Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Saham Fluktiatif dan Bagaimana Tips Investasinya?

Baca di App
Lihat Foto
PIXABAY/PETE LINFORTH
Ilustrasi Pasar saham Asia
|
Editor: Intan Maharani

KOMPAS.com - Beberapa waktu terakhir, saham menjadi perhatian banyak orang karena berita mengenai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Seperti diketahui, IHSG sempat anjlok hingga 6,12 persen pada sesi perdagangan pertama pada Selasa (18/3/2025). 

Baca juga: Apa itu Saham dan Bagaimana Cara Mendapat Keuntungannya?

Karenanya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan trading halt  atau pembekuan perdegangan. Langkah ini diambil agar tidak terjadi kepanikan di pasar. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah dibuka kembali pada Selasa (8/4/2025), BEI kembali melakukan trading halt karena IHSG turun mencapai 8 persen dalam sesi perdagangan pertama. 

Menurut laman resmi BEI, harga saham sehari-harinya mengalami fluktuasi atau kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh berbagai faktor. 

Harga saham sendiri terbentuk karena adanya permintaan dan penawaran atas dalam pasar modal. 

Alasan harga saham fluktuatif

Sebagaimana penjelasan dari BEI, fluktuasi harga saham dipengaruhi oleh permintaan jual dan beli dari investor. 

Jika permintaan beli semakin tinggi, maka harga saham pun ikut naik. Hal sebaliknya berlaku apabila permintaan beli turun. 

Terkait fluktuasi harga saham, beberapa hal mempengaruhi permintaan beli investor seperti kinerja perusahaan sebagai faktor internal. 

Sedangkan faktor di luar perusahaan seperti perekonomian, politik, dan stabilitas suatu negara juga mempengaruhi minat investor. 

Baca juga: Ekonom UGM Jelaskan Penyebab IHSG Anjlok, Berikan Kiat Beli Saham

Sebagai contoh saat IHSG anjlok pada Maret lalu ternyata disebabkan oleh faktor seperti kebijakan tarif presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sebagai faktor eksteral dan kondisi perekonomian dalam negeri. 

"Secara eksternal, bursa regional Asia cenderung melemah akibat kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump," kata Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin (24/3/2025) seperti yang dikutip dari Kompas.com

Sementara perekonomian global tidak stabil, lemahnya daya beli masyarakat hingga meningkatnya angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di dalam negeri juga memengaruhi permintaan beli saham-saham di Indonesia. 

Tips investasi saat IHSG turun

Dengan situasi yang tidak menentu seperti ini, perlu diberlakukannya strategi untuk menjaga investasi berupa saham. 

Melansir dari Kompas.com, berikut tips untuk berinvestasi saat IHSG anjlok: 

1. Evaluasi dan diversifikasi portofolio 

BEI menyebutkan bahwa seseorang perlu melakukan evaluasi portofolio. Hal ini dilakukan dengan menerapkan perbandingan antara modal investasi dengan nilai saham. 

Selain itu, diversifikasi aset juga bisa dilakukan untuk mengurangi risiko apabila harga saham turun. 

2. Fokus pada saham dengan fundamental kuat 

Di tengah situasi tidak menentu, pilih saham dari perusahaan dengan kinerja keunagan baik dan prospek pertumbuhan positif. Saham dari perusahaan seperti ini cenderung solid dan tahan di tengah hantaman gejolak pasar. 

3. Terus cari informasi dan edukasi tentang saham

Para investor bisa manfaatkan BEI dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyediakan informasi dan edukasi terkait langkah-langkah keuangan. 

4. Pantau perkembangan pasar secara berkala

Dengan rutin memantau pergerakan harga saham, lebih mudah mengetahui kesempatan tepat untuk membeli atau menjual produk investasi sesuai dengan kindisi pasar. 

5. Pertimbangkan saham kecil dan menengah 

Ketika pasar sedang turun, saham-saham dengan kapitalisasai pasar kecil dan menengah mempunyai nilai yang menarik. Namun, perlu dilakukan analisis untuk berinvestasi pada saham-saham ini.

6. Atur emosi agar tidak impulsif 

Situasi pasar bisa memengaruhi emosi investor hingga mendorong mereka membuat keputusan keuangan tanpa analisis matang. Untuk menghindari kerugian, menjaga emosi dan tetap berpegang pada strategi investasi perlu dilakukan. 

7. Konsultasi pada ahlinya

Agar lebih yakin dalam membuat keputusan, konsultasi dengan profesional keuangan bisa memberikan sudut pandang dan saran objektif yang sesuai dengan keuangan dan tujuan investasi. 

Baca juga: Benarkah Masyarakat Kecil Sebaiknya Tidak Main Saham? Ini Kata Pakar Keuangan

Perhatikan keuntungan dan risiko saat menginvestasikan saham

Ketika memutuskan memilih produk investasi berupa saham, perlu diperhatikan apa saja keuntungan dan risiko ketika memiliki nya. 

Untuk itu, BEI memberikan penjelasan mengenai keuntungan dan risiko kepemilikan saham sebagai berikut: 

Keuntungan investasi saham

  • Setelah membeli jumlah minimal (satu lot atau 100 lembar saham), investor memiliki suara sebagai pemegang saham di perusahaan. 
  • Dibutuhkan oleh perusahaan saat mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). 
  • Berhak mendapatkan bagian dari laba bersih perusahaan sesuai kesepakatan RUPS. 
  • Mendapat capital gain dari kenaikan harga saham, ketika harga beli saham lebih rendah dibandingkan saat dijual. 

Risiko investasi saham 

  • Mengalami capital loss, atau keriguan karena menurunnnya harga saham ketika harga jual menjadi lebih rendah daripada harga beli. 
  • Apabila perusahaan mengalami likuidasi atau dibubarkan, karena pemegang saham adalah yang paling terakhir menerima keuntungan dari penjualan aset. 

(Sumber: Kompas.com/Sakina Rakhma Diah Setiawan | Editor: Sakina Rakhma Diah Setiawan)

 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi