Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapur MBG di Kalibata Tutup karena Belum Dibayar Hampir Rp 1 Miliar, Apa Respons BGN?

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf
Makan Bergizi Gratis (MBG)
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Mitra dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Kalibata, Pancoran, Jakarta Pusat mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar karena dugaan penggelapan dana oleh yayasan berinisial MBN.

Kini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)  dengan dapur seluas 500 meter persegi tersebut sudah tidak beroperasi.

Dilansir dari Antara, Selasa (15/4/2025), Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Ira Mesra Destiawati telah bekerja sama dengan pihak yayasan MBN dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025.

Pihak Ira kurang lebih sudah memasak 65.025 porsi makan bergizi gratis yang terbagi dalam dua tahap.

Namun, pihaknya  mengalami kerugian sebesar Rp 975.375.000 dan sudah melapor ke kepolisian terkait dugaan penggelapan dana oleh yayasan MBN.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeser pun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata," ujar kuasa hukum korban, Danna Harly, kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Lantas, bagaimana tanggapan BGN terhadap dugaan penggelapan dana MBG ini?

Baca juga: Media Asing Sebut MBG, Danantara, Sri Mulyani, dan IKN Sebabkan IHSG Anjlok

Respons BGN

Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dandan Hindayana, memberikan respons terhadap kejadian ini.

"Masalah internal mitra," ujarnya singkat saat dihubungi Kompas.com, Rabu (16/4/2025).

"BGN dari kemarin pagi sudah dan sedang memediasi," imbuhnya.

Sementara itu, dilansir dari Tribun News, Selasa (15/4/2025), pihak Ira mengharapkan BGN dapat mengevaluasi yayasan dan SPPG terkait, serta memberikan perlindungan terhadap mitra dapur.

"Saya masih ingin terlibat dalam program ini karena kontraknya lima tahun. Tapi saya ingin ada keadilan dan perlindungan. Jangan sampai mitra seperti saya menjadi korban sistem yang tidak transparan," kata Ira.

Dia juga berharap agar pihak BGN bersikap lebih peka terhadap pelaksanaan di lapangan.

Baca juga: Makanan dari MBG Bakal Dibawa Pulang Saat Bulan Puasa, Apakah Aman untuk Siswa?

Kronologi dugaan penggelapan dana MBG di Kalibata

Danna menjelaskan bahwa perselisihan antara pihak Ira dan yayasan dimulai pada Senin (24/3/2025) ketika Ira mengetahui adanya perbedaan anggaran untuk kelompok PAUD, TK, serta RA atau SD.

Sebab, dalam kontrak dengan yayasan hanya dicantumkan harga Rp 15.000 per porsi.

Seiring berjalannya program, sebagian dana MBG turut diubah menjadi Rp 13.000.

Disebutkan bahwa pihak yayasan mengetahui adanya perbedaan anggaran tersebut sebelum tanda tangan kontrak, yaitu pada Desember 2024.

"Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp 2.500. Jadi dari Rp 15.000 dipotong Rp 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp 13.000 dipotong pula Rp 2.500 setiap porsinya," kata Danna.

Walaupun begitu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan telah melakukan pembayaran kepada pihak yayasan sebanyak Rp 386.500.000.

Baca juga: Mencegah Korupsi MBG

Saat Ira menagih haknya kepada pihak yayasan, mereka mengatakan bahwa Ira memiliki kekurangan pembayaran sebesar Rp 45.314.249 untuk mengganti kebutuhan lapangan.

Padahal, Ira menanggung seluruh dana operasional, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, listrik, kendaraan, peralatan dapur, hingga juru masak.

Tidak berhenti di situ, ketika Ira menagih untuk pencairan tahap dua, dia mengaku tidak dibayar sama sekali oleh pihak yayasan.

Pada akhirnya, pihak Ira sepakat untuk mengakhiri posisi mitra MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke pihak berwajib.

"Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum, baik gugatan maupun laporan polisi," katanya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi