KOMPAS.com - Pengetahuan mengenai dunia fauna masih terus mengalami perkembangan dengan penemuan spesies binatang baru.
Hingga saat ini, spesies-spesies baru yang belum pernah ditemukan sebelumnya masih terus bermunculan di alam bebas.
Baca juga: Peneliti Australia Kembangkan Obat Serangan Jantung dari Racun Laba-laba
Sekelompok tim ilmuwan dari Universitas Australia Barat telah mengidentifikasi dua spesies baru laba-laba trapdoor di wilayah Kimberley.
Temuan laba-laba ini menjadi yang pertama tercatat dari kelompok serangga tersebut di Australia Utara.
Berdasarkan publikasi terbaru Jurnal Taksonomi Australia, spesies laba-laba baru ini adalah Kwonkan fluctellus dan Kwonkan nemoralis.
Penemuan kedua spesies baru ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pengetahuan fauna laba-laba Australia yang beragam dan punya keunikan tersendiri.
Penelitian ini dipimpin oleh peneliti pascadoktoral dr. Jeremy Wilson dari Sekolah Ilmu Biologi UWA dan seorang rekan peneliti dari Museum Australia Barat.
Keduanya menemukan laba-laba tersebut selama melakukan ekspedisi Bush Blitz pada 2022 ke wilayah Kimberley Utara yang terpencil. Mereka pun mendapat dukungan Pemerintah Australia.
Ditemukan di habitat yang unik
Keunikan laba-laba tersebut terdapat pada liang-liang yang mereka bangun. Terlebih lagi, laba-laba dengan ciri seperti Kwonkan nemoralis tidak biasanya ditemukan di lokasi dengan bentang alam seperti Kimberley.
"Kami tidak menemukan laba-laba ini di lanskap sabana kering khas Kimberley, tetapi spesimen Kwonkan nemoralis yang kami temukan. Mereka tumbuh hingga seukuran koin 20 sen. Lokasinya jauh di dalam ngarai yang melindungi petak-petak hutan yang lebih kaya," ujar Wilson seperti yang dikutip dari ScienceTechDay, Selasa (8/4/2025).
"Petak-petak hutan yang lebih basah ini cukup kecil dan biasanya terlindungi oleh ngarai, jadi saat Anda memasukinya, lingkungannya benar-benar berbeda – jauh lebih lembap, dengan koleksi spesies tanaman yang berbeda," tuturnya.
Wilson menjelaskan bahwa laba-laba itu membangun liang dengan ciri khas yang menarik, terutama pada bagian pintu masuknya.
"Tidak seperti kebanyakan spesies terkait yang membangun pintu masuk terbuka sederhana ke liang mereka, laba-laba dari genus Kwonkan membuat pintu masuk liang yang rumit dengan fitur-fitur unik," terang Wilson.
Baca juga: NASA Ungkap Misteri Terbentuknya Laba-Laba di Mars
Kemudian, Wilson menjelaskan bahwa mereka menjelajah di sepanjang sungai kecil ketika melihat liang khas berbentuk melingkar di tepian berpasir.
Mereka mengaku belum pernah melihat liang semacam itu sebelumnya.
“Liang yang dibangun oleh Kwonkan nemoralis memiliki kerah sutra kecil yang dapat dilipat di sekitar pintu masuk, yang memiliki butiran pasir yang tertanam di dalamnya dan tidak seperti apa pun yang pernah kami lihat sebelumnya – rekayasa cerdas yang memiliki banyak fungsi,” ucapnya.
Pintu masuk liang curi perhatian peneliti
Lebih lanjut, Wilson menceritakan konstruksi liang laba-laba itu dibangun sesuai dengan pertahanan diri mereka.
Apabila liangnya terganggu, tepian di sekitar pintu masuk akan runtuh dan menutup lubang dengan pasir. Sehingga keberadaan liang laba-laba itu tersamarkan dan hampir tidak terlihat oleh predator.
Baca juga: 7 Laba-laba Paling Beracun di Dunia
Dari morfologi liang laba-laba tersebut, mereka bertanya-tanya alasan mengapa penghuninya bisa membangun pintu masuk sedemikan rupa.
"Satu pertanyaan yang sangat menarik bagi kami adalah mengapa mereka membangun pintu masuk yang tidak biasa dan dimodifikasi ini dan apakah itu mungkin merupakan adaptasi terhadap strategi berburu tertentu," papar Wilson.
"Atau untuk mempertahankan diri dari predator seperti kalajengking, kelabang, dan tawon, yang kita tahu memburu laba-laba ini," imbuhnya.
Menurut penjelasan Wilson, desain liang itu dapat melindungi laba-laba apabila terjadi peristiwa banjir tak terduga di daerah kering.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.