KOMPAS.com - Ginjal adalah organ penting yang berfungsi untuk membuang kelebihan air dan bahan buangan dari dalam tubuh.
Ketika ginjal rusak, fungsinya untuk membuang limbah dan kelebihan air akan terpengaruh, sehingga menyebabkan penumpukan racun di dalam tubuh.
Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, masalah tulang, darah dalam air seni, dan gejala serius lainnya.
Dilansir dari The Healthsite (13/4/2025), ginjal menyaring sekitar 50 galon darah per hari, membuang limbah, mengatur tekanan darah, menyeimbangkan elektrolit, dan memproduksi hormon-hormon penting.
Namun, ketika organ ini berada dalam bahaya atau tidak dapat berfungsi secara optimal, gejala-gejala yang terkait dengan kondisi ini sering kali tidak disadari, terutama yang muncul pada malam hari.
Lantas, apa saja gejala dan tanda kerusakan ginjal yang dirasakan di malam hari?
Baca juga: 6 Tanda Kerusakan Ginjal yang Terlihat pada Kulit, Apa Saja?
Tanda ginjal bermasalah yang muncul di malam hari
Dalam sebuah laporan baru-baru ini, sekitar 37 juta orang dewasa di India menderita penyakit ginjal kronis (CKD), tetapi hampir 90 persen tidak menyadarinya hingga kerusakannya mencapai stadium lanjut.
Penelitian ilmiah telah mengungkapkan bahwa selama tahap awal, kerusakan ginjal pertama kali dapat bermanifestasi melalui gejala malam hari yang tidak kentara.
Ketika gejala dan tanda ini dibiarkan, hal ini dapat menyebabkan komplikasi yang parah.
Jika dibiarkan dan tidak mendapatkan pengobatan yang tepat, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal. Pada tahap ini seseorang mungkin memerlukan perawatan seperti dialisis atau transplantasi ginjal.
Memahami tanda-tanda peringatan dini yang muncul di malam hari bisa jadi langkah penting dalam mendeteksi penyakit ginjal.
Berikut beberapa tanda kerusakan ginjal yang dirasakan di malam hari:
1. Sering buang air kecilSering buang air kecil di malam hari, yang juga dikenal sebagai nokturia, merupakan tanda peringatan yang menunjukkan bahwa ginjal tidak berfungsi dengan baik.
Adapun meningkatnya keinginan untuk buang air kecil berulang kali di malam hari dapat menjadi tanda awal penyakit ginjal.
Ginjal yang rusak dapat mengalami kesulitan untuk mengonsentrasikan urine, yang menyebabkan peningkatan produksi urine, terutama di malam hari.
Ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik, cairan tubuh tidak tersaring dengan baik dan hal ini memengaruhi frekuensi buang air kecil.
Baca juga: Gagal Ginjal Juga Bisa Terjadi pada Anak-anak, Berikut Gejala dan Penyebabnya
2. InsomsiaPenyakit ginjal kronis (CKD) sering dikaitkan dengan gangguan tidur, termasuk insomnia.
Penderita insomnia biasanya merasa sulit untuk tertidur, sering terbangun di malam hari, atau bangun lebih pagi dari biasanya dengan perasaan tidak segar.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan kondisi ini termasuk kram otot, gatal-gatal, dan sindrom kaki gelisah, yang dapat membuat sulit untuk tertidur.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hingga 80 persen pasien dengan penyakit ginjal stadium akhir mengalami gangguan tidur.
3. Sindrom kaki gelisahSindrom kaki gelisah (restless legs syndrome/RLS) adalah kondisi neurologis ketika seseorang memiliki dorongan kuat untuk menggerakkan kaki.
RLS ditandai dengan keinginan yang tak terkendali untuk menggerakkan kaki, yang sering kali disertai dengan sensasi tidak nyaman.
Kondisi ini umum terjadi pada penderita penyakit ginjal dan cenderung memburuk di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur yang signifikan.
4. Sleep apneaSleep apnea khususnya apnea tidur obstruktif (OSA), lebih umum terjadi pada individu dengan CKD.
OSA ditandai dengan episode berulang penyumbatan sebagian atau seluruh saluran napas selama tidur, yang menyebabkan tidur terganggu dan kadar oksigen berkurang.
Gejalanya meliputi dengkuran keras, episode henti napas saat tidur, dan terbangun tiba-tiba disertai sesak napas.
Baca juga: Tanda-tanda Seseorang Menderita Batu Ginjal, Bisa Dilihat dari Urine
5. Kram otot
Kram ini dapat mengganggu tidur dan menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan.
6. Kulit gatal (Pruritus)Kulit kering dan gatal dapat menjadi tanda penyakit mineral dan tulang, yang sering menyertai penyakit ginjal lanjut.
Penumpukan produk limbah dalam darah dapat menyebabkan rasa gatal yang parah, terutama di malam hari, yang menyebabkan gangguan tidur.
Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan retensi natrium yang menyebabkan pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, atau tungkai.
Pembengkakan ini dapat menjadi lebih terlihat di malam hari dan dapat disertai dengan penambahan berat badan karena retensi cairan.
8. Hipertensi malam hariOrang yang sehat biasanya mengalami penurunan tekanan darah saat tidur.
Namun, mereka yang menderita CKD dapat menunjukkan hipertensi nokturnal atau pola tekanan darah "tidak menurun", di mana tekanan darah tetap tinggi di malam hari.
Pola abnormal ini dikaitkan dengan peningkatan aktivitas saraf simpatik dan disfungsi endotel.
9. Sesak napas
Kondisi ini, yang dikenal sebagai edema paru, dapat menyebabkan kesulitan bernapas saat tidur dan dapat menyebabkan sering terbangun.
10. Rasa logam di mulut dan bau napas amoniaPenumpukan produk limbah dalam darah, suatu kondisi yang dikenal sebagai uremia, dapat menyebabkan rasa logam di mulut dan bau napas busuk, yang sering digambarkan sebagai "bau napas amonia".
Gejala-gejala ini dapat lebih terasa di malam hari dan dapat disertai dengan hilangnya nafsu makan.
Baca juga: Awas, 7 Kebiasaan Sehari-hari ini Bisa Rusak Ginjal
11. Rasa haus yang berlebihanKerusakan ginjal dapat menyebabkan keseimbangan cairan dalam tubuh terganggu, sehingga menyebabkan rasa haus yang berlebihan di malam hari, dilansir dari India TV News (11/2/2025).
Jika seseorang memiliki kebiasaan sering minum air putih di malam hari, ini bisa jadi merupakan tanda adanya masalah pada ginjal yang tidak boleh diabaikan.
12. Nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecilMasalah ginjal dapat menyebabkan infeksi atau radang saluran kemih, menyebabkan rasa sakit dan rasa terbakar saat buang air kecil.
Ini dapat merupakan tanda infeksi ginjal atau masalah serius lainnya yang memerlukan perhatian dan perawatan medis segera.
13. Darah dalam urineDarah dalam urine atau air seni dapat menjadi tanda infeksi ginjal atau masalah serius lainnya.
Jika darah terlihat bercampur dalam air seni, jangan abaikan dan segera kunjungi layanan kesehatan untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
Deteksi dini penyakit ginjal sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit ginjal ke stadium akhir. Adapun pemantauan gejala-gejala nokturnal dapat membantu diagnosis dini.
Sementara itu, pemeriksaan rutin, termasuk tes darah dan urine, dapat membantu menilai fungsi ginjal dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum menjadi parah.
Akan tetapi, tanda-tanda di atas bukan selalu gejala kerusakan pada ginjal. Namun, jika merasakan tandanya, terutama lebih dari satu atau dua tanda, segera periksakan diri dan jangan membuat self-diagnose.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.