KOMPAS.com - Siklon tropis Errol belakangan menjadi perbincangan karena disebut-sebut sebagai yang terkuat pada 2025.
Namun rupanya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bukan hanya siklon Errol yang memengaruhi cuaca di Indonesia melainkan juga dengan terbentuknya bibit siklon tropis 97S.
Baca juga: Ramai soal Siklon Tropis Errol Jadi Fenomena Terkuat pada 2025, Ini Jawaban BMKG
Berdasarkan laman resmi BMKG, kombinasi antara siklon Errol dan siklon 97S akan meningkatkan potensi hujan terutama di wilayah Indonesia Timur.
Beberapa tempat berpotensi akan mengalami hujan lebat karena keberadaan dua siklon di perairan Indonesia ini.
Terbentuknya siklon Errol dan bibit siklon 97S
Pantauan BMKG menunjukkan bahwa siklon Errol telah terbentuk di Samudra Hindia. Tepatnya, pusaran angin ini terbentuk di bagian selatan Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Rabu (16/4/2025).
Siklon tropis Errol bergerak ke arah tenggara dengan kecepatan angin mencapai angka maksimum di 100 knot. Selain itu, tekanan udara yang dihasilkan minimum mencapai 945 hPa.
Karenanya, wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan NTT akan mengalami gangguan cuaca berupa hujan sedang hingga lebat. Tak sampai di sana saja, wilayah itu juga akan mengalami gelombang tinggi.
Baca juga: Potensi Bibit Siklon Tropis 96S Berubah Jadi Siklon Tropis Tinggi, Berikut Penjelasan BMKG
Di sisi lain, BMKG juga menemukan bibit siklon 97S yang terbentuk di sekitar laut Arafuru. Lebih tepatnya, siklon ini terpantau di sebelah barat daya Merakue.
Menunjukkan pergerakan ke arah timur hingga tenggara, angin yang ditimbulkan mencapai 20 knot dan tekanan udara di angka 1006 hPa.
Siklon 97S ini menyebabkan gelombang tinggi di Laut Arafuru dan Perairan Asmat serta hujan sedang hingga lebat di wilayah Kepulauan Aru (sebelah tenggara Maluku) dan Kebupaten Merauke (Papua Selatan).
Peringatan gelombang tinggi
Berdasarkan pantauan BMKG seperti yang dirilis pada akun Instagram resmi, Jumat (18/4/2025), baik siklon Errol maupun bibit siklon 97S menimbulkan gelombang tinggi.
Akibat siklon tropis Errol, gelombang setinggi 1,25-2,5 meter berpotensi terjadi di beberapa wilayah berikut:
- Perairan selatan Pulau Jawa hingga NTT
- Laut Sawu
- Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT.
Sedangkan bibit siklon tropis 97S menyebabkan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di wilayah-wilayah berikut:
- Perairan Kepulauan Kai
- Perairan Kepulauan Amampare-Agats
- Perairan Merauke
- Laut Arafuru.
Prospek cuaca sepekan hingga 24 April 2025
Tak hanya gelombang tinggi, hujan lebat juga akan melanda beberapa wilayah di Indonesia akibat kombinasi siklon Errol dan bibit siklon 97S.
Umumnya, Indonesia didominasi cuaca berawan hingga hujan ringan. Akan tetapi, dinamika atmosfer telah memicu peningkatan hujan berintensitas sedang hingga lebat.
Hujan pada periode ini juga dapat disertai dengan sambaran kilat/petir dan angin kencang.
Berikut rincian prospek cuaca selama seminggu ke depan:
Periode 18-20 April 2025Hujan Lebat: Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Barat.
Angin Kencang: Sumatera Barat, Bengkulu, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Papua Selatan.
Periode 21-24 AprilHujan Lebat : Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat.
Selanjutnya, BMKG mengimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Mereka menyarankan masyarakat untuk berhati-hati apabila beraktivitas di luar ruangan karena hujan dapat disertai petir hingga menyebabkan jalanan licin.
Selebihnya, kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor juga perlu diwaspadai oleh masyarakat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.