KOMPAS.com - Buah delima mengandung rendah kalori serta tinggi serat sehingga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan.
Penamaan buah delima (Punica granatum) berasal dari frasa latin pomum grantum yang memiliki arti "apel dengan banyak biji".
Buah ini memiliki kulit kasar yang tidak bisa dimakan, serta memiliki beberapa ruang yang berisi ratusan biji merah yang dapat dimakan.
Biji buah delima inilah yang dapat dinikmati dengan disantap secara langsung ataupun ditaburkan pada salad dan oatmeal.
Biji buah delima yang disebut "aril" ini mengandung daging buah yang berair ketika dikonsumsi. Bagian inilah yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
Dilansir dari Web MD, Penelitian modern menyatakan bahwa buah delima mengandung antioksidan, antiradang, dan antitumor. Walaupun begitu, penelitian lebih lanjut tetap dibutuhkan.
Baca juga: Potensi Khasiat Buah Delima untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengatasi Jerawat
Lantas, apa saja manfaat buah delima bagi kesehatan?
10 manfaat buah delima bagi kesehatan
Sejak zaman dahulu, buah delima yang memiliki rasa manis dan asam ini dikonsumsi karena manfaatnya untuk kesehatan.
Berikut adalah manfaat buah delima bagi kesehatan yang dilansir dari laman Healthline.
- Kaya nutrisi
Satu buah delima utuh memiliki kandungan kalori dan lemak yang rendah, serta tinggi serat, vitamin, dan mineral.
Berikut adalah kandungan nutrisi dalam satu buah delima utuh:
- Kalori: 234 kkal
- Protein: 4,7 gram
- Lemak: 3,3 gram
- Karbohidrat 52 gram
- Serat: 11,3 gram
- Vitamin C: 32 persen dari nilai kebutuhan harian
- Folat: 27 persen dari nilai kebutuhan harian
- Magnesium: 8 persen dari nilai kebutuhan harian
- Fosfor: 8 persen dari nilai kebutuhan harian
- Kalium: 13 persen dari nilai kebutuhan harian.
- Kaya antioksidan
Buah delima kaya akan antioksidan dan senyawa polifenol, termasuk punicalagins, antosianin, dan ellagitannin.
Antioksidan adalah senyawa yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radikal bebas dalam jumlah yang tinggi dapat berbahaya dan menjadi sebab dari sejumlah penyakit kronis.
- Mencegah peradangan
Peradangan kronis dapat berkontribusi pada berbagai penyakit, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes tipe 2.
Senyawa punicalagins dalam buah delima dapat membantu mencegah peradangan karena bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa mengonsumsi jus buah delima dapat mengurangi peradangan.
Baca juga: Apa Saja Efek Samping Stevia, Pemanis Rendah Kalori Pengganti Gula?
- Bersifat antimikroba
Senyawa dalam buah delima memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan mikroorganisme berbahaya.
Contohnya, kandungan dalam buah delima dapat membantu menjaga kesehatan mulut karena dapat mengurangi pertumbuhan kuman yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan bau mulut.
- Bersifat antikanker
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan dalam buah delima memiliki sifat antikanker.
Dalam penelitian yang lebih tua, ekstrak delima dimungkinkan bermanfaat untuk mengatasi kanker prostat.
Selain itu, pada penelitian yang dilakukan pada hewan juga ditemukan bahwa buah bewarna merah ini membantu memperlambat pertumbuhan tumor tahap awal pada kanker hati.
- Menjaga kesehatan jantung
Kandungan polifenol dalam buah delima bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung.
Dalam sebuah penelitian terhadap penderita penyakit jantung, minum jus delima dapat mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan nyeri dada.
Selain itu, jus delima tersebut juga memberikan efek perlindungan pada kesehatan jantung.
- Menjaga kesehatan kandung kemih
Penelitian juga menunjukkan bahwa ekstrak delima dapat membantu mengurangi pembentukan batu ginjal.
Selanjutnya pada penelitian di tahun 2014, penelitian menunjukkan bahwa ekstrak delima dapat menghambat mekanisme yang terkait dengan pembentukan batu pada penderita batu ginjal yang berulang.
Selain itu, penelitian pada hewan juga menunjukkan bahwa ekstrak delima dapat mengatur komponen umum dari batu ginjal, yaitu konsentrasi oksalat, kalium, dan fosfat dalam darah.
Baca juga: 8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan
- Menjaga kesehatan otak
Beberapa penelitian menemukan bahwa kandungan ellagitannin pada buah delima dapat menjaga otak dari penyakit alzheimer dan parkinson.
Selain itu, penelitian tersebut juga menemukan bahwa ellagitannin dapat mengurangi kerusakan oksidatif dan meningkatkan kelagsungan hidup sel-sel otak.
Ellagitannin juga diyakini menghasilkan senyawa dalam usus yang disebut urolithin A, yang berfungsi mengurangi peradangan di otak dan menunda timbulnya penyakit kognitif.
- Menjaga kesehatan pencernaan
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah delima memiliki efek prebiotik karena dapat meningkatkan kadar bakteri usus yang menguntungkan.
Prebiotik berfungsi sebagai bahan bakar untuk bakteri menguntungkan dalam usus dan mendukung mikrobioma usus yang lebih sehat.
Selain itu, buah delima yang kaya akan serat dapat melindungi kesehatan pencernaan dan melindungi pencernaan dari berbagai gangguan pencernaan.
- Meningkatkan daya tahan saat berolahraga
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ekstrak delima dapat meniingkat daya tahan dengan memperlambat rasa lelah dan meningkatkan kinerja pada atlet sepeda yang terlatih.
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa suplemen buah delima dapat meningkatkan daya tahan dan pemulihan otot.
Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan sebab pada penelitian terhadap jus delima, tidak ditemukan manfaat bagi pemulihan otot sama sekali.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.