KOMPAS.com - Nastar adalah salah satu kue kering yang identik dengan Lebaran. Kue dengan isi selai nanas ini menjadi camilan yang banyak disukai masyarakat Indonesia.
Nastar terbuat dari beberapa bahan, seperti tepung terigu, margarin, gula dan selai nanas. Camilan ini memiliki rasa gurih dan manis. Beberapa orang mengkreasikan kue kering ini dengan menambahkan toping, seperti keju atau parutan kelapa.
Meski banyak digemari, sejumlah orang mengaku membatas makan nastar lantaran tinggi kalori. Di media sosial TikTok, warganet menyebut bahwa kalori 3 butir nastar sama dengan sepiring nasi.
"Kata orang 3 keping nastar = sepiring nasi. Gue yang kalau produksi nyomot mulu, berarti kek abis sedandang nasi ya," ungkap @yol******* (29/1/2025).
Lantas, benarkah 3 nastar setara dengan sepiring nasi?
Baca juga: Penderita Diabetes Boleh Makan Nastar dan Putri Salju, tapi Ahli Gizi Sarankan Ini
1 nastar setara dengan berapa kalori?
Dokter Gizi Klinik MRCC Siloam Hospitals, Inge Permadhi, menyebut kalori nastar tergantung pada resep yang digunakan. Namun, berdasarkan FatSecret, 1 nastar bisa mengandung 75 kalori. Artinya 3 butir nastar sama dengan 225 kalori.
Sementara itu, kalori dalam 100 gram nasi atau sekitar 5-6 sendok makan adalah 129 kalori. Menurut FatSecret, sepiring nasi yang sudah dimasak mengandung sekitar 204 kalori.
Jika mengacu penghitungan tersebut, kalori 3 nastar hampir setara atau bahkan lebih banyak dari sepiring nasi.
Tak heran, Inge mengatakan, seseorang yang seharian mengonsumsi nastar tanpa makan apa pun, kebutuhan kalorinya bisa tercukupi. Apalagi pada orang dengan kebutuhan kalori 2.000 per hari.
Akan tetapi, nastar tidak memiliki kandungan gizi yang seimbang. Kue kering di hari Lebaran itu justru tinggi lemak dan gula.
Padahal, dalam sehari seseorang idealnya memenuhi kebutuhan kalori dengan makanan bergizi seimbang.
"Total kalori sehari harus memiliki komposisi gizi seimbang, karbohidrat 50-60 persen, lemak kurang dari 30 persen dan protein 10-15 persen," kata Inge, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (25/3/025).
Inge menyarankan untuk membagi kebutuhan kalori per hari ke dalam makanan utama dan snack untuk menghindari terlalu banyak makan. Sebagai contoh, berikut ini kebutuhan makan untuk 2.000 kalori perhari:
- Sarapan 20 persen
- Snack 10 persen
- Makan siang 30 persen
- Snack 10 persen
- Makan malam 20 persen
- Snack 10 persen.
"Tinggal dihitung berapa banyak nastar yang boleh dimakan, termasuk juga komposisi seluruh zat gizinya juga perlu dipertimbangkan," terang Inge.
Dia sendiri menyarankan untuk tidak mengonsumsi nastar terlalu banyak karena camilan tersebut mengandung tinggi lemak dan tinggi gula.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Terlalu Banyak Makan Nastar?
Apa yang terjadi jika terlalu banyak makan nastar?
Pada dasarnya, jumlah kalori harian yang dibutuhkan tiap orang tidak sama. Kebutuhan kalori tergantung pada banyak faktor, seperti usia, jenis kelamin, aktivitas, tinggi badan, berat badan, dan sebagainya.
Oleh sebab itu, batas maksimal seseorang mengonsumsi nastar juga berbeda-beda.
Jika Anda makan nastar dalam jumlah banyak sehingga melebihi kebutuhan kalori harian, Inge mengatakan, hal tersebut bisa menyebabkan kegemukan.
"Setiap total kalori yang melebihi kebutuhan tubuh, yang dikonsumsi, akan menyebabkan kalori tersebut ditumpuk dalam bentuk lemak," kata dia.
Selain nastar, membatasi beberapa kue kering di momen Lebaran juga perlu dilakukan.
Dikutip dari Kompas.com (2022), berikut ini jumlah kalori kue kering Lebaran:
- 1 butir nastar: 75 kalori
- 1 butir putri salju: 22,5 kalori
- 1 butir kue lidah kucing: 18 kalori
- 1 butir kastangel: 20,3 kalori.
Itulah kalori nastar dan kue kering lainnya yang kerap dihidangkan di momen Lebaran.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.