Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"In This Economy", Ahli Ungkap Pentingnya Beli Produk Lokal

Baca di App
Lihat Foto
PEXELS/PORAPAK APICHODILOK
Ilustrasi belanja produk lokal
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com -  Kesadaran menggunakan produk lokal sedang menjadi tren di media sosial. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rekomendasi skincare dan kosmetik lokal di X ataupun tren mengenakan fashion batik dan kebaya di Instagram.

Salah satu akun di X juga membagikan pesan untuk menggunakan produk lokal disertai dengan rekomendasi merek skincare lokal.

Postingan yang diunggah akun @ama***akus**** pada Kamis (27/3/2025) memberikan pesan sebagai berikut.

"IN THIS ECONOMY.... mari kita usahakan pelan-pelan untuk beralih ke produk lokal aja yaa ges, udah pada bagus2 ko."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggunakan produk lokal dinilai lebih ekonomis serta sudah memiliki kualitas yang tidak kalah bagus dari produk asing.

Lantas, apa saja keuntungan membeli produk lokal menurut ahli ekonomi?

Baca juga: 6 Pilihan Ikan Lokal Bisa Bantu Otak Cerdas, Murah, dan Mudah Dijumpai


Memilih produk lokal meningkatkan GDP

Ekonom Universitas Gadjah Mada, Eddy Jurnasin, mengungkapkan bahwa membeli produk lokal dapat menaikkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Meningkatkan konsumsi itu berkontribusi pada pertumbuhan GDP alias pertumbuhan perekonomian Indonesia," jelas Eddy saat dihubungi Kompas.com (28/3/2025).

Gross Domestic Product (GDP) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Produk Domestik Bruto (PDB).

GDP adalah nilai pasar dari seluruh barang dan jasa yang diproduksi negara dalam periode waktu tertentu.

"Konsumsi itu dalam GDP Indonesia proporsinya 55 persen, jadi merupakan komponen terbesar. Yang lainnya adalah investasi 30 persen, pengeluaran pemerintah 12 persen, dan  net exports 2,5 persen," Eddy menjelaskan pembagian GDP lebih lanjut.

Jadi, peningkatan konsumsi melalui pembelian produk lokal sudah merupakan kontribusi bagi perekonomian Indonesia.

Baca juga: Pemerintah Larang TikTok Shop, Apakah Bisa Mengembalikan Eksistensi Produk Lokal?

"Nah, apalagi jika yang dikonsumsi adalah produk-produk lokal. Semakin banyaknya konsumsi atas produk lokal membuat investasi di dalam negeri juga meningkat," ujarnya.

Eddy menjelaskan bahwa ketika produk lokal semakin banyak dibeli, maka perusahan lokal akan meluas atau ekspansi dan membangun lebih banyak fasilitas produksi.

Dengan kata lain, investasi di dalam negeri menjadi meningkat. 

Selain meningkatkan investasi dalam negeri, manfaat lain dari suburnya produk lokal adalah meningkatnya lapangan kerja sehingga kemiskinan masyarakat akan menurun.

Dengan begitu, potensi keributan atau kerusuhan juga akan menurun.

"Sehingga, masyarakat jadi lebih sehat fisik dan mental, dan lain-lain," imbuhnya.

Ketika masyarakat lebih memilih produk impor

Eddy mengatakan bahwa membeli barang impor juga ajan berkontribusi dalam perekonomian negara, tetapi hanya dari sisi konsumsi.

"Kalau produk impor tetap berkontribusi dari sisi 'konsumsi', tetapi tidak berkontribusi dari sisi 'investasi dalam negeri' karena pembeliannya dari perusahaan di negara lain," jelas Eddy.

Tidak hanya itu, net export juga akan menurun karena impor yang dilakukan. Sebab, cara menghitung ner exports adalah dengan mengurangi ekspor dengan impor.

Eddy menggambarkan dengan rumus berikut:

Net Exports = Exports - Imports.

Namun, dalam beberapa kondisi masyarakat juga terkadang lebih memilih produk impor.

"Ini mengindikasikan bahwa produk-produk lokal harus lebih kreatif dan berinovasi, baik dari sisi ide maupun teknologi agar dapat menjadi kompetitif," jelasnya.

Eddy menambahkan bahwa konsumen dapat memilih produk dengan leluasa di zaman sekarang.

Baca juga: 6 Produk Lokal yang Dikira Merek Luar Negeri

Karena itu, produk lokal juga perlu meningkatkan strategi pemasaran dan kualitasnya.

Eddy memberikan contoh produk lokal yang cukup berhasil di pasar internasional yang dapat menjadi contoh.

"Misalnya Polygon. Lumayan kan itu sepeda. Meskipun bukan yang terbaik di dunia, tapi lumayan kompetitif. Atau Indomie juga kompetitif di dunia mie instan," ujarnya.

Eddy mengulang perlunya inovasi, peningkatan kualitas, serta strategi agar produk lokal dapat terus bersaing dan memajukan pertumbuhan ekonomi negara.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi