Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons China Usai Trump Ancam Tarif Tambahan 50 Persen jika Tak Cabut Tarif Balasan

Baca di App
Lihat Foto
AFP/PEDRO PARDO
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning saat konferensi pers di Kementerian Luar Negeri China, Beijing, 15 Januari 2024.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Langkah retaliasi atau pembalasan oleh China ke Amerika Serikat sebagai respons atas kebijakan tarif Trump rupanya membuat Presiden Donald Trump gerah. 

Terbaru, Trump bahkan mengancam akan menaikkan tarif impor ke China hingga 50 persen. 

Ancaman tersebut menyusul keputusan "Negeri Tirai Bambu" tidak mencabut kebijakan tarif impor 34 persen terhadap produk AS. 

Penerapan tarif impor tersebut dilakukan China sebagai bentuk pembalasan terhadap AS atas tarif baru Trump.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, bagaimana China merespons ancaman Trump dalam situasi ini?

Baca juga: Buntut Tarif Trump, Pembeli AS Mulai Hentikan Pesanan Produk Garmen dari Bangladesh 

China anggap ancaman Trump sebuah kesalahan

Menanggapi ancaman Trump yang hendak menaikkan tarif impor China hingga 50 persen, China terlihat tetap tak gentar.

Lewat Kementerian Perdagangan, Pemerintah China menyatakan tekad akan terus melawan tarif Trump.

"Ancaman AS untuk menaikkan tarif terhadap China adalah kesalahan fatal, yang sekali lagi mengungkap sifat pemerasan AS," kata Juru bicara Kementerian Perdagangan dikutip dari The Guardian pada Selasa (8/4/2025).

Pemerintah China menegaskan tidak akan pernah menerima kebijakan tarif Trump yang baru. 

Selain itu, jika AS bersikeras menempuh jalannya sendiri, maka China juga akan melawannya sampai akhir.

"Jika AS meningkatkan tindakan tarifnya, kami akan dengan tegas mengambil tindakan balasan untuk melindungi hak dan kepentingan kami sendiri," imbuh pernyataan tersebut.

Adapun langkah balasan China dilakukan untuk menjaga kedaulatan, kemanan, dan kepentingan pembangunan.

Di samping itu, langkah retaliasi dianggap perlu dilakukan untuk mempertahankan tatanan perdagangan internasional yang normal.

Baca juga: Indonesia Kena Dampak Kebijakan Tarif Trump, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

Tarif Trump mengguncang kestabilan ekonomi global

Sebagaimana diberitakan ABC pada Selasa, China menyebut, ancaman tarif Trump telah menimbulkan kekhawatiran dalam keseimbangan ekonomi global.

Menurut mereka, situasi itu dapat meningkatkan eskalasi perang dagang yang dapat merusak secara finansial.

Sejauh ini, pasar saham dari Tokyo hingga New York menjadi semakin tidak stabil karena perang tarif semakin memburuk.

Jika ancaman Trump terhadap China benar-benar dilakukan, maka tarif impor resiprokal dari AS ke China akan menjadi 104 persen.

Sebab, China telah mendapatkan tarif impor 20 persen pada periode pertama perang dagang Trump dan 34 persen di periode kedua pada 3 April 2025 lalu.

Sementara itu, Trump sendiri telah mengisyaratkan bahwa AS akan menolak hubungan diplomatik dengan China.

Baca juga: Donald Trump Terancam Dimakzulkan, Apa Alasannya?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi