KOMPAS.com - Seorang bocah bernama David Phillip Vetter asal Amerika Serikat (AS) harus hidup di dalam gelembung plastik hampir seluruh hidupnya.
David lahir pada 21 September 1971 dengan mengidap penyakit bernama severe combined immunodeficiency (SCID).
SCID merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh akibat kelainan genetik. Penyakit ini umumnya diidap oleh anak laki-laki.
Dikutip dari CBS News (21/10/2011), bocah yang dikenal sebagai “Bubble Boy” tersebut meninggal dunia pada usia 12 tahun.
Simak kisah hidup David Vetter...
Baca juga: Kisah Sergei Ponomarenko, Mengaku sebagai Penjelajah Waktu dengan Bawa Bukti-bukti
Kisah David Vetter
David dilahirkan pada 21 September 1971 di Texas Children's Hospital, Houston, Texas.
Tak lama setelah lahir, dia terpaksa harus ditempatkan dalam gelembung isolator plastik yang sangat steril karena hasil tes menunjukkan positif mengidap SCID.
David merupakan anak kedua dari pasangan Carol Ann dan David J Vetter. Anak pertama pasangan itu telah meninggal saat masih bayi karena penyakit yang sama.
Ketika Carol Ann mengetahui bahwa ia mengandung anak laki-laki lagi, dokter mengatakan kepadanya bahwa putranya memiliki peluang mengidap SCID sejak dilahirkan.
Saat itu, Carol Ann dan David J Vetter menolak untuk melakukan aborsi dan tetap mempertahankan kehamilan tersebut.
Baca juga: Kisah Werner Theodor Otto Forssmann, Lakukan Prosedur Kateterisasi ke Jantungnya Sendiri
Perjalanan hidup David Vetter
Ketika berusia 6 tahun, David berhasil keluar dari gelembung dengan menggunakan baju khusus sehingga ia bisa berjalan dan bermain di luar.
Baju tersebut dirancang khusus oleh Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), berupa pakaian antariksa atau spacesuit.
Untuk berpindah dari isolator ke pakaian antariksa, David harus merangkak melalui terowongan yang terisolasi.
Setiap kali David menggunakan pakaiannya, para pendamping harus menyelesaikan 24 langkah pengait pra-penjelajahan.
Para pendamping David juga perlu membantunya melakukan 28 langkah prosedur pemakaian pakaian untuk menjaga lingkungannya tetap steril.
Baca juga: Kisah Pilu Elise Baynard di Inggris, Idap Kondisi Langka yang Buat Makan Harus Berdiri
Meski hidup di dalam gelembung plastik, David tetap bisa mendapatkan pelajaran sekolah. Ia belajar dari dalam gelembungnya.
Pada usia 11 tahun, David tumbuh lebih bijaksana dan meminta untuk melihat bintang-bintang di langit.
Keluarganya pun mengajak David keluar untuk melihat langit selama 20 menit pada hari ulang tahunnya.
David diketahui memiliki masalah penglihatan karena dibesarkan sepenuhnya dalam ruang tertutup.
Baca juga: Kisah Bryden, Wanita Inggris yang Mendadak Bisa Bahasa Italia Usai Terkena Stroke
Meninggal pada usia 12 tahun
Selama masa kurungannya yang panjang, teknologi medis atau kedokteran pun mengalami kemajuan.
Dilansir dari Washington Post (25/1/2020), David menjalani transplantasi sumsum tulang eksprerimental untuk mengatasi gangguan kekebalan tubuh.
Namun, transplantasi sumsum tulang eksperimental dari saudara perempuannya justru berujung fatal.
Virus Epstein-Barr yang tidak terdeteksi dalam sumsumnya memicu kanker limfoma. Dia meninggal karena kanker tersebut pada 1984 ketika berusia 12 tahun.
Baca juga: Kisah Ann Hodges, Manusia Pertama yang Ditabrak Meteorit Saat Tidur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.