KOMPAS.com - Makanan khas Lebaran seringkali menggunakan santan sebagai bahan campuran masakan. Contohnya adalah sajian opor ayam, rendang, gulai, dan lontong sayur yang lezat.
Momen Hari Raya seringkali digunakan untuk menyantap masakan khas Lebaran tersebut dalam porsi yang banyak setelah satu bulan membatasi pola makan dengan berpuasa.
Padahal, ada efek samping dari santan yang bisa mengganggu kesehatan, terutama pada mereka yang sudah mengidap beberapa penyakit tertentu, seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.
Sehingga, Muslim hendaknya berhati-hati dalam mengonsumsi makanan bersantan agar tubuhnya tidak dihinggapi masalah kesehatan.
Lantas, bagaimana cara mengonsumsi sajian berbahan santan yang aman saat Lebaran?
Baca juga: Manfaat Menambah Santan ke Dalam Kopi, Meningkatkan Imun dan Turunkan Berat Badan
Tips mengonsumsi sajian bersantan
Ahli gizi Institut Pertanian Bandung, Ali Khomsan menjelaskan mengenai efek mengonsumsi santan saat Lebaran.
"Makanan bersantan atau berlemak menjadi menu khas Lebaran. Bagi orang yang sehat, konsumsi makanan tersebut selama lebaran tidak menimbulkan masalah kesehatan. Namun, bagi penderita kolesterol, gula darah, dan hipertensi harus tetap berhati-hati," jelas Ali saat dihubungi Kompas.com (25/3/25).
Ali menyarankan agar semua orang mengonsumsi santan dengan porsi sewajarnya dan tidak berlebihan, baik untuk orang yang sehat maupun penderita kolesterol.
Selain itu, Ali mengimbau untuk mengonsumsi buah sebelum makan besar agar keinginan makan bersantan menjadi sedikit berkurang.
"Pada dasarnya, makanan yang disajikan saat Lebaran adalah sehat dan bahkan bergizi. Meskipun kadang-kadang ada yang kurang tersaji, yaitu sayuran. Oleh karena itu, menyediakan buah saat Lebaran dapat menggantikan peran sayur yang minim tersaji saat Idul Fitri," ujarnya.
Lebih lanjut, Ali menjelaskan mengenai kandungan santan yang perlu diwaspadai penderita kolesterol.
"Santan mengandung lemak sekitar 24 persen, sehingga ini yang perlu diwaspadai oleh penderita kolesterol," kata Ali.
Ali juga menjelaskan tidak ada tips khusus dalam memasak sajian berbahan santan. Sajian bersantan cukup dihangatkan pada malam hari agar tidak basi.
Baca juga: Plus Minus Santan untuk Kesehatan Tubuh
Manfaat dan efek samping santan
- Kontrol gula darah menjadi lebih baik
Gabungan nutrisi dari kombinasi santan, protein, dan serat dalam sajian makanan dapat membantu mendukung kadar gula darah yang stabil.
Bahan utama pembuatan santan sendiri terdiri dari lemak dan karbohidrat yang bergizi.
Ada penelitian yang menyoroti konsumsi santan terhadap hewan uji penderita diabetes pada tahun 2021. Hasilnya, konsumsi santan setiap hari berpotensi meningkatkan kontrol gula darah dan kadar A1C.
Akan tetapi, temuan penelitian ini bersifat awal dan diperlukan penelitian lebih lanjut pada manusia untuk membantu memperjelas efek santan pada penderita diabetes.
- Mencegah peradangan
Santan mengandung lipid yang disebut asam laurat. Asam laurat berfungsi mendukung sistem kekebalan tubuh karena bersifat antimikroba dan antiinflamasi.
Sebuah penelitian menemukan bahwa sifat antimikroba dari asam laurat santan dapat menghambat bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis secara efektif.
Studi lain juga menemukan bahwa efek antiinflamasi dalam asam laurat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh. Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek santan terhadap peradangan sepenuhnya.
- Menurunkan berat badan
Santan juga mengandung sejenis lemak bernama trigliserida rantai menengah (MCT).
MCT berfungsi merangsang energi melalui proses thermogenesis. Thermogenesis ialah proses saat tubuh membakar kalori sehingga menghasilkan panas.
Penelitian menunjukkan bahwa MCT berpotensi membantu mengurangi berat badan dan penumpukan lemak, serta memicu rasa kenyang yang lebih lama setelah makan.
- Melindungi tubuh dari penyakit
Santan memiliki kandungan fenol, yaitu salah satu antioksidan yang berfungsi melawan radikal bebas dan melindungi tubuh dari penyakit.
Dilansir dari Medical News Today, tubuh menghasilkan limbah dari proses metabolisme yang disebut dengan radikal bebas.
Radikal bebas yang tertinggal di dalam tubuh dapat menyebabkan stres oksidatif yang dapat berujung pada gangguan kesehatan serius, seperti penyakit jantung dan kanker.
Antioksidan dalam fenol daging kelapa berfungsi membantu tubuh melawan radikal bebas yang dapat menyebabkan penyakit tersebut.
- Menaikkan kadar kolestrol
Selain mengandung manfaat, santan juga terdiri dari kandungan lemak jenuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol apabila dikonsumsi setiap hari.
Untuk seseorang yang memiliki kebutuhan energi 2.000 kalori per hari, maka kebutuhan lemak jenuh per harinya sekitar 22 gram.
Apabila orang tersebut mengonsumsi satu cangkir santan yang mengandung 5 gram lemak jenuh, maka itu sudah menyumbang lebih dari 20 persen kebutuhan energi hariannya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.