KOMPAS.com - Sosok Yasmin Nayla Nurhakim Batubara belakangan menjadi buah bibir di masyarakat.
Bagaimana tidak, di usia yang masih belia, yakni 14 tahun, ia dinyatakan diterima dalam daftar kelulusan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Universitas Airlangga (Unair) 2025.
Siswa asal SMAS Al-Azhar Plus Kota Medan itu pun menjadi salah satu siswa termuda yang diterima di Unair.
Total, terdapat lima siswa termuda yang diterima di Program Studi Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan (TRKB) di Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Unair.
Rentang usia kelima siswa paling muda yang diterima Unair antara 14-16 tahun, termasuk Yasmin.
Gadis satu ini berhasil lolos di jurusan impiannya, yakni Robotika dan Kecerdasan Buatan setelah menempuh perjuangan panjang yang penuh dedikasi dan kerja keras.
Baca juga: Lolos SNBP 2025, Ini Biaya Kuliah di UGM, UI, ITB, IPB, dan Unair
Jadi mahasiwi Unair merupakan mimpi sejak kecil
Kebahagiaan Yasmin diterima di Unair Jurusan Robotika dan Kecerdasan Buatan dengan turut dirayakan orang tua, guru, dan teman sebayanya.
Mereka bangga dan mendukung keputusan Yasmin untuk mengenyam pendidikan tinggi di kampus tersebut.
Sejak kecil, Yasmin sendiri punya impian bisa menjalani pendidikan tinggi di Unair.
Ia menginginkan Unair sebagai tujuan untuk mendalami Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan karena yakin akan mengantarkannya menjadi ilmuwan robot.
"Saya memilih Unair karena memiliki jurusan yang saya inginkan yaitu Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan juga Unair merupakan universitas yang saya yakin dapat membantu, membimbing, dan mendidik saya untuk menjadi ilmuwan robot yang bermanfaat untuk masyarakat," katanya, dikutip dari Kompas.com pada Rabu (19/3/2025).
Yasmin pun mengaku cukup antusias dan tak sabar merasakan bangku kuliah dan segera belajar.
Baca juga: Ramai Jastip Cek SNBP 2025 lewat Siaran TikTok, Pakar Ingatkan Bahayanya
Alasan memilih program studi Teknik Robotika
Yasmin mengaku ketertarikan pemilihan program studi Teknik Robot tak lepas dari peluang teknologi robot semakin canggih dan banyak dibutuhkan.
"Maka, saya ingin mengambil peluangnya dan menciptakan sebuah robot untuk membantu manusia tetapi tidak menggantikan kedudukan manusia," akunya.
Kini, Yasmin siap menempuh perjalanan baru di dunia robotika.
Dengan semangat dan tekadnya, ia berharap bisa menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
Baca juga: Daftar 10 Prodi Paling Ketat pada SNBP 2025
Yasmin ikut program akselerasi
Yasmin bisa duduk di bangku kuliah pada usia 14 tahun lantaran mengikuti program akselerasi selama 3 kali sejak sekolah dasar (SD)
Yasmin mengatakan ia mengikuti program kelas akselerasi sebanyak tiga kali pada waktu SD, SMP, dan SMA.
Selain mengikuti program akselerasi ia juga mengoleksi sejumlah prestasi.
Beberapa prestasi yang pernah diraih Yasmin di antaranya sertifikat peraih medali emas Olimpiade Matematika, sertifikat finalis Olimpiade Bahasa Inggris, dan sertifikat Tahfiz 3 juz.
Ia juga mengungkapkan suka dukanya menjadi siswa akselerasi. Salah satunya Yasmin harus memiliki strategi belajar yang baik.
Sepulang sekolah dirinya harus meluangkan waktu untuk kembali belajar di rumah. Bahkan ia juga sering belajar hingga larut malam.
"Harus belajar mau materinya sedikit ataupun banyak, jika materinya banyak saya bisa belajar hingga larut malam. Dengan ini saya bisa belajar lebih efektif," ungkapnya.
Yasmin menyebut SNBP 2025 adalah langkah awal dari perjalanan besarnya.
Ia juga menyatakan telah siap menghadapi segala dinamika perkuliahan dan tantangan akademik kedepannya.
Baca juga: 6 Hal Ini Bisa Dilakukan Siswa jika Tak Lolos SNBP 2025
Yasmin berambisi ingin menjadi mahasiswa yang berprestasi serta berpengetahuan luas. Sebab cita-citanya adalah menjadi pakar robotika.
"Buat teman teman yang belum rezeki untuk lolos SNBP terus semangat karena semuanya belum berakhir, pasti ada hal yang lebih baik sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk kalian. Tetap semangat dan yakin bahwa kedepannya akan banyak jalan yang dapat kalian lewati untuk meraih impian," ungkapnya.
(Sumber: Kompas.com/Andhi Dwi Setiawan | Editor: Andi Hartik)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.