Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kura-kura Langka Berusia Hampir 100 Tahun Punya Keturunan untuk Kali Pertama

Baca di App
Lihat Foto
Pixabay/veverkolog
Ilustrasi kura-kura. Kisah Kura-kura Langka Berusia Hampir 100 Tahun Melahirkan untuk Pertama Kali
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sepasang kura-kura Galapagos Western Santa Cruz menjadi "orang tua" di usia hampir 100 tahun. Induk kura-kura itu adalah Abrazzo dan Mommy.

Bayi kura-kura itu menetas dari telur yang dihasilkan kura-kura betina, Mommy.

Mommy adalah seekor kura-kura raksasa yang terancam punah yang tinggal di Kebun Binatang Philadelphia, Pennsylvania, Amerika Serikat (AS).

Sementara Abrazzo diperkirakan berusia sekitar 96 tahun.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak diketahui dengan pasti berapa usia Mommy, tetapi induk kura-kura langka itu sudah berada di kebun binatang tersebut selama lebih dari 90 tahun.

Sebagai informasi, populasi kura-kura Galapagos Western Santa Cruz terancam punah dari habitat aslinya di Kepulauan Galapagos. Jumlahnya hanya tersisa 50 ekor yang diperlihara di kebun binatang AS.

Oleh karena itu, kelahiran bayi kura-kura Galapagos Western Santa Cruz kabar membahagiakan bagi Kebun Binatang Philadelphia.

"Ini adalah pertama kalinya Kebun Binatang Philadelphia menetaskan kura-kura Galapagos Western Santa Cruz dalam sejarahnya yang lebih dari 150 tahun," kata pihak kebun binatang dikutip dari keterangan resminya.

Presiden dan CEO Kebun Binatang Philadelphia Jo-Elle Mogerman mengatakan, kelahiran bayi-bayi kura-kura itu juga menjadi tonggak penting dalam sejarah kebun binatangnya. Dia mengaku amat gembira bisa membagikan kabar ini ke seantero negeri.

Dikutip dari CNN, berat bayi kura-kura Galapagos Western Santa Cruz itu memiliki berat 70-80 gram, sama dengan berat telur ayam.

Telur pertama tercatat menetas pada 27 Februari 2025. Sementara sisanya yang masih bisa menetas sedang dalam pantauan tim perawat hewan kebun binatang.

Rencananya, bayi kura-kura tersebut akan ditampilkan perdana di depan publik dalam peringatan 93 tahun kedatangan Mommy di kebun binatang pada Rabu (23/4/2025).

Sebagai informasi, penetasan tersebut adalah bagian dari program pengembangbiakan Asosiasi Kebun Binatang dan Akuarium yang ditujukan untuk kelangsungan hidup spesies dan keanekaragaman genetik.

Baca juga: BRIN Temukan 2 Spesies Baru Kumbang Kura-kura di Sulawesi

Kisah kura-kura Abrazzo dan Mommy

Sebelum menghasilkan 16 butir telur, kisah pertemuan pasangan kura-kura Abrazzo dan Mommy memiliki perjalanan yang panjang.

Sebenarnya, asal-usul kedua reptil tersebut samar-sama. Namun, catatan pertama menunjukkan bahwa Abrazzo berasal dari Kebun Binatang Gladys Porter di Texas pada 1929, seperti dikutip dari Smithsonian Magazine.

Hewan itu kemudian dipindahkan ke Kebun Binatang Philadelphia sejak Desember 2020.

Abrazzo dipertemukan dengan Mommy pada 2022. Awalnya, kedua kura-kura tersebut tidak saling cocok karena belum terbiasa.

"Awalnya, jelas bahwa ia tidak begitu tahu apa yang sedang dilakukannya," kata wakil presiden kesejahteraan dan konservasi hewan Kebun Binatang Philadelphia Rachel Metz.

Namun, Abrazzo dan Mommy kemudian menemukan cara untuk kawin. Sejak 2023, Mommy bertelur sebanyak tiga kali, tetapi tidak ada yang menetas.

Kemudian pada November 2024, hewan bertempurung itu bertelur lagi. Staf kebun binatang mengumpulkan 16 telur seukuran bola biliar dan mengeraminya pada suhu yang berbeda. Hal tersebut dilakukan karena jenis kura-kura muda dipengaruhi oleh panas.

Setengahnya dierami di bawah 82,4 derajat Fahrenheit untuk menghasilkan jantan, dan setengah lainnya dierami di atas 85,1 derajat untuk menghasilkan betina.

Telur pertama menetas pada 27 Februari 2025, lalu diikuti oleh 3 telur lainnya. Sejauh ini, semua telur yang menetas adalah betina. Namun, pihak kebun binatang mengatakan, masih ada lebih banyak lagi telur yang bisa menetas dalam beberapa minggu mendatang.

Saat ini, bayi-bayi kura-kura tersebut sedang dirawat di Rumah Reptil dan Amfibi kebun binatang dengan pengawasan ketat dari tim perawatan hewan.

Keempat bayi kura-kura itu makan dan tumbuh seperti yang diharapkan. Berat masing-masing mencapai 70-80 gram.

Baca juga: Seekor Kura-kura Sebabkan Gangguan Kereta Api di Inggris, Ini Kronologinya

Mengenal Kura-kura Galapagos Western Santa Cruz yang terancam punah

Dikutip dari Live Science, kura-kura Galapagos Western Santa Cruz adalah subspesies kura-kura Galapagos terbesar di Bumi. Kura-kura jantannya biasanya lebih besar daripada kura-kura betina dan bisa tumbuh hingga 1,8 meter panjangnya dan berat 250 kilogram.

Meski demikian, aktivitas manusia di Kepulauan Galapagos telah membunuh beberapa spesies kura-kura sehingga menyebabkan populasi kura-kura Galapagos Western Santa Cruz terancam punah.

Secara historis, para pelaut memburu hewan tersebut untuk diambil dagingnya. Manusia juga telah merusak habitat kura-kura dan memperkenalkan spesies invasif seperti kambing yang bersaing dengan kura-kura untuk mendapat makanan.

Sementara predator, seperti kucing dan tikus juga memangsa kura-kura muda dan telurnya.

Di alam liar, diperkirakan ada 3.400 kura-kura Galapagos Western Santa Cruz yang hidup di ujung barat daya Pulau Santa Cruz, menurut International Union for Conservation of Nature.

Ribuan hewan tersebut mewakili satu dari beberapa subspesies kura-kura Galapagos.

Para ilmuwan percaya, reptil raksasa ini berpindah dari daratan Amerika Selatan ke kepulauan vulkanik terpencil sekitar dua hingga tiga juta tahun yang lalu.

Namun, tidak jelas bagaimana mereka bisa sampai ke Galapagos yang berada sekitar 600 mil di sebelah barat pantai Ekuador. Ketika hewan itu tiba di wilayah tersebut, kura-kura raksasa tersebut terpisah antara satu dengan yang lainnya.

Hewan itu kemudian berevolusi menjadi 14 atau 15 subspesies yang berbeda.

Pada abad ke-18 dan ke-19, populasi mereka lanjlok karena adanya aktivitas bajak laut dan pemburu paus menangkap kura-kura untuk diambil daging dan minyaknya. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi