Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Indonesia untuk Amerika Kosong Dua Tahun, Apa Risikonya?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden
Posisi dubes Indonesia untuk Amerika kosong hampir dua tahun. Duta Besar (Dubes) Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia diambil sumpahnya yang dipandu oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/3/2025).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Posisi duta besar (dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat telah kosong hampir dua tahun sejak akhir masa pemerintahan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) hingga kini.

Posisi dubes Indonesia untuk Amerika kosong sejak Rosan Roeslani menyelesaikan tugasnya di KBRI Washington DC pada 17 Juli 2023 karena ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Rolliansyah Soemirat mengatakan, penunjukan duta besar merupakan hak prerogatif presiden.

"Dalam kebiasaan diplomatik, sebetulnya tidak ada yang aneh apabila suatu pos duta besar belum sempat terisi karena tetap mekanismenya berjalan, di mana kantor KBRI atau KJRI akan dipimpin oleh KUAI," kata Roy, diberitakan Kompas.com, Senin (7/4/2025).

Namun, kekosongan posisi dubes RI untuk AS menimbulkan pertanyaan. Sebab, pemerintah perlu menegosiasikan tarif impor yang diterapkan Presiden AS Donald Trump ke Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Kursi Dubes Indonesia di AS Kosong Hampir 2 Tahun, Siapa Saja yang Pernah Menjabat?


Penyebab dan dampak dubes Amerika kosong

Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Poppy Sulistyaning Winanti menilai kekosongan posisi dubes Indonesia untuk Amerika sebagai sebuah tanda tanya.

Padahal, katanya, dubes Indonesia untuk Amerika sempat mengalami tiga kali pergantian dalam waktu cukup berdekatan pada masa pemerintahan Jokowi.

"Posisi dubes tentunya sangat krusial dalam relasi antarnegara apalagi keberadaan dubes mencerminkan seberapa strategis negara tersebut di mata negara lain," ujar Poppy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/4/2025).

Dia menilai, kekosongan posisi dubes Indonesia di AS mencerminkan persoalan mendasar pemerintah saat ini dalam mengelola hubungan luar negeri dengan mitra strategis seperti AS.

Dubes untuk Amerika kosong juga dinilai terkait ruwetnya penunjukkan dubes di Indonesia. Hal itu berkaitan dengan aspek birokrasi dan negosiasi antara presiden dan DPR, serta terpengaruh nuansa politis.

Poppy memperkirakan, tidak adanya dubes RI untuk AS bisa membuat pemerintahan Trump memandang Indonesia tidak menempatkan AS sebagai negara prioritas atau strategis.

Padahal beberapa komoditas utama perdagangan kedua negara menyumbang surplus terbesar bagi Indonesia lewat ekspor perlengkapan elektrik, pakaian, aksesoris rajutan, dan alas kaki.

"Pemerintah AS bisa berpandangan Indonesia tidak menempatkan AS sebagai negara prioritas sehingga kekosongan posisi dubes bisa menyulitkan," katanya.

Dia menilai, posisi dubes Indonesia untuk Amerika kosong akan menyulitkan pemerintah Indonesia yang memilih bernegosiasi dengan pemerintahan AS dalam merespons kebijakan tarif Trump.

Kesulitan tersebut terjadi karena dubes bertugas sebagai representasi Indonesia di Amerika Serikat melalui KBRI Washington DC.

Tanpa keberadaan dubes di Amerika, produk perdagangan strategis Indonesia pun bisa sulit masuk ke pasar AS.

Baca juga: Apa yang Sebaiknya Dilakukan RI dalam Sikapi Tarif Impor Trump? Ini Kata Pengamat

Tugas dan fungsi duta besar

Pasal 4 Keputusan Presiden (Keppres) No. 108 Tahun 2003 tentang Organisasi Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri mengatur tugas dan fungsi dubes RI.

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) bertugas mewakili dan memperjuangkan kepentingan bangsa dan negara di negara penerima atau organisasi internasional.

Berikut rincian tugas dan fungsi utama duta besar Indonesia untuk luar negeri:

  • Melindungi warga negara Indonesia dan badan hukum Indonesia di negara penerima
  • Menjalin hubungan diplomatik dan meningkatkan kerja sama bilateral di berbagai bidang
  • Menyampaikan informasi mengenai kondisi dan kebijakan negara penerima yang relevan bagi Indonesia
  • Mempromosikan budaya dan nilai-nilai Indonesia di kancah internasional.

Peran dubes RI penting untuk menjaga hubungan antara pemerintah Indonesia dengan negara lain atau organisasi internasional, terutama terkait diplomasi ekonomi dan politik.

Pada periode pemerintahan Soekarno, setidaknya lima orang pernah menduduki posisi dubes untuk AS, yakni Ali Sastroamidjojo, Moekarto Notowidigdo, Zairin Zain, Lambertus Nicodemus Palar, dan Suwito Kusumowidagdo.

Sembilan orang pernah mengisi jabatan itu pada pemerintahan Soeharto, yakni Soedjatmoko, Syarief Thayeb, Roesmin Noerjadin, Ashari Danudirdjo, Hasnan A. Habib, Soesilo Soedarman, Abdul Rahman Ramly, Arifin Siregar, dan Dorodjatun Kuntjoro-Jakti.

Lalu, Megawati Soekarnoputri hanya pernah menunjuk satu orang untuk mengisi posisi dubes Indonesia untuk AS, yakni Soemadi Brotodiningrat.

Kemudian pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dubes Indonesia untuk Amerika ditempati Sudjadnan Parnohadiningrat, Dino Patti Djalal, dan Budi Bowoleksono.

Pada masa Jokowi, jabatan itu pernah diisi Mahendra Siregar, Muhammad Lutfi, dan Rosan Roeslani. Setelah Rosan, Jokowi tidak menunjuk dubes RI untuk AS berikutnya.

Usai Prabowo dilantik sebagai presiden sejak 20 Oktober 2024, posisi itu masih kosong meski dia telah melantik 31 dubes RI untuk negara lain pada 24 Maret lalu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi