KOMPAS.com - Diabetes merupakan kondisi kesehatan serius yang dapat berkembang secara bertahap.
Seringkali tanda awal diabetes sulit dideteksi di tahap awal, yang bahkan bisa saja tidak Anda sadari.
Penyakit kronis ini ditandai dengan kadar gula darah tinggi karena pankreas tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau tubuh tak bisa menggunakan insulin dengan efektif.
Sebelum menjadi lebih parah, alangkah lebih baik mengenali gejala diabetes sejak dini agar dapat segera mendapat penanganan.
Lantas, apa saja gejala atau tanda awal diabetes yang sering tidak disadari?
Baca juga: Konsumsi Daun Kelor Dapat Membantu Mencegah Diabetes, Penelitian Membuktikan
Gejala awal diabetes
Dilansir dari Health US News (20/12/2024), sekitar 7,8 juta dari 38,4 juta orang penderita diabetes di Amerika Serikat (AS) tidak menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut.
Tanda awal diabetes bisa ringan dan gejala diabetes tipe 2 bisa sangat sulit dikenali.
"Pada banyak pasien dengan diabetes tipe 2, penyakit ini berkembang perlahan, dan mereka mungkin tidak menyadari bahwa mereka telah mengidapnya tanpa melakukan skrining," kata Dr. Asha M. Thomas, seorang ahli endokrinologi di Rumah Sakit Sinai di Baltimore.
Dirangkum dari Health US News dan Livemint, berikut ini adalah 7 tanda awal diabetes yang tidak boleh anda abaikan:
1. Meningkatnya rasa haus (polidipsia)Rasa haus yang berlebihan atau dikenal dengan istilah polidipsia dapat terjadi ketika tubuh mencoba mengimbangi kehilangan cairan akibat sering buang air kecil.
2. Sering buang air kecil (poliuria)Kadar gula darah tinggi menyebabkan peningkatan buang air kecil karena ginjal bekerja menyaring kelebihan glukosa yang seringkali mengganggu tidur di malam hari.
Baca juga: Apakah Buah Pisang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes?
3. Kelelahan ekstremMerasa lelah atau lesu dapat disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan glukosa sebagai energi secara efektif.
Kelelahan muncul akibat kurangnya glukosa, sumber energi utama tubuh Anda.
Jika sebelumnya dapat melakukan banyak aktivitas dan berubah drastis menjadi lebih banyak diam di rumah, itu dapat menjadi tanda bahwa kesehatan Anda terganggu.
4. Penurunan berat badanMeskipun makan secara normal, beberapa orang mungkin mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba karena tubuh mulai membakar otot dan lemak untuk energi.
Hal ini terjadi karena tubuh Anda tidak dapat menggunakan insulin dengan benar untuk membantu memproses glukosa, gula yang ditemukan dalam makanan, sebagai bahan bakar. Akibatnya, tubuh Anda mulai memproses lemak dan otot sebagai bahan bakar
5. Penglihatan kaburMeningkatnya gula darah dapat mengakibatkan perubahan pada kadar cairan di mata. Kondisi ini mengakibatkan penglihatan kabur dan kesulitan fokus atau yang dikenal dengan istilah retinopati diabetik.
Dalam hal ini, dokter mata juga berperan dalam membantu mendiagnosis diabetes karena gejala penglihatan yang dapat timbul.
Baca juga: Diabetes, Hipertensi, dan Kolesterol Tinggi, Mana yang Paling Rawan Memburuk Saat Lebaran?
6. Infeksi saluran kemih (ISK)Terkadang, dokter kandungan dan ginekologi dapat membantu mendiagnosis diabetes berdasarkan peningkatan frekuensi infeksi ISK dan infeksi jamur.
Diabetes memicu perubahan pada sistem kekebalan tubuh yang dapat meningkatkan risiko terkena infeksi lainnya. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau keguguran juga bisa menjadi tanda-tanda diabetes.
7. Disfungsi ereksiPada pria di bawah usia 50 tahun, disfungsi ereksi dapat menjadi tanda diabetes. Itu karena gula darah tinggi dalam tubuh dapat merusak saraf dan pembuluh darah yang berhubungan dengan ereksi.
Cara mendeteksi diabetes
Tes yang digunakan untuk membantu mendiagnosis diabetes meliputi:
- Glukosa puasa yang ditentukan dengan tes darah.
- Hemoglobin A1C juga ditentukan dengan tes darah (tes ini untuk mengetahui glukosa rata-rata Anda selama periode dua hingga tiga bulan).
- Tes toleransi glukosa oral yang melibatkan tes darah. Tes ini dilakukan kepada pasien setelah minum minuman manis khusus dan kemudian menjalani tes darah sekitar dua jam kemudian.
Baca juga: Cara Cegah Komplikasi Saat Lebaran bagi Pengidap Diabetes, Hipertensi, dan GERD
Tes A1C juga dapat mengetahui apakah Anda menderita pradiabetes. Dengan begitu Anda masih punya waktu untuk mengubah kebiasaan makan, meningkatkan aktivitas fisik, dan menurunkan berat badan.
Sehingga Anda dapat mencegah dan terhindar dari diabetes tipe 2 yang parah.
Institut Nasional Diabetes, Pencernaan, dan Penyakit Ginjal misalnya, merekomendasikan penurunan 5 hingga 10 persen dari berat badan sebelumnya.
Jadi, jika berat badan 100 kilogram, target penurunan berat badan 10 persen berarti Anda harus menurunkan berat badan ke 90 kilogram.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.