Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Juga Bekukan Dana Hibah untuk Harvard dan 6 Kampus Lainnya, Apa Alasanya?

Baca di App
Lihat Foto
Pinterest
universitas Harvard
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Donald Trump mengumumkan akan membekukan dana hibah lebih dari 2,2 miliar dollar AS serta dana kontrak sebesar 60 juta dollar AS untuk Universitas Harvard.

Pembekuan dana tersebut disebabkan oleh penolakan Universitas Harvard terhadap tuntutan Trump terkait dengan isu antisemitisme.

Dilansir dari AP News, Rabu (16/4/2025), tuntutan terhadap kampus tersebut dikeluarkan pada 3 April, meliputi larangan penggunaan masker, pembatasan aksi protes di kampus, dan peninjauan ulang terhadap bias departemen akademik.

Seminggu kemudian, tuntutan diperluas hingga menyangkut perubahan kebijakan penerimaan, reformasi kepemimpinan, dan penghentian pengakuan kampus terhadap organisasi mahasiswa tertentu.

Seperti yang diketahui sebelumnya, Harvard merupakan salah satu kampus yang melakukan aksi protes pro-Palestina di tengah perang Gaza pada tahun lalu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Harvard, Alan Gerber pun menolak mematuhi tuntutan tersebut dan menuliskan bahwa universitas "tidak akan menyerahkan independensinya atau melepaskan hak konstitusionalnya".

Harvard menjadi universitas elit AS pertama yang melawan teguran Gedung Putih.

Lantas, bagaimana dengan kampus yang lain?

Baca juga: Universitas Harvard Tolak Tuntutan Trump soal Dugaan Anti-Semitisme, Pendanaan Dibekukan

6 kampus lain juga alami pembekuan dana dari Trump

Dilansir dari MSN, Rabu (16/4/2025), berikut tuntutan Gedung Putih terhadap universitas-universitas selain Harvard.

Universitas Cornell menerima tuntutan pemerintah pada tanggal 10 Maret yang mendesak terkait perlindungan mahasiswa dari antisemitisme dan potensi tindakan penegakan hukum.

Gedung Putih pun mengumumkan pembekuan dana lebih dari 1 miliar dollar AS sebab terdapat dugaan pelanggaran hak sipil di universitas ini.

Namun, pemerintah tidak memberi tahu pihak universitas terkait pembekuan pendanaan tersebut hingga media mengeluarkan berita terkait hal ini.

"Kami secara aktif mencari informasi dari pejabat federal untuk mempelajari lebih lanjut tentang dasar keputusan ini," ujar pihak Cornell dalam sebuah pernyataan.

Pada Senin, universitas mengumumkan pihaknya bergabung dalam gugatan hukum yang menentang usulan Departemen Energi untuk pemotongan biaya tidak langsung (contohnya fasilitas dan utilitas), yang terpisah dari pendanaan yang dibekukan.

Pada 7 Maret, pemerintah mengumumkan penarikan dana hibah dan kontrak federal sebanyak 400 juta dollar AS dengan alasan Columbia gagal menghentikan antisemitisme di tengah demo pro-Palestina tahun lalu.

Setelah berdiskusi dengan pejabat universitas, pemerintah mengirim surat kedua kepada universitas Columbia untuk merinci perubahan tuntutan.

Baca juga: Universitas Harvard Tolak Tuntutan Trump soal Dugaan Anti-Semitisme, Pendanaan Dibekukan

Perubahan tersebut meliputi penegakan disiplin, aturan protes,larangan penggunaan masker untuk menyembunyikan identitas, serta evaluasi program studi Timur Tengah dan kebijakan penerimaan.

Universitas Columbia menanggapi dengan menyusun rencana aksi yang didukung dewan pengawas karena dianggap sejalan dengan nilai dan misi kampus. Tiga lembaga federal menyambut rencana ini sebagai langkah positif.

