KOMPAS.com - Dunia digital dan media sosial tengah berkembang di masa sekarang. Saat ini, hampir semua anak muda dari usia remaja hingga dewasa memiliki media sosial.
Media sosial menawarkan banyak konten, termasuk konten berbentuk short video atau video-video berdurasi pendek. Dengan berbagai macam rentang durasi, mulai dari 30 detik hingga 60 menit, konten dengan model seperti ini banyak disukai anak muda maupun dewasa.
Ramai di media sosial bahwa video-video dengan durasi pendek itu menimbulkan efek samping terhadap diri kita. Hal ini dapat dilihat pada kutipan berikut.
“Memang kalau kita konsumsi short video keseringan attention span kita jadi berkurang. Kalau nonton drama panjang jadi bosen & ngerasa kelamaan. Kalau baca buku udah ga kuat karena gampang bosen.
Ada penelitiannya juga:...” - @ati***mi
Baca juga: Tips Kerja dari Rumah Anti-Burnout dari Psikolog
Dalam kutipan di atas, pemilik akun menjelaskan bahwa jika terlalu sering menonton video pendek, attention span yang kita miliki pun jadi berkurang.
Hal ini membuat kita menjadi lebih mudah bosan terhadap hal-hal yang sedang dikerjakan contohnya seperti lebih memilih menonton video pendek daripada film/drama dengan durasi yang lebih panjang.
Padahal, fokus terhadap hal-hal yang 'membosankan' terkadang juga perlu untuk dilakukan, terutama pada saat belajar ataupun bekerja yang terkadang membutuhkan fokus lebih lama untuk dapat memahami dan menyelesaikannya.
Untuk itu, kenali terlebih dahulu apa itu attention span dan bagaimana cara mempertahankannya.
Baca juga: Psikolog Ingatkan Belajar Tak Merasa Sendiri dari Drama Korea When Life Gives You Tangerines
Attention span, apa itu?
Dosen Psikologi UNISA Yogyakarta, Ratna Yunita Setiani Subardjo, menjelaskan bahwa attention span adalah kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada suatu tugas atau aktivitas dalam jangka waktu tertentu.
"Jika memiliki attention span yang baik, maka seseorang dapat lebih efektif dalam menyelesaikan tugas, memahami informasi, dalam mencapai tujuannya," ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com pada Selasa, (15/4/2025).
Dalam konteks belajar, attention span merupakan hal yang penting sebab dapat membantu siswa memahami materi pelajaran dengan baik, mengikuti instruksi guru, dan mengerjakan tugas dengan lebih efektif.
Sementara itu, dalam konteks bekerja, attention span yang baik dapat membantu pekerja menyelesaikan tugas dengan lebih efisien, membuat keputusan yang lebih tepat, dan meningkatkan produktivitas.
Baca juga: Tips Mengatasi Dibanding-bandingkan Saat Lebaran Menurut Psikolog
Benarkah media sosial penyebab menurunnya attention span?
Ratna menjelaskan bahwa media sosial dapat menjadi penyebab attention span seseorang menjadi berkurang.
“Ya, benar bahwa scroll media sosial/menonton video pendek dapat menyebabkan attention span berkurang,” jelasnya.
Hal ini disebabkan media sosial dan video pendek sering kali dirancang untuk memanjakan pengguna dengan konten yang singkat, menarik, dan mudah dikonsumsi.
Ratna menjelaskan, kebiasaan scroll sosial media juga dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk memfokuskan perhatian pada suatu tugas atau aktivitas yang lebih panjang dan kompleks.
"Dalam psikologi, fenomena ini dikenal sebagai 'efek fragmentasi perhatian' (attention fragmentation effect)," tambah Ratna.
Ketika seseorang terbiasa dengan konten yang singkat dan menarik, mereka mungkin kesulitan untuk memfokuskan perhatian pada suatu tugas yang lebih panjang dan kompleks.
Baca juga: Kenapa THR dan Libur Lebaran Ditunggu Para Karyawan? Begini Kata Psikolog
Bagaimana cara agar tetap dapat mempertahankan attention span?
Ratna memberikan beberapa tips untuk mempertahankan attention span, terutama dalam hal produktivitas belajar, bekerja, serta beraktivitas sehari-hari. Berikut poin-poin yang dijabarkan.
1. Tetapkanlah tujuan yang jelasSebelum memulai suatu tugas, tetapkan terlebih dahulu tujuan yang jelas dan spesifik. Tujuan inilah yang dapat membantu kita memfokuskan perhatian dan meningkatkan motivasi kita
2. Membuat jadwal yang terstrukturMembuat jadwal yang terstruktur dan realistis dapat membantu kita mengelola waktu dan memfokuskan perhatian.
3. Hindari multitasking"Fokus pada satu tugas saja dan hindari multitasking," ujar Ratna.
"Multitasking dapat memengaruhi kemampuan kita untuk memfokuskan perhatian dan meningkatkan kesalahan," imbuhnya.
Baca juga: Psikolog Ungkap Dampak Kekerasan Seksual terhadap Anak, Perlu Uluran Tangan Bersama untuk Pulih
4. Ambil jedaMengambil jeda secara teratur di tengah aktvitas dapat membantu menyegarkan pikiran dan meningkatkan fokus.
5. Latih mindfulnessMindfulness dapat membantu meningkatkan kesadaran dan foksus, serta membantu mengurangi gangguan.
6. Batasi penggunaan media sosial"Batasi penggunaan media sosial dan video pendek untuk membantu memfokuskan perhatian pada tugas yang lebih penting," ucap Ratna.
"Sebab, sering kali media sosial hanya menciptakan ruang menarik yang kosong, hampa, dan membingungkan. Bahkan, media sosial juga dapat mematikan kreativitas," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.