KOMPAS.com - Topik seputar jamur hitam atau black mold di dinding sedang ramai dibicarakan di media sosial X belakangan ini.
Akun X @kar*** menuliskan hal tersebut lantaran membalas video yang menampilkan konsep tempat "ngopi" yang dipenuhi black mold di dinding.
"Bukan masalah takut/berani, males banget perkara kopi ceban pulang2 kena black mold," tulisnya, Minggu (6/4/2025).
Lantas, apa itu black mold dan benarkah berbahaya bagi kesehatan?
Baca juga: Tips Kerja dari Rumah Anti-Burnout dari Psikolog
Apa itu black mold?
Dikutip dari WebMD, black mold atau stachybotrys adalah jamur mikroskopis yang tumbuh di area lembab rumah, seperti kamar mandi dan ruang sempit.
Terkadang, jamur ini menghasilkan bahan kimia beracun yang ditemukan dalam spora dan fragmen jamur yang terbawa udara. Zat ini disebut mikotoksin.
Tanda-tanda adanya jamur hitam di rumah, antara lain bercak-bercak hitam, putih, atau hijau pada dinding, serta bau lembap dan apek.
Kehadiran black mold di rumah merupakan bahaya biologis yang dapat menghasilkan racun dan harus segera dihilangkan.
Baca juga: Cara Menghitung Tagihan Listrik Rumah Tangga
Bahaya black mold bagi kesehatan
Dikutip dari Cleveland Clinic, menghirup jamur hitam dapat menyebabkan reaksi alergi jika Anda memiliki alergi terhadap jamur hitam.
Reaksi alergi adalah respons tubuh Anda terhadap alergen.
Apabila memiliki alergi jamur hitam, tubuh Anda meresponsnya dengan membuat imunoglobulin E (IgE), antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh.
Tubuh akan membuat berbagai jenis IgE, yang menargetkan jenis alergen tertentu, termasuk jamur hitam.
Baca juga: Rumah Kuno Belanda Sejuk Alami, Ini Penyebab dan Kisaran Biaya Pembuatannya di Masa Kini
Nantinya, antibodi IgE mengikat sel mast (sel yang mengandung histamin) di selaput lendir, kulit, saluran gastrointestinal (GI), dan saluran napas Anda.
Setelah paparan pertama, sel mast sensitif terhadap alergen jamur hitam.
Saat sel mast bertemu spora jamur hitam, sel mast melepaskan histamin dan zat kimia lainnya. Histamin adalah penyebab gejala alergi langsung.
Gejala dapat berkembang sangat cepat, biasanya dalam hitungan detik atau menit, seperti bersin, batuk, hidung mampet, mata merah, mengi, sesak napas, dan sesak dada.
Bahkan, zat kimia lainnya yang terkandung pada black mold dapat menyebabkan peradangan berkelanjutan.
Baca juga: Warganet Sarankan Jangan Beli Rumah pada 2026 tapi 2027 karena Harganya Turun, Apa Kata Pakar?
Apa penyebab jamur muncul di rumah?
Dikutip dari BBC, kondensasi merupakan penyebab utama timbulnya jamur di rumah.
Kondisi ini paling sering terjadi di bagian rumah yang tingkat kelembapannya tinggi, seperti kamar mandi dan dapur.
Saat udara mendingin, uap air terbentuk menjadi tetesan air saat bersentuhan dengan permukaan dingin. Permukaan ini dapat mencakup dinding luar atau jendela yang tidak terisolasi.
Bila tidak dirawat, permukaannya dapat menjadi lembap dan menciptakan kondisi yang cocok untuk tumbuhnya jamur.
Properti yang lebih tua dan kurang terisolasi lebih rentan terhadap hal ini.
Jamur juga dapat disebabkan oleh tugas sehari-hari yang menimbulkan kelembapan berlebih, seperti mandi, memasak, dan menjemur cucian di dalam ruangan.
Mandi dengan durasi yang lebih singkat dan membersihkan permukaan setelahnya dapat membantu, demikian pula dengan meningkatkan ventilasi dan membuka jendela atau menggunakan kipas angin ekstraktor saat memasak.
Penting juga untuk memeriksa pipa atau talang bocor yang dapat memperburuk masalah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.