KOMPAS.com - Gejala GERD dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kondisi asam lambung kronis.
GERD (gastroesophageal reflux disease) merupakan kondisi di mana asam lambung berulang kali naik kembali ke esofagus atau kerongkongan.
Baca juga: 10 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi Larut Malam, Picu Mimpi Buruk dan Asam Lambung
GERD adalah bentuk kronis dari asam lambung, di mana seseorang mengalami kondisi asam lambung lebih dari dua kali seminggu atau sampai menyebabkan peradangan di kerongkongan.
Beberapa orang dapat mengalami asam lambung sesekali. Namun, ketika itu terjadi berulang kali, maka dapat menyebabkan GERD.
Lantas, apa saja gejala yang dirasakan ketika mengalami GERD?
Baca juga: Apa Penyebab GERD Kambuh Setelah Lebaran? Ini Penjelasan Dokter
Gejala GERD
Dikutip dari laman Healthline, gejala GERD yang paling umum adalah nyeri ulu hati yang terus-menerus, yang mungkin disertai gejala:
- sensasi ‘terbakar’ di perut yang dapat menjalar ke dada, leher, dan tenggorokan
- rasa asam atau pahit di bagian belakang mulut
- regurgitasi/naiknya makanan atau cairan dari perut ke mulut.
Baca juga: Ramai soal Minum Probiotik Disebut Bisa Meredakan GERD, Ini Kata Guru Besar UGM
Gejala GERD lainnya yang mungkin terjadi meliputi:
- perasaan seperti ada benjolan di bagian belakang tenggorokan (sensasi globus)
- batuk kronis
- suara serak
- bau mulut.
Dalam beberapa kasus, orang mungkin mengalami gejala peringatan awal yang terkait dengan GERD, yang juga dapat mengindikasikan kondisi yang mendasarinya.
Gejala ini biasanya terus-menerus dan dapat memburuk secara progresif meskipun telah menjalani perawatan medis.
Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Asam Lambung, GERD, dan Sakit Maag
Gejala peringatan awal GERD dapat meliputi:
- kesulitan menelan (disfagia)
- nyeri saat menelan (odinofagia)
- mual atau muntah
- penurunan berat badan
- anemia
- pendarahan.
Jika Anda mengalami salah satu dari gejala di atas, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: 7 Makanan dan Minuman yang Perlu Dihindari Penderita Asam Lambung
Penyebab GERD
GERD disebabkan oleh kondisi asam lambung kronis atau seringnya naiknya kandungan asam atau non-asam dari lambung.
Dilansir dari laman Mayo Clinic, saat Anda menelan, sfingter esofagus bagian bawah (LES) biasanya lebih rileks untuk membiarkan makanan dan cairan mengalir dari kerongkongan ke perut Anda.
LES adalah pita otot melingkar yang terletak di antara kerongkongan dan perut. Setelah makanan dan cairan masuk ke perut, LES mengencang dan menutup lubangnya.
Jika otot-ototnya mengendur secara tidak teratur, asam lambung dapat kembali naik ke kerongkongan. Kondisi inilah yang menyebabkan asam lambung dan GERD.
Baca juga: Berkaca dari Wendy Cagur, Kok GERD Bisa Bikin Sakit Dada?
Sejalan dengan itu, menurut Badan Pelayanan Kesehatan Nasional UK (NHS), ada beberapa faktor yang juga menjadi penyebab asam lambung, yakni:
- Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu, seperti kopi, tomat, alkohol, cokelat, dan makanan berlemak atau pedas.
- Kelebihan berat badan
- Merokok
- Sedang hamil
- Saat dalam kondisi stres dan cemas
- Peningkatan beberapa jenis hormon, seperti progesteron dan estrogen
- Pengaruh beberapa obat
- Hernia hiatus, kondisi dimana bagian perut Anda bergerak naik ke dada.
Demikian informasi mengenai penyebab dan gejala GERD.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.