melansir dari akun @zakari**** (19/3/2025), disebutkan bahwa "masih bingung kenapa cewek ga pernah sehat : perutku sakit, kepalaku sakit, pundakku sakit, pinggangku sakit. kayak ga pernah sehat aja gitu, semuanya dikeluhin."

Netizen mengaitkan dengan kondisi tubuh perempuan yang berbeda dengan laki-laki dan mengaitkannya dengan siklus menstruasi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah demikian?

Baca juga: Bagaimana Siklus Menstruasi yang Sehat? Ini Penjelasan Dokter Boyke

Perempuan mudah sakit karena fluktuasi hormon

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr. Boy Abidin, Sp.Og, menjelaskan bahwa kondisi mudah sakit yang dialami perempuan di usia produktif memang disebakan oleh fluktuasi hormon.

"Itu ada hubungannya dengan hormonal. Jadi, perempuan mengalami fluktuasi hormon selama dia mens, menjelang mens, setelah mens, pada saat masa subur (ovulasi)," kata Boy kepada Kompas.com, Kamis (20/3/2025).

Siklus menstruasi yang terhitung pada masa menjelang menstruasi, setelah mestruasi, dan pada saat masa ovulasi menyebakan perubahan hormonal yang cukup signifikan

Boy menjelaskan bahwa perubahan hormonal tadi menyebabkan perempuan mudah sakit perut, sakit kepala, sakit pundak, hingga sakit pinggang.

"Itulah yang menyebabkan badan perempuan menjadi tidak nyaman, sering sakit kepala, mual, dan pegal. Hal tersebut wajar dialami wanita."

Dengan begitu, apakah berarti laki-laki tidak mengalami kondisi yang sama dengan wanita?

Baca juga: 6 Tanda Depresi pada Laki-Laki Berdasarkan Perilakunya

Beda kondisi tubuh laki-laki dengan perempuan

Boy menjelaskan bahwa perempuan memang lebih banyak mengalami keluhan fisik dibandingkan laki-laki.

Sebabnya, perempuan mengalami perubahan hormonal secara rutin seperti yang sudah dijelaskan tadi. Sementara itu, pria tidak mengalami fluktuasi hormonal tersebut. 

Namun, terdapat beberapa risiko penyakit yang perlu di waspadai pria.

"Cuman, untuk laki-laki, yang perlu diwaspadai adalah masalah kardiovaskular, seperti penyakit jantung dan pembuluh darah," ujarnya.

Laki-laki memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih banyak karena tidak punya proteksi hormon yang lebih bagus dibanding perempuan.

"Kalau perempuan punya estrogen. Estrogen itu yang memproteksi perempuan supaya lebih  sehat pembuluh darahnya sehingga kecil risiko masalah jantung dan pembuluh darah," jelasnya.

Baca juga: Benarkah Puasa Menyebabkan Siklus Menstruasi Terganggu? Ini Penjelasan Dokter

Akan tetapi, risiko penyakit yang sama akan meningkat pada perempuan yang sudah memasuki fase menopause karena menurunnya hormon estrogen tersebut.

Kuncinya adala pola hidup sehat

Jadi, perempuan memang lebih mudah mengalami sakit kepala, mual, hingga pegal-pegal.

Sementara itu, laki-laki lebih jarang mengalami keluhan tersebut, tetapi memiliki risiko penyakit jantung dan stroke yang lebih tinggi.

Oleh karena itu, Boy menyarankan pentingnya pola hidup sehat bagi perempuan maupun laki-laki.

"Memang masing-masing punya kondisi kesehatan yang berbeda, tetapi pola hidup yang sehat sama-sama penting untuk mengurangi efek penyakit," tegas Boy.

"Pola hidup sehat yang bisa diterapkan berupa makan bergizi, olahraga, tidur jam 9 atau 10 malam, tidak merokok, tidak minum kopi dan alkohol, dan mengelola stres dengan baik," paparnya.

Pola hidup sehat akan membantu mengurangi keluhan sakit yang dialami perempuan dan menurunkan risiko penyakit kardiovaskuler pada laki-laki. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi