KOMPAS.com - Warganet ramai menyoroti kondisi tubuh beruang madu di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta yang terlihat kurus.
Sorotan terhadap beruang madu Ragunan yang kurus muncul berkat unggahan warganet lewat akun media sosial X/Twitter @bas****o, Sabtu (6/4/2025).
Dalam foto yang dibagikan akun tersebut, tampak seekor beruang madu berdiri di tangga area kandangnya dengan tubuh berbulu hitam yang terbilang kurus atau kecil.
"Ragunan today, tebak ini apa? (kasian gak sih)," tulis warganet yang unggahannya tayang sebanyak 3,9 juta kali per Rabu (9/4/2025).
Lantas, bagaimana tanggapan pengelola Ragunan?
Baca juga: Harga Tiket Masuk Ancol, Ragunan, Monas, dan TMII Saat Libur Lebaran 2025
Ragunan buka suara soal kondisi beruang madu
Kepala Humas Taman Margasatwa Ragunan, Wahyudi Bambang menyampaikan, pihaknya telah merawat satwa-satwa di kebun binatang tersebut sesuai standar yang berlaku.
"Kami lakukan perawatan berdasarkan standar kesejahteraan satwa dengan melakukan pengecekan medis dan general check-up secara rutin," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa.
Menurut Wahyudi, beruang madu yang disorot warganet bernama Sugeng dan saat ini berusia 24 tahun.
Beruang madu Sugeng menjalani pemeriksaan umum rutin bersama tim medis Ragunan pada Selasa (1/4/2025).
Hasil pemeriksaan menunjukkan Sugeng sehat dengan berat 80 kg dan tampak aktif. Beruang madu itu juga mendapat pakan dengan jumlah yang sesuai kebutuhannya.
"Perlu kami informasikan juga bahwa berat badan ideal satwa beruang madu menurut referensi buku Zoo and Wild Mammal Formulary adalah 50-73 kilogram," tutur Wahyudi.
Wahyudi memastikan beruang madu Ragunan dalam kondisi baik. Namun, jika masyarakat khawatir, dia mempersilakan diadakan diskusi lebih lanjut terkait satwa liar dan perawatannya.
Diskusi bisa dilakukan di Taman Margasatwa Ragunan bersana perawat satwa, kurator, serta tim edukasi kebun binatang tersebut.
"Kami akan dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun serta membantu kami untuk meningkatkan kesejahteraan satwa di Taman Margasatwa Ragunan," imbuhnya.
Pakar nilai beruang madu Ragunan kurus
Dia mengungkapkan, beruang madu jantan seharusnya memiliki berat sekitar 92-116 kg dan betina berkisar 50-102 kg.
"Beruang madu tersebut secara morfologi memang nampak kurus," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa.
Menurut Abdul, beruang madu bisa kurus karena kualitas dan kuantitas makanannya kurang, serta pergerakan fisik terbatas akibat terlalu lama berada di kandang.
Beruang madu sebagai hewan omnivora membutuhkan makanan sekitar 8-10 persen berat badannya atau sekitar 5-10 kg makanan setiap hari.
Makanannya berupa madu, buah durian, pisang, sukun, simpur, jamur, dan bambu muda. Hewan ini juga makan satwa lain seperti burung, telur burung, dan reptil kecil.
Makanan beruang madu di alam bebas tersebut dibutuhkan sebagai sumber protein. Semua jenis makanannya alami dan kandungan nutrisinya saling melengkapi.
Karena itu, katanya, beruang madu di alam liar bisa lebih sehat. Hewan ini akan mendapat asupan makanan beragam dan unsur nutrisinya lengkap seperti karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin.
Sebaliknya, saat dirawat manusia, beruang madu di kebun bintang kurang mendapat makanan berkualitas tinggi tak seperti saat berada di habitat aslinya yaitu hutan Sumatera dan Kalimantan.
"Makanan beruang madu di kebun binatang serta yang dipelihara manusia dipastikan kurang kualitas dan kuantitasnya karena bergantung suplai yang diberikan manusia," ujar Abdul.
Baca juga: Beruang Madu di China Disebut Manusia yang Pakai Kostum, Ini Alasannya
Penyebab beruang kebun binatang kurus
Abdul menambahkan, faktor ukuran kandang di kebun binatang yang umumnya lebih sempit daripada habitat asli juga memengaruhi tubuh kurus beruang madu.
"Satwa yang berada di kandang dipastikan kurang gerak sehingga dalam jangka panjang menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental satwa tersebut," katanya.
Dia menyatakan, beruang madu memiliki habitat alami di hutan tropis dengan bergam jenis tumbuhan dan sumber pakan. Beruang suka hidup di pohon dan kadang turun ke hutan untuk mencari pakan.
Beruang yang memanjat serta berpindah untuk mencari makan, membuat kondisi badannya lebih sehat. Sebab, ototnya menjadi lebih kuat dan seluruh anggota badan bergerak seimbang.
Selain faktor makanan yang kurang serta pergerakan fisik juga kurang, hal penting lain yang menyebabkan beruang kurus yakni faktor stres.
Abdul mengungkapkan, stres berkepanjangan dialami hampir seluruh satwa liar yang berada dalam kadang atau dalam penguasaan manusia.
"Satwa liar memang habitat alaminya di alam. Biarkan mereka hidup dan berbiak secara alami di habitat aslinya. Manusia hanya perlu menjaga hutan tempat tinggalnya," tegas Abdul.
Selain itu, satwa liar seperti beruang madu termasuk salah satu satwa kunci yang berperan menyebarkan biji tumbuhan. Hewan ini menjadi komponen penting bagi regenerasi hutan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.