Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Dilakukan Umat Hindu Saat Nyepi dan 4 Pantangannya

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
Ilustrasi Hari Raya Nyepi 2025.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Umat Hindu akan merayakan Hari Suci Nyepi untuk memperingati Tahun Baru Saka 1947 yang jatuh pada 29 Maret 2025.

Perayaan Nyepi dilalui dengan tidak melakukan aktivitas di luar rumah serta mematuhi empat pantangan keagamaan.

Sebelum melaksanakan ibadah Nyepi, umat Hindu biasanya melaksanakan serangkaian ritual pada beberapa hari sebelumnya, seperti Melasti, Pengerupukan, Tawur Kesanga, hingga Ngembak Geni.

Pada saat Nyepi, masyarakat Hindu mengisi kegiatan dengan berdiam diri, meditasi, hingga merenung dengan mematuhi empat pantangan yang disebut Catur Brata Penyepian.

Ibadah Nyepi berlangsung selama 24 jam yang dimulai pukul 06.00 pagi hingga 06.00 pagi keesokan harinya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas apa saja makna dan empat larangan dalam Hari Suci Nyepi?

Baca juga: 25 Ucapan Selamat Hari Raya Nyepi 2024 dalam Bahasa Bali dan Artinya

Makna Hari Suci Nyepi

Dilansir dari laman Kemenag (12/6/2023), Ketua PHDI DIY I Nyoman Warta menjelaskan bahwa Hari Suci Nyepi dimaknai sebagai upaya manusia mengingat dan menyadari tanggung jawab besarnya dalam menjaga keseimbangan hidup dengan alam.

Tanggung jawab mengharmoniskan kehidupan manusia dengan alam tercermin melalui ritual Catur Brata Penyepian.

Melalui ritual dan pelaksanaan Catur Brata Nyepi, umat Hindu diharapkan dapat menyongsong Tahun Baru Saka dengan penuh kesucian, introspeksi diri, hingga dapat melaksanakan hidup yang berkualitas setelahnya. 

Prasyarat untuk meningkatkan kualitas hidup sendiri termuat dalam unsur Tri Hita Karana, yaitu kesucian, kebersihan, dan keharmonisan dengan alam.

Selain itu, pelaksanaan Nyepi juga berarti pengekangan nafsu duniawi.

Pengekangan nafsu sebagai wujud Catur Brata Nyepi dilaksanakan untuk mencapai tingkat spiritual tertentu. Sebab, nafsu dan pikiran yang tak terkendali dapat menghambat aktivitas moral dan etika dalam kehidupan manusia.

Menghentikan aktivitas duniawi secara total setiap tahun sekali juga membantu seseorang dalam melakukan evaluasi batin (subhaasubha karma).

Selain itu, Hari Nyepi juga dimaknai sebagai tolak ukur nilai kesadaran dan toleransi sebagai kebutuhan dalam kehidupan bersama.

Melalui perayaan Nyepi, masyarakat Hindu bersama-sama introspeksi diri, mendengarkan hati nurani, jujur kepada diri sendiri, serta membersihkan diri dari sifat-sifat negatif semacam permusuhan dan dengki.

"Inilah yang menjadi tujuan umat Hindu merayakan Nyepi. Umat Hindu diharapkan dapat menemukan makna hidup yang sebenarnya dan menemukan keseimbangan jiwa," terang I Nyoman.

Baca juga: Hari Raya Nyepi 2024, Ini 35 Twibbon yang Bisa Digunakan

Empat pantangan dalam Nyepi

Catur Brata Nyepi atau empat pantangan Nyepi memiliki makna yang relevan dengan tuntunan mencapai keseimbangan jiwa.

Berikut Catur Brata Nyepi beserta maknanya:

1. Amati geni

Dilansir dari Kompas.com (20/3/2023), amati geni memiliki makna tidak menyalakan api, lampu, dan berbagai peralatan elektronik selama 24 jam. Geni sendiri dalam bahasa Bali berarti api.

Alasan dari larangan pertama ini adalah karena api melambangkan kemarahan, dengki, dan pikiran buruk manusia yang lainnya.

Amati geni mengajarkan manusia untuk menumbuhkan toleransi, meredam kemarahan, dan menghormati perbedaan. Dengan begitu, rasa kekeluargaan dan persaudaran yang tulus akan tercipta.

2. Amati karya

Amati karya berarti larangan untuk melakukan karya atau aktivitas fisik. Larangan ini dilakukan baik di luar rumah maupun di dalam rumah selama Nyepi berlangsung.

Umat Hindu mengganti aktivitas keseharian dengan membaca kitab suci Weda atau kitab yang lainnya.

Pada saat menjalani pantangan ini, masyarakat dapat introspeksi diri dengan mengevaluasi tindakan-tindakan yang sudah dilakukan selama hidup.

Perbuatan yang baik adalah perbuatan yang sesuai dharma. Apabila belum sesuai, maka perlu diperbaiki. Apabila sudah sesuai, perlu ditingkatkan agar mencapai kebahagiaan.

3. Amati lelungan

Amati lelungan memiliki makna larangan bepergian.

Sebab, umat Hindu diwajibkan untuk bermeditasi bersama keluarga atau seorang diri untuk mengevaluasi hubungannya dengan Tuhan.

Selain itu, pelaksanaan pantangan ini juga dilakukan dengan melakukan Japa Mantra atau mengidungkan nama Tuhan.

Kegiatan pengendalian diri ini bertujuan untuk mengontrol pikiran, perkataan, dan perbuatan agar hidup sesuai dengan dharma dan dapat dipertanggungjawabkan kepada Sang Pencipta.

4. Amati Lelanguan

Amati lelanguan berarti larangan untuk mendengarkan dan menikmati acara hiburan atau rekreasi.

Selama beribadah Nyepi, masyarakat Hindu diharapkan hanya berfokus mengingat keagungan Sang Hyang Widhi.

Dengan mengalami sepi, manusia dapat mendapatkan kebahagiaan batin yang tersendiri.

Itulah makna Hari Suci Nyepi dan empat pantangannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi