Syarat, Bacaan Niat, dan Tata Cara Qadha Puasa Ramadhan

KOMPAS.com - Setelah merayakan kemenangan di Hari Raya Idul Fitri, umat Islam yang memiliki utang puasa Ramadhan diwajibkan untuk segera mengqadhanya.

Qadha (mengganti) puasa adalah kewajiban bagi mereka yang tidak berpuasa di bulan Ramadhan karena alasan tertentu, seperti sakit, perjalanan jauh, atau kondisi lainnya yang dibenarkan dalam syariat Islam.

Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan dari Syawal hingga Syaban kecuali pada hari tasyrik dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah.

Meskipun tidak ada batasan waktu yang ketat, sebaiknya qadha puasa dilakukan sebelum datangnya Ramadhan berikutnya agar kewajiban tersebut tidak menumpuk.

Baca juga: Bagaimana Bacaan Niat Puasa Syawal? Ini Ketentuannya Menurut MUI

Lalu, seperti apa syarat, bacaan niat puasa qadha Ramadhan, dan tata caranya?

Syarat dan ketentuan qadha puasa Ramadhan

Dilansir dari situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dijelaskan mengenai syarat dan ketentuan mengganti puasa Ramadhan dengan tepat dan benar, yakni:

1. Mengganti puasa Ramadhan sesuai dengan jumlah hari puasa yang ditinggalkan
2. Niat qadha puasa Ramadhan
3. Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan dari Syawal hingga Syaban kecuali pada hari tasyrik dan hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, yakni pada Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal, dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah
4. Puasa qadha ramadhan dapat dilakukan secara beruntun ataupun terpisah
5. Puasa qadha tidak boleh dibatalkan kecuali terdapat udzur yanqg dibenarkan secara syariah
6. Jika tidak membayar hutang puasa hingga tiba Ramadan berikutnya, menurut sebagian besar ulama, Sahabat tetap wajib menjalankan ibadah puasa Ramadan. Tetapi, harus segera membayar hutang puasa tersebut setelah bulan Ramadan berikutnya selesai.

Baca juga: Puasa Syawal 2025, Ini Ketentuan dan Bacaan Niatnya

Bacaan niat qadha puasa Ramadhan

Masih bersumber dari Baznas, niat adalah salah satu syarat sah dalam menjalankan puasa qadha.

Berikut bacaan niat qadha puasa Ramadhan:

Nawaitu shauma ghadin 'an qadha'i fardhi syahri Ramadhana lillahi ta'ala

Artinya: "Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Niat ini harus dilakukan sebelum waktu Subuh, sebagaimana puasa wajib lainnya.

Jika seseorang lupa berniat sebelum fajar, maka puasanya tidak sah dan harus diulang di lain hari.  

Baca juga: Hilal Belum Terlihat, 30 Maret 2025 Masih Puasa

Tata cara puasa qadha Ramadhan

Selain itu, agar puasa qadha dapat berjalan dengan lancar, ada baiknya seorang Muslim mencermati tata cara puasanya.

Ada empat tata cara mengganti puasa Ramadhan, yakni:

1. Membaca niat sebelum fajar. Puasa qadha harus diawali dengan niat yang jelas dan dilakukan sebelum waktu Subuh
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, dan segala hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga Maghrib
3. Memperbanyak ibadah. Agar puasa lebih bermakna, dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah, seperti shalat sunah, membaca Al-Quran, dan berzikir
4. Berbuka puasa saat Maghrib tiba dengan makanan yang halal dan diawali dengan doa berbuka puasa.

Demikian informasi mengenai syarat, bacaan niat, dan tata cara mengganti atau qadha puasa Ramadhan.

Baca juga: Apa Itu Fidyah Puasa? Berikut Pengertian, Ketentuan, dan Besarannya