KOMPAS.com - UNESCO secara resmi menetapkan Geopark Salma dan Geopark Riyadh Utara sebagai bagian dari Global Geoparks.
Momen ini merupakan pertama kalinya geopark asal Arab Saudi masuk ke dalam daftar.
Penetapan ini dilakukan setelah kedua taman bumi ini mengikuti kriteria seleksi yang ketat.
Syarat tersebut menekankan unsur konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan masyarakat lokal secara aktif.
Dikutip dari PR Newswire, Jumat (18/4/2025), CEO National Center for Vegetation Cover Development and Combating Desertification (NCVC), Dr. Khaled bin Abdullah Al-Abdulkader, mengungkapkan kebanggaan atas pengumuman tesebut.
Dia mengatakan bahwa hal itu merupakan bukti dedikasi Arab Saudi untuk melindungi warisan alam dan sejarahnya.
Senada dengannya, Direktur Senior Saudi Geoparks Initiative, Eng. Hussam bin Zuhair Al-Turki, mengungkapkan bahwa dimasukkannya Geopark Riyadh Utara dan Geopark Salma merupakan momen kebanggaan nasional.
Ia menekankan bahwa tonggak sejarah ini tidak hanya memperkuat komitmen Arab Saudi untuk melestarikan identitas budaya dan alam saja.
Akan tetapi, ia mengharapkan pencapaian ini juga memperkuat peran negaranya sebagai pemimpin global dalam konservasi warisan geologi dan pembangunan berkelanjutan.
Lantas, bagaimana profil kedua taman bumi yang telah ditetapkan sebagai geopark global ini?
Baca juga: Kaldera Toba Ditetapkan Jadi UNESCO Global Geopark
Profil Geopark Salma
Dilansir dari laman Unesco, Kamis (17/4/2025), Geopark Salma terletak di jantung Arab Saudi dan menawarkan pemandangan batuan vulkanik dan magmatik dengan usia lebih dari 740 juta tahun.
Salah satu fitur utama dari geopark ini adalah Kawah Al-Hutaymah yang menyuguhkan formasi vulkanik yang dibentuk oleh letusan gunung berapi dan proses erosi selama ribuan tahun.
Tidak hanya sebagai arsip bebatuan dan proses bumi, Geopark Salma juga menyimpan beragam flora dan fauna gurun, termasuk ibex Nubia yang terancam punah dan oryx Arab.
Selain itu, taman bumi ini juga memiliki Darb Zubaydah, yaitu rute ziarah kuno yang pernah menggabungkan Kufa, kota bersejarah di Irak bagian tengah, ke Makkah, kota religi besar di Arab Saudi.
Rute ini ditandai oleh sumur, kolam, dan Oasis Faid, yakni tempat persinggahan bagi peziarah yang memiliki air murni dan tanah subur.
Geopark Salma juga memiliki sebuah benteng kuno dengan 45 sumur dan situs Tabah Heritage Village.
Situs ini merupakan bangunan batu yang digunakan untuk menjebak hewan liar, serta terdapat edukasi tentang praktik perburuan kuno dan terbentuknya pemukiman di dalamnya.
Masyarakat dan anak-anak terlibat secara penuh dengan geopark melalui kegiatan berbuka puasa selama Ramadan, jalan-Jalan Darb Zubaydah dan Tabah Heritage, serta telusur rute ziarah kuno.
Baca juga: Arab Saudi Bakal Bangun Gedung Setinggi 2 Km, Telan Biaya Rp 83,9 Triliun
Profil Geopark Riyadh Utara
Geopark yang satu ini terletak di kaki bukit gunung Tuwaiq, Arab Saudi.
Geopark Riyadh Utara menawarkan pemandangan pegunungan Tabletop yang memiliki puncak datar dan tebing curam.
Selain itu, geopark ini memiliki formasi batuan Jurassic-Cretaceous yang menyediakan situs pendidikan dan budaya terkait warisan minyak bumi di Arab Saudi.
Taman bumi ini juga memiliki lembah Obaitharan atau Wadi Obaitharan yang tak luput menjadi sorotan.
Lembah Obaitharan adalah cagar alam yang memaikan peran penting dalam menopang pasokan air di wilayah tersebut, serta menawarkan pemandangan pegunungan yang indah.
Keunikan lainnya adalah geopark ini menjadi rumah bagi sistem terumbu karang kuno.
Selain itu, hubungan masyarakat dengan lingkungan yang mendalam dapat dilihat melalui situs desa Thariq yang mencerminkan pemukiman suku lebih dari 370 tahun lalu.
Geopark Riyadh juga mendukung ekonomi masyarakat lokal secara aktif yakni melalui pembangunan desa wisata Ghamra.
Desa wisata ini menawarkan berbagai kegiatan seperti mendaki, mengamati bintang, membuat api unggun, serta pertunjukkan cerita rakyat.
Tidak lupa, geopark Riyadh Utara juga mempromosikan berbagai geoproducts, seperti kurma dan madu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.