Namun, setelah pemerintah membekukan pendanaan Harvard, Presiden sementara Columbia, Claire Shipman, menegaskan bahwa meski diskusi dengan pemerintah berlanjut, universitasnya menolak intervensi pemerintah.

Pihaknya menolak ikut campur pemerintah dalam kebijakan akademik, kebebasan penelitian, atau perekrutan, dan menolak kehilangan otonominya.

Ia juga menyatakan dukungan atas sikap Harvard yang menolak tuntutan tersebut, sambil menekankan pentingnya dialog publik tentang nilai-nilai pendidikan tinggi.

  • Universitas Brown dan Northwestern

Universitas Brown juga diperkirakan akan mendapatkan pembekuan dana hibah dan kontrak federal sebab respons kampus terhadap dugaan antisemitisme di lingkungan kampus.

Total dana yang dihentikan diperkirakan mencapai 510 juta dollar AS.

Sementara itu, Universitas Northwestern sudah mengalami penghentian sebagian pendanaan federalnya minggu lalu dengan kisaran sebesar 790 juta dollar AS.

Menurut universitas, pihaknya tidak menerima pemberitahuan resmi dari Gedung Putih mengenai pembekuan tersebut, meskipun telah bekerja sama dalam investigasi hak-hak sipil.

Juru bicara universitas, Jon Yates, mengatakan bahwa penelitian ilmiah di Northwestern dalam posisi terancam akibat pembekuan ini.

Sebab, universitas mendapatkan pemotongan dana penelitian dari National Institutes of Health (NIH).

Baca juga: Trump Tarik Visa Mahasiswa Asing dan Setop Dana Kampus yang Biarkan Demo Pro-Palestina

  • Universitas Princeton

Presiden Universitas Princeton, Christopher Eisgruber, menyatakan solidaritas terhadap Harvard melalui unggahan LinkedIn.

Pemerintahan Trump sendiri membekukan hibah penelitian pada kampus ini sebesar 210 juta dollar AS dari lembaga seperti NASA, Departemen Pertahanan, dan Energi.

Pemerintah juga memotong hampir 4 juta dolla AS tambahan dari program penelitian iklim.

Eisgruber mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui alasan pasti dari penangguhan tersebut dan mengungkapkan keprihatinan atas dampak dari kebijakan itu.

Sebelumnya, dia menyebut langkah pemerintahan Trump sebagai “ancaman terbesar bagi universitas-universitas Amerika sejak Red Scare tahun 1950-an".

Eisburg juga menegaskan komitmennya untuk mempertahankan kebebasan akademik tanpa memberikan konsesi kepada pemerintah.

  • Universitas Pennsylvania

Tidak seperti universitas lain, Universitas Pennsylvania mengalami pemotongan pendanaan sebab seorang atlet transgender berkompetisi dalam program renang kampus.

Setelah perintah eksekutif pada 5 Februari yang melarang atlet transgender berpartisipasi dalam olahraga perempuan dan anak perempuan, Departemen Pendidikan meluncurkan penyelidikan sehari kemudian terhadap program atletik di kampus ini.

Penyelidikan terhadap Pennsylvania berfokus pada Lia Thomas, atlet transgender pertama yang secara terbuka memenangkan gelar NCAA Divisi I.

Lia sendiri sudah lulus dari universitas tersebut pada tahun 2022.

Baca juga: Profesor Harvard Temukan Potongan Teknologi Alien dari Meteor di Papua Nugini, Bagaimana Bentuknya?

Lebih dari sebulan kemudian, Gedung Putih mengumumkan penangguhan sekitar 175 juta dollar AS dalam pendanaan federal dari Departemen Pertahanan dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

Pemerintah menyatakan bahwa penghentian pendanaan pada 19 Maret itu dilakukan setelah peninjauan terpisah terhadap dana federal.

Pihak universitas mengatakan bahwa mereka tidak diberitahu secara langsung mengenai tindakan tersebut.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: MSN, AP News
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi