KOMPAS.com - Di era sekarang, membuat ketupat tidak lagi terbatas harus menggunakan janur atau plastik sebagai pembungkus.
Nyatanya, ada cara yang lebih praktis dalam proses pembuatan makanan khas Lebaran ini.
Pada resep ketupat empuk dan padat ini, hanya perlu menggunakan panci antilengket yang dimasukkan ke dalam magic com.
Bahan yang diperlukan untuk membuat ketupat instan juga mudah didapat, seperti beras pulen, sedikit minyak, air, dan garam.
Terkait takaran, bisa menggunakan pedoman ini:
- 1 gelas beras putih
- 3,5 gelas air
- 1 sdt garam
- 1 sdt kapur siri atau secukupnya atau boleh diskip
- 1-2 sdm minyak goreng
Dengan alat dan bahan tersebut, kita tidak perlu repot membuat atau membeli janur ketupat, sehingga menjadi lebih praktis dan efisien.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah cara membuat ketupat instan yang bisa dicoba pada momen Lebaran kali ini:
- Cuci beras sampai bersih dan kotorannya hilang, tuang air sesuai takaran resep
- Tuang minyak goreng
- Tekan tombok cook pada magic com, biarkan hingga mendidih
- Kalau sudah mendidih, buka tutup magic com, aduk dengan sendok kayu
- Tambahkan garam, air kapur sirih. Saring agar kotorannya hilang seketika
- Aduk sebentar selama 3-5 menit, masak sampai beras menjadi nasi lembek
- Tutup magic com dan biarkan hingga lampu menyala menjadi hijau
- Buka tutup magic com dan aduk kembali
- Selanjutnya, tutup kembali magic com, tekan tombol merah dan biarkan masak sampai tombolnya berwarna hijau
- Pindahkan nasi lembek ke wadah berbentuk persegi dengan alas daun pisang.
- Diamkan sampai ketupat agak mengeras.
Baca juga: Ini Bahaya Bikin Lontong atau Ketupat Pakai Bungkus Plastik
Lalu, apa kata pakar soal kelebihan dan kekurangan dari ketupat yang dimasak tidak pakai janur ini?
Kelebihan dan kekurangan ketupat instan
Saat dimintai pandangan, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (FTP UGM), Eni Harmayani, membenarkan ada kelebihan maupun kekurangan dari ketupat instan.
Berikut keterangannya:
Kelebihan ketupat instan- Mudah pembuatannya dan praktis
- Tidak memerlukan waktu yang terlalu lama
- Tidak memerlukan selongsong ketupat.
- Rasa, aroma, dan tekstur ketupatnya akan berbeda
- Tidak ada aroma daun kelapa khas ketupat
- Tektur kurang legit
- Rasa biasanya agak hambar.
Baca juga: Lebaran Ketupat 2024: Asal-usul dan Makna
Selain itu, Eni menyebut, ketupat instan dengan ketupat janur memiliki ketahanan yang berbeda untuk bisa dimakan.
Menurutnya, ketupat dengan janur dapat bertahan sekitar 2-3 hari pada suhu ruang dan sekitar 5-7 hari di kulkas, tergantung kondisi ketupat dan cara penyimpanannya.
Sedangkan jenis ketupat instan yang dibuat dengan magic com cenderung memiliki umur simpan yang lebih pendek.
"Karena tidak terbungkus kemungkinan lebih pendek daya simpannya, kecuali apabila disimpan pada wadah yang tertutup," jelas dia saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/3/2025).
Baca juga: Tips Membuat dan Menyimpan Ketupat Lebaran agar Tidak Cepat Basi
Seputar ketupat jadi sajian khas Lebaran
Dikutip dari Kompas.com, (10/4/2024), ketupat diyakini telah ada sejak zaman Sunan Kalijaga, salah satu dari Wali Songo yang berperan dalam penyebaran Islam di Jawa.
Pada abad ke-15 dan 16, Sunan Kalijaga menjadikan ketupat sebagai sarana dalam menyebarkan ajaran Islam.
Ketupat juga menjadi simbol perayaan hari besar Islam pada masa pemerintahan Raden Patah dari Kerajaan Demak di abad ke-15.
Dalam dakwahnya, Sunan Kalijaga memanfaatkan ketupat untuk mengenalkan Islam kepada masyarakat pesisir utara Jawa.
Hidangan ini mencerminkan perpaduan budaya Jawa dan Hindu yang kemudian diperkaya dengan nilai-nilai Islam.
Ketupat dibuat dari daun kelapa atau nyiur, mencerminkan identitas masyarakat pesisir yang banyak memiliki pohon kelapa.
Sejarah menunjukkan bahwa ketupat telah dikenal sejak era Hindu-Buddha di Nusantara.
Meski tidak ditemukan dalam prasasti, tercatat bahwa sebelum Islam masuk, masyarakat telah mengonsumsi makanan berbahan dasar beras yang dibungkus daun.
Baca juga: Cara Masak Ketupat dalam 30 Menit, Hemat Gas dan Tidak Mudah Basi
(Sumber: Kompas.com/Erwina Rachmi Puspapertiwi | Editor: Inten Esti Pratiwi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.