Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Penumpang KA Sri Tanjung Dimaki dan Diajak Berduel Usai Kursi Ditempati Orang Lain, Ini Kata KAI

Baca di App
Lihat Foto
X/@merapi_uncover
Tangkapan layar twit dengan narasi penumpang KA Sri Tanjung dimaki dan diajak berduel setelah kursinya ditempati orang lain, Kamis (10/4/2025).
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Media sosial X diramaikan dengan twit bernarasi seorang penumpang perempuan dimaki dan diajak berduel setelah kursinya diduduki oleh orang lain.

Peristiwa terjadi saat penumpang sekaligus pengunggah menaiki Kereta Api (KA) Sri Tanjung relasi Stasiun Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, jurusan Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta pada Kamis (10/4/2025).

Akibat kejadian tersebut, korban sampai meminta tolong kepada kondektur karena ia dimaki secara terus-menerus oleh anggota keluarga pelaku yang duduk tidak sesuai nomor kursi.

Pelaku juga mengancam akan melaporkan korban ke polisi dan mengaku memiliki bekingan aparat.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Si bpk ngoceh keluar jalur dg blg saya ‘G*****, GAPUNYA AKHLAK, A**, dsb’. Sampe blg mau dibawa ke polisi segala krn backingan beliau polisi2 banyak. Saya yg kian merasa terintimidasi krn sudah dibentak, dimaki2, jd tontonan banyak org jg,” tulis pengunggah.

Baca juga: KAI Buka Suara Usai KA Logawa Disebut Tersangkut di Terowongan Garahan

Kronologi penumpang dimaki dan diajak berduel usai kursi diduduki orang lain

Berdasarkan cuitan, korban awalnya masuk KA Sri Tanjung dalam keadaan gerbong sedang ramai.

Korban langsung mencari nomor kursi 13A dan mendapati tempat duduknya sudah ditempati seorang anak kecil.

Pada saat itu, ia juga melihat di kursi 14A dan 14B telah diduduki dua penumpang perempuan yang salah satunya lanjut usia (lansia).

Korban kemudian meminta izin untuk lewat dan duduk, namun ucapannya tidak digubris oleh penumpang yang duduk di kursi 14A dan 14B.

Baca juga: KAI Tambahkan Fitur Female Seat Map, Bisa Dilihat Penumpang Laki-Laki?

“Saya pun mengulangi blg permisi takutnya mungkin tdk dengar krn suara kereta mmg bising. Pas saya ulangi blg permisi, ibunya dg gestur 'mencep' dg pandangan sinisnya mengarah ke saya. Seketika itu jg anak laki2 tsb blg "Oalaaah hhhhh" nada khas kesal anak kecil & akhirnya berpindah duduk ke samping ibunya. Lalu.. Alah mbak podo ae kok lungguh ndi ae,” tulis korban.

Mendengar jawaban penumpang tersebut, korban menjelaskan bahwa ia sengaja memesan kursi nomor 13A yang berada di samping jendela karena dirinya baru menjalani biopsi dan jahitannya belum kering.

Penumpang yang duduk di kursi nomor 14 justru menimpali penjelasan korban dengan memintanya untuk naik mobil saja daripada naik kereta.

Setelah itu, korban memilih mencari ruang di bagasi untuk menyimpan koper, namun tempat penyimpanan barang ternyata sudah penuh.

Baca juga: Penjelasan KAI soal Nomor Kursi Kereta Tambahan Yogyakarta-Gambir New Generation yang Acak-acakan

Korban kemudian meminta izin kepada penumpang di kursi nomor 14 untuk menggeser tas supaya koper bisa disimpan di bagasi, tapi tidak mendapat respons.

Tanpa diduga muncul seorang laki-laki berbaju hijau yang merupakan anggota keluarga dari penumpang kursi nomor 14 memarahi korban karena tidak terima tasnya digeser di bagasi.

Pria tersebut bahkan mengeluarkan kata-kata tidak pantas kepada korban.

Setelah itu, korban dan pria baju hijau berdebat karena masalah tempat duduk.

Menurut pria tersebut, ia memesan enam tiket walaupun jumlah keluarganya hanya empat orang.

Baca juga: Tak Pakai Kursi Tegak, Ini Daftar Kereta Ekonomi Generation dan Stainless Steel New Generation

Namun, salah satu kursi yang seharusnya diduduki oleh korban malah dipakai oleh anggota keluarga pria berbaju hijau.

Pria itu kemudian mengajak korban berduel di luar kereta dan malah menyalahkan korban.

Korban dalam kondisi terintimidasi akhirnya meminta tolong kepada kondektur.

Setelah kondektur datang dan melakukan pemeriksaan, pria berbaju hijau ternyata hanya memesan empat tiket dan tidak berhak duduk di kursi nomor 13A, B, dan C.

Pria tersebut dan anggota keluarganya yang duduk di kursi nomor 14 seharusnya tidak menempati tempat duduk milik korban.

Baca juga: Ramai soal Penumpang Kereta Keluhkan Kursi Diduduki WNA, Ini Kata KAI

Sebelum memaki korban, pelaku ternyata sempat meminta penumpang lain untuk bertukar kursi yang tidak sesuai nomor.

“Si bpk yg klaim beli 6 tiket ternyata cuma beli 4 tiket, itu pun beliau tdk ada hak duduk di kursi nomor 13 baik A, B, ataupun C. Beliau & anak laki2nya harusnya duduk di balik kursi si ibu & nenek yaitu 15 B & C,” tulis korban.

“Ternyata sblm ada insiden saya td, si bpk MEMAKSA 2 org mbak2 utk tukar kursi sama beliau. Akhirnya kondektur pun menegur si bpk ‘Tolong lain kali klo duduk sesuai nomor tiket ya pak. Sekali lg jgn memaksa org lain utk pindah! Mengerti? Habis ini 2 mbak2 ini turun, bpk bisa lgsgp pindah ke tempat duduk asal". Bpknya cuma iya2 aja. Selepas kondektur pergi, beliau ttp ngomel2 sumpah serapah yg ditujukan ke saya,” tambahnya.

Baca juga: Penjelasan KAI soal Tiket Gagal Bayar tapi Saldo Sudah Terpotong

Kata KAI soal penumpang dimaki usai kursinya diduduki orang lain

Terkait insiden di KA Sri Tanjung, Manajer Humas Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami oleh korban.

Ia mengatakan, KAI memahami bahwa kejadian tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman bagi pihak yang terlibat maupun penumpang lain yang berada di dalam perjalanan tersebut.

Mengenai kronologi kejadian, Zainul menambahkan, saat ini KAI Daop 7 Madiun sedang melakukan penelusuran dengan berkoordinasi bersama jajaran petugas di lapangan guna memastikan kejadian secara lebih detail.

“Kami sangat menyayangkan adanya tindakan yang kurang menghormati hak penumpang lain serta penggunaan bahasa yang tidak pantas selama perjalanan,” ujar Zainul dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (12/4/2025).

Baca juga: Bolehkah Membeli Dua Tiket KA dengan Satu Kursi Digunakan Meletakkan Koper?

“Setiap pelanggan berhak atas tempat duduk sesuai dengan yang tertera di tiketnya. Kami mengimbau seluruh penumpang untuk mematuhi aturan tersebut guna menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama,” tambahnya.

Terkait insiden penumpang duduk tidak sesuai dengan nomor kursi, Zainul menyampaikan, petugas KAI dapat mengambil sejumlah tindakan dengan memberikan teguran dan/atau memindahkan pelaku ke tempat duduk sesuai tiket.

KAI juga bisa menurunkan penumpang di stasiun terdekat jika terbukti melakukan pelanggaran berat atau mengganggu ketertiban.

Zainul menambahkan, KAI juga mendorong seluruh pelanggan untuk melaporkan segala bentuk kendala, termasuk jika merasa diintimidasi atau kursinya ditempati penumpang lain.

Baca juga: Viral Video Penumpang KA Garuk-garuk Kemaluan dan Cuci Tangan di Kursi, Ini Kronologinya

Laporan dapat disampaikan kepada kondektur atau petugas yang bertugas. Kanal pengaduan juga tersedia melalui aplikasi Access By KAI.

Penumpang yang membutuhkan informasi lebih lanjut dapat menghubungi Customer Service KAI di 121 atau melalui email cs@kai.id.

“Kami mengapresiasi pelanggan yang telah bersikap tenang dan tidak konfrontatif dalam menghadapi situasi tersebut. Hal ini menjadi perhatian penting bagi kami dalam peningkatan pengawasan serta kualitas pelayanan ke depan,” imbuh Zainul.

“PT KAI berkomitmen untuk terus meningkatkan kenyamanan dan keamanan dalam setiap perjalanan kereta api serta memastikan seluruh penumpang mendapat pelayanan yang setara dan adil,” tambahnya.

Baca juga: Penumpang Keluhkan Kursi Tegak Kereta Ekonomi Bikin Punggung Sakit, Ini Kata KAI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi