Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Harga Emas Terus Naik di 2025? Ternyata Ini Penyebabnya

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Khalis Surry
Pedagang memperlihatkan perhiasan emas di salah satu tempat penjualan emas kawasan Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (11/4/2025). ANTARA FOTO/Khalis Surry/Spt.
|
Editor: Irawan Sapto Adhi

KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2025, harga emas global dan lokal menunjukkan tren kenaikan yang signifikan.

Ini mencerminkan statusnya sebagai aset "safe haven" atau tempat penyimanan yang aman di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Sebagaimana dilansir The Express Tribune pada Selasa (15/4/2025), di pasar global, harga emas batangan mencapai 113,9 dollar AS atau sekitar Rp 1.919.908 (kurs 1 dollar setara Rp 16.840) per gram.

Di Indonesia, tren kenaikan harga emas global berdampak pada harga emas domestik. Per hari ini, Rabu (16/4/2025), harga emas menyentuh harga Rp 1.916.000 per gram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi ini menjadikan emas sebagai pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat, terutama dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 13 April 2025, Hampir Rp 2 Juta per Gram

Lalu, apa penyebab harga emas terus mengalami kenaikan di tahun 2025?

Tarif Trump jadi penyebab harga emas naik

Dikutip dari Financial Express, Senin (14/4/2025), salah satu penyebab harga emas mengalami peningkatakan yakni karena pengumuman tarif Trump.

Hal itu membuat ketidakpastian tinggi dalam ekonomi global dan meningkatkan risiko resesi, terutama di Amerika Serikat (AS).

Tak hanya itu, memburuknya konflik perdagangan antara AS dan China juga membuat orang-orang memilih untuk membeli emas.

Di tengah ketidakpastian dan risiko global, emas dianggap menjadi kelas aset yang paling dicari. Hal itulah yang diyakini menjadi alasan harga emas terus naik.

Emas telah menjadi salah satu kelas aset paling disukai dalam 2–3 tahun terakhir oleh bank sentral, industri, dana yang diperdagangkan di bursa global, dan investor.

Selain itu, beberapa analis memprakirakan bahwa saat emas mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi, ada kemungkinan timbul aksi ambil untung secara berkala.

Meski begitu, prospek investasi jangka panjang tetap berlaku untuk logam kuning tersebut.

Baca juga: Harga Emas Hampir Tembus Rp 2 Juta Pertanda Apa? Ini Kata Ekonom

Lonjakan inflasi juga bikin harga emas naik

Selain itu, harga emas naik setelah adanya kekhawatiran lonjakan inflasi yang didiskusikan dalam pertemuan FOMC Fed AS.

Ketua Dewan Gubernur Federal Reserve AS, Jerome Powell, menegaskan telah terjadi lonjakan inflasi setelah Trump mengumumkan tarif impor global.

Lonjakan ini diprediksi bisa menyebabkan suku bunga tetap tinggi dan bertahan lebih lama.

Jika hal itu terjadi, maka secara tidak langsung bakal menghambat kenaikan harga emas.

Namun, kondisi resesi akan meningkatkan permintaan. Aksi jual di pasar obligasi juga meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven.

"Dalam lingkungan ketidakpastian tarif yang meningkat, pertumbuhan yang lebih buruk, inflasi yang lebih tinggi, dan ancaman geopolitik yang terus berlanjut, alasan untuk meningkatkan alokasi emas tidak pernah sekuat ini," ujar Kepala Riset di Augmont, Dr Renisha Chainani kepada Financial Express.

Menurut dia, lanskap perdagangan, ekonomi, dan geopolitik global yang terus berkembang memperkuat signifikansi emas sebagai tempat berlindung investasi yang lebih aman.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini 11 April 2025, Cetak Rekor Hampir Rp 2 Juta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi