Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istilah Tone-Deaf Kembali Diperbincangkan, Apa Maksudnya?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/Racool_studio
Ilustrasi tone deaf.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Istilan tone-deaf  kembali ramai disebut-sebut dalam perbincangan netizen di X menyangkut kondisi politik negara.

Jika dibahasa Indonesiakan, istilah ini memiliki arti buta nada atau tuli nada. Namun, netizen tidak menggunakan istilah ini dalam arti yang harfiah tersebut.

Istilah tone-deaf digunakan digunakan untuk menggambarkan sikap seseorang dalam hal sosial dan politik.

"STOP BEING TONE DEAF. JANGAN TONE DEAF soal politik. negara lu lagi ga baik baik aja. gua ulangin. negara lu lagi ga baik baik aja. semua kebijakan kebijakan itu bakal ngaruh ke kehidupan kita dari sekarang maupun kedepannya. #TolakRUUTNI," tulis @owenkn****, Kamis (20/3/2025).

Lantas, apa yan dimaksud dengan istilah tersebut dan mengapa ada orang yang bersifat tone-deaf?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Ramai Disebut di Media Sosial, Apa Itu Tone Deaf?

Mengenal arti tone-deaf

Menurut Cambridge Dictionary, tone-deaf memiliki arti kesusahan menyanyikan lagu dengan akurat atau tidak bisa mengenali nada yang berbeda.

Secara harfiah, kata ini termasuk ke dalam kata sifat bahasa Inggris. Namun, istilah ini memiliki makna yang lebih metaforis dalam konteks perilaku sosial dan politik.

Melansir dari The Week, istilah ini memiliki arti ceroboh dan tidak berperasaan. Selain itu, istilah ini juga memiliki arti sikap kejam terhadap sesama makhluk hidup.

Tone-deaf diartikan sebagai sikap tidak mengerti dan tidak sadar atas keadaan sosial, politik, norma, dan sebagainya.

Oleh karena itu, orang yang memiliki sikap tone-deaf diartikan sebagai orang yang tidak mempunyai sikap tidak peka atau tidak peduli dengan masalah-masalah yang ada di sekitarnya.

Penyebab orang bersifat tone-deaf

Dilansir dari Kompas.com (25/8/2024), Psikolog sosial, Hening Widyastuti, menjelaskan mengapa orang dapat memiliki sifat tone-deaf. 

Alasannya adalah karena memiliki empati yang tertutup dan berasal dari kelompok ekonomi kelas menengah ke atas. 

Manusia pada dasarnya memiliki hati nurani dan empati yang peka terhadap hal-hal yang tidak seharusnya terjadi.

Contohnya ketika melihat teman yang berkabung, seseorang biasanya akan turut merasakan sedih dan tidak nyaman, serta tergerak untuk membantu.

Baca juga: Mengenal Tone-Deaf dan Ciri-cirinya yang Sedang Ramai di Medsos

Namun demikian, beberapa orang memiliki empati yang "tertutup" karena lingkungan keluarga dan pertemanan yang tone-deaf.

Hening mengatakan bahwa seseorang dapat menjadi tone-deaf karena keluarganya mengajari untuk tidak ikut-ikutan dan ikut campur dengan urusan orang lain. 

Memang alasan orang tua adalah untuk keamanan. Namun, terlewat menutup mata terhadap keadaan sekitar membuat seseorang menjadi tone-deaf dan tidak mau meninggalkan zona nyamannya.

Apalagi, apabila orang tersebut berasal dari kalangan ekonomi menengah ke atas yang sudah memiliki kenyamanan dan kecukupan.

"Buat mereka, urusan terkait rakyat susah, harga barang naik, daya beli masyarakat menurun, PHK di mana-mana, dan lain-lain itu bukan urusan mereka,” jelas Hening.

Orangf-orang yang tone-deaf menganggap urusan orang lain bukanlah urusan mereka.

Ciri-ciri orang tone-deaf

CEO The Center Consulting Group, Jay Desko, melalui situs Center Consulting menyebutkan bahwa ciri-ciri tone-deaf dapat diketahui dari respons orang lain terhadap keberadaan orang tersebut.

Berikut adalah tanda-tanda bila Anda berkemungkinan memiliki sifat tone-deaf.

  1. Orang lain jarang berbicara secara langsung kepada Anda, tetapi lebih memilih untuk membicarakan Anda dengan orang lain
  2. Orang lain tidak mau memberikan pendapat jujur kepada Anda karena mencemaskan respons Anda
  3. Orang lain menganggap Anda toxic atau negatif
  4. Orang lain enggan mengajak Anda bekerja sama
  5. Orang lain kerap merasa tertekan atau kesal saat berbicara dengan Anda
  6. Anda tidak membuat orang lain merasa diterima, misalnya tidak membuat kontak mata ataupun tersenyum
  7. Anda kedulitan mendapat kerja atau sulit mendapat promosi jabatan
  8. Anda memandang dunia secara hitam-putih dan tidak berkompromi dengan keadaan.
  9. Anda jarang berteman dan mengundang orang lain
  10. Anda tidak nyaman saat orang lain menunjukkan emosi dan sulit mengekspresikan emosi.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi