Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Disebut Tak Produksi Mobil Listrik tapi Mobil Hidrogen, Apa Itu?

Baca di App
Lihat Foto
Dok. Toyota
Tabung isi ulang mobil hidrogen yang dikembangkan Toyota
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Sebuah video reels di Instagram membahas mengenai mobil hidrogen yang berbeda dengan mobil listrik, viral di dunia maya.

Dilansir dari akun @in**ik*** pada Jumat (18/4/2025), sebuah video memperlihatkan seorang mahasiswi Teknik Kimia menjelaskan mengenai suatu jenis mobil buatan Jepang.

Dia menjelaskannya kepada seorang yang membawa papan bertuliskan "BIKIN GUE JADI TAU DAPET 200RB!".

Perempuan di dalam video mengawali dengan, "Bang, tahu enggak kenapa mobil-mobil Jepang itu enggak ngeluarin mobil listrik?"

Dia mengatakan bahwa mobil Jepang berjenis hydrogen cars yang memakai bahan bakar hidrogen. 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan begitu, bahan bakar mobil ini bersumber dari air yang dipecah menjadi hidrogen dan oksigen.

Mahasiswi ini berhasil mendapat insentif karena sudah memberikan pengetahuan baru.

Lantas, bagaimana penjelasan selengkapnya mengenai cara kerja mobil hidrogen?

Baca juga: Pria Ini Bertahun-tahun Tidak Sikat Gigi tapi Pakai Hidrogen Peroksida, Apa Kata Dokter?

Cara kerja mobil hidrogen

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (16/4/2025), Deputi 1 Indonesia Fuel Cell and Hydrogen Energy (IFHE), Hary Devi menerangkan mengenai mobil hidrogen yang dikenal dengan Fuel Ce Vehicle (FCEV).

Hary mengatakan bahwa fuel cell merupakan alat yang dapat mengonversi hidrogen yang bereaksi dengan oksigen menjadi air melalui proses elektrolisis.

Melalui elektrolisis, air dipecah menjadi gas hidrogen dan oksigen dengan cara mengalirkan arus listrik ke elektroda tempat larutan elektrolit (air dan katalis) berada.

Dari proses ini kemudian listrik akan terbentuk.

"Proses hidrogen pada kendaraan terjadi di dalam fuel cell, di mana ada hidrogen (H2) yang lantas bereaksi dengan oksigen (O2) dari udara melalui proses elektrokimia yang menghasilkan listrik, air (H2O), dan panas," ujar Hary.

Dalam mobil hidrogen, secara sederhana, hidrogen bersumber dari satu atau lebih tangki di dalam mobil. Sementara itu, oksigen berasal dari udara sekitar.

Reaksi ini menghasilkan energi listrik, panas, dan air yang keluar melalui knalpot sebagai uap air.

Baca juga: Apa Itu Hidrogen Sulfida, Gas Beracun yang Muncul di PLTP Dieng?

Selain itu, listrik yang dihasilkan dalam sel bahan bakar memiliki dua jenis aliran yang berbeda. Aliran ini digunakan tergantung dengan situasi.

Pertama, listrik akan mengalir ke motor listrik dan langsung menggerakkan kendaraan.

Kedua, listrik mengisi daya baterai yang berfungsi sebagai penyimpanan sementara hingga energi cukup untuk berkendara.

Baterai mobil hidrogen ini jauh lebih kecil daripada baterai mobil listrik murni.

Tak hanya itu, mobil hidrogen juga dapat memulihkan atau mengisi energi lewat pengereman.

Dalam proses ini, motor listrik mengubah energi gerak atau kinetik mobil menjadi energi listrik kembali dan menyalurkannya ke baterai.

Baca juga: Benarkah Isi Bensin saat Pintu Mobil Terbuka Bisa Picu Kebakaran? Ini Kata Pakar

Bisakah air dari knalpot mobil hidrogen diminum?

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (16/4/2025), Hary mengatakan bahwa hasil reaksi kimia pada mobil hidrogen dapat diminum.

Namun, tidak disarankan untuk mengonsumsinya secara rutin karena tidak mengandung ion yang dibutuhkan tubuh manusia.

"Kalau diminum, aman. Tetapi jangan terus-menerus karena itu air murni. Kalau dianalogikan, lebih seperti air yang didistalasi sehingga pengotornya hilang semua," ujarnya.

"Konsekuensinya, ion-ion di tubuh akan ikut terbawa keluar semua. Misalnya, kita kan punya air garam di tubuh, nanti akan tercampur dengan air murni tersebut karena ionnya pindah," tambah Hari.

Hary menambahkan bahwa air dari mobil hidrogen juga dapat digunakan untuk menyiram tanaman sebab tanaman sudah mendapatkan banyak asupan ion dari tanah,

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi