Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 3 Jenis Penyakit Stroke, Bagaimana Cara Mencegahnya?

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi seseorang terkena stroke.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Stroke merupakan penyakit yang disebabkan oleh gangguan aliran darah menuju  otak. 

Penyakit stroke menyebabkan aliran darah ke bagian otak terputus sehingga sel-sel otak menjadi mati.

Kerusakan pada bagian otak ini memengaruhi cara kerja tubuh, cara berpikir, dan merasakan sesuatu.

Efek ini bergantung pada lokasi terjadinya stroke dan seberapa besar area yang mengalami kerusakan.

Terdapat tiga jenis stroke berdasarkan penyebab terputusnya aliran darah menuju otak.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa sajakah itu?

Baca juga: Benarkah Mencium Aroma Roti Panggang Gosong Pertanda Stroke? Ini Kata Dokter

Stroke Iskemik

Dilansir dari Webmd, stroke iskemik terjadi ketika pembuluh datah yang mengantarkan darah ke otak tersumbat oleh gumpalan darah.

Stroke iskemik merupakan penyakit stroke yang paling umum terjadi dengan gejala sebagai berikut.

  1. Mati rasa atau rasa melemah secara tiba-tiba pada satu sisi wajah, kaki, atau lengan
  2. Kesulitan berbicara dan memahami perkataan orang lain
  3. Pusing, hilang keseimbangan, sulit berjalan
  4. Kehilangan penglihatan atau penglihatan ganda (diplopia)
  5. Perasaan bingung.

Stroke jenis ini disebabkan oleh kumpulan lemak yang disebut plak pada arteri hingga membuatnya menyempit, hingga memperlambat aliran darah.

Proses ini disebut sebagai aterosklerosis. Ketika plak tersebut pecah, banyak sel berdatangan untuk membantu dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah ke arteri.

Stroke ringan atau TIA (Transient Ischemic Attack)

Stroke ringan atau stroke iskemik sementara ialah penyumbatan sementara aliran darah menuju otak.

Penyebab stroke ringan sama dengan stroke iskemik, tetapi hanya terjadi dalam beberapa menit atau 24 jam.

Kondisi ini seringkali menjadi tanda peringatan bahwa seseorang akan mengalami stroke iskemik.

Adapun gejala stroke ringan juga sama dengan gejala stroke iskemik, meliputi mati rasa pada satu sisi tubuh hingga masalah penglihatan.

Baca juga: 5 Makanan yang Bantu Mencegah Serangan Stroke, Apa Saja?

Stroke hemoragik

Dilansir dari Healthline, stroke hemoragik adalah kondisi ketika pembuluh darah di otak pecah hingga merusak sel-sel di dekatnya.

Kondisi ini dapat disebakan oleh empat faktor, yakni sebagai berikut.

Pertama, Aneurisma, yaitu pelebaran atau penonjolan pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh darah. Aneurisma dapat membengkak keluar dan pecah.

Kedua, malformasi arteri dan vena, yaitu jalinan pembuluh darah tidak normal yang menghubungkan arteri dan vena. Kondisi ini biasanya muncul sejak lahir

Ketiga, tekanan darah tinggi yang menyebabkan robeknya pembuluh darah di otak

Keempat, stroke iskemik yang menyebabkan pendarahan.

Baca juga: Kisah Bryden, Wanita Inggris yang Mendadak Bisa Bahasa Italia Usai Terkena Stroke

Jenis stroke hemoragik dibagi menjadi dua bagian bergantung pada lokasi terjadinya pendarahan.

Pertama, pendarahan subarachnoid yaitu pendarahan pada sekitar area otak hingga tengkorak.

Kedua, pendarahan intraserebral yakni pendarahan yang terjadi di dalam otak.

Gejala penyakit ini biasanya meningkat secara bertahan dalam beberapa menit dan jam. Sementara itu, gejala pendarahan subarachnoid dapat terjadi secara tiba-tiba.

Adapun gejalanya adalah sebagai berikut.

  1. Sakit kepala parah
  2. Perasaan bingung
  3. Rasa mual dan ingin muntah
  4. Sensitif tehadap cahaya
  5. Pingsan
  6. Gangguan penglihatan.

Cara mencegah penyakit stroke

Dilansir dari Medical News Today ,  cara terbaik untuk mencegah penyakit stroke adalah dengan menghindari penyebab penyakit tersebut.

Karena itu, dianjurkan untuk mengembangkan pola hidup sehat, yaitu mengonsumsi makanan bergizi, menjaga berat badan, berolahraga teratur, serta menghindari rokok dan alkohol.

Asupan yang bergizi berasal dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian, serta pembatasan terhadap konsumsi daging merah dan makanan cepat saji.

Sementara itu, asupan lemak jenuh dan garam juga perlu dikurangi karena dapat meningkatkan tekanan darah.

Gaya hidup yang sehat termasuk pola makan bergizi ini membantu mengurangi risiko stroke karena menurunkan tekanan darah dan mencegah diabetes.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi