Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/FILIPPO MONTEFORTE
Paus Fransiskus meninggal dengan riwayat penyakit terakhir pneumonia ganda di usia ke 88 tahun. Penyakit ini sangat serius dan sulit diobati.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika

KOMPAS.com - Paus Fransiskus berpulang pada Senin (21/4/2025). Bapa Suci asal Argentina itu selama hidupnya masyhur sebagai tokoh yang membawa angin perubahan dalam gereja Katolik.

Dirinya membawa nilai-nilai kesederhanaan yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satunya, Paus Fransiskus pernah terbang dari Roma ke Jakarta tanpa menggunakan jet pribadi.

Dia memilih terbang menggunakan penerbangan komersial ITA Airways dengan nomor  penerbangan AZ4000.

Selain itu, nilai-nilai pemikiran Paus juga dituangkan dalam ensiklik yang telah diterbitkannya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 5 Warisan Pemikiran Paus Fransiskus untuk Dunia

Apa itu ensiklik?

Dilansir dari Catholic Encyclopedia, kata ensiklik berasal dari bahasa Yunani, yaitu egkyklios atau kyklos yang berarti lingkaran.

Ensiklik merupakan sebuah surat edaran kepausan yang ditujukan kepada uskup di seluruh dunia, uskup di negara tertentu, ataupun masyarakat di suatu negara. 

Sepanjang hidupnya, Paus Fransiskus telah menerbitkan tiga ensiklik, yaitu Lumen Fidei (2013), Laudato Si (2015), dan Fratelli Tutti (2020).

Setiap ensiklik yang Bapa Suci buat berisikan refleksi yang mendalam mengenai tantangan-tantangan global, seperti peran iman dalam kehidupan, krisis lingkungan, dan kekeluargaan universal.

Lantas, apa saja pesan yang termuat dalam tiga ensiklik yang telah dibuat Paus Fransiskus?

Baca juga: Mengenal Apa Itu Konklaf, Metode Gereja Katolik Memilih Paus Baru

Ensiklik Lumen Fidei yang berarti "Terang Iman"

Dilansir dari Kompas.com (27/8/2024), Lumen Fidei adalah ensiklik pertama yang dikeluarkan oleh Paus Fransiskus, yakni pada 29 Juni 2013.

Pada awalnya, ensiklik ini sebagian besar dikerjakan oleh Paus Benediktus XVI yang kemudian mengundurkan diri dan digantikan oleh Paus Fransiskus.

Lumen Fidei terdiri dari 60 bab artikel yang terbagi dalam 4 bab yang membahas mengenai hal berikut.

Bapa Suci menggambarkan iman sebagai cahaya yang menerangi kehidupan manusia.

Tanpa iman, manusia akan tersesat dalam kegelapan sehingga kehilangan arah hidup dan tidak mampu melihat makna dari keberadaannya di dunia.

Iman atau kepercayaan adalah sumber kebijaksanaan yang menolong manusia memahami diri sendiri dan dunia sekitar.

  • Iman adalah warisan dan tradisi

Ensiklik ini menekankan bahwa iman tidak hanya pengalaman individu, tetapi juga warisan yang diteruskan dari generasi ke generasi.

Paus menyoroti peran komunitas dalam merawat dan menyebarkan iman, serta peran Gereja sebagai penjaga ajaran iman yang benar.

Surat tersebut juga menggarisbawahi bahwa iman perlu terus diperdalam melalui refleksi dan doa.

  • Hubungan Iman, kebenaran, dan cinta

Paus mengatakan bahwa iman tidak dapat dipisahkan dari kebenaran dan cinta.

Dia menjelaskan bahwa iman memberikan akses menuju kebenaran Ilahi yang kemudian mendorong umat untuk mencintai Tuhan dan sesama.

Dengan begitu, iman menciptakan tindakan cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari.

Iman sejati harus diwujudkan melalui perbuatan dan menjadi kekuatan untuk membangun perubahan sosial.

Baca juga: Siapa Pengganti Paus Fransiskus? Ini Penjelasannya

  • Iman adalah kekuatan untuk mengatasi tantangan

Iman memberikan kekuatan bagi manusia dalam menghadapi tantangan dan penderitaan hidup.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa melalui iman, orang beriman dapat menemukan makna dalam penderitaan sehingga mereka dapat tetap teguh dalam harapan.

Paus mengingingatkan bahwa iman memberikan kedamaian dan ketenangan dalam cobaan hidup yang paling berat sekalipun.

Lumen Fidei diakui karena keberhasilannya menghubungkan ajaran tradisional gereja dengan tantangan modern, seperti relativisme dan sekularisme yang dianggap mengaburkan peran iman dalam kehidupan publik.

Ensiklik Laudato Si yang berarti "Terpujilah Engkau"

Nama ini terinspirasi dari Kidung Saudara Matahari karya Santo Fransiskus dari Assisi, yang memuliakan Tuhan melalui ciptaan-Nya.

Dilansir dari laman RRI (4/9/2024), Laudato Si menceritakan seorang miskin yang menderita karena masalah dengan penyebab yang sama.

Ensiklik ini menunjukkan keprihatinan Paus Fransiskus terhadap masalah lingkungan dan krisis ekologi yang sedang dihadapi dunia.

Laudato Si menjelaskan beberapa hal berikut.

  • Keterhubungan semesta

Paus menekankan bahwa semua makhluk hidup saling terikat dengan bumi sehingga manusia harus melestarikannya, bukan mengeksploitasinya.

  • Krisis lingkungan

Krisis lingkungan adalah cerminan krisis moral sehingga umat manusia harus menghormati dan menjaga alam.

  • Ekologi integral

Ekologi integral menekankan bahwa Isu lingkungan, sosial, dan ekonomi tidak dapat dipisahkan.

Dengan demikian, Paus mengajak umat manusia untuk menerapkan gaya hidup sederhana dan bertanggung jawab terhadap alam.

Baca juga: Obituari Paus Fransiskus, Sederhana sampai Akhir Hayat

  • Pendidikan dan kesadaran lingkungan

Selanjutnya, Paus Fransiskus juga menekankan pentingnya pendidikan dalam meningkatkan kesadaran terkait masalah lingkungan. 

  • Dialog global

Dialog global antarnegara perlu dilakukan untuk mencari solusi atas krisis lingkungan.

Ensiklik Fratelli Tutti yang berarti "Semua Saudara"

Ensiklik terakhir ini terbit pada 3 Oktober 2020 pada saat pandemi COVID-19 dan membahas mengenai ketidaksetaraan global dan pentingnya solidaritas manusia.

Dalam Fratelli Tutti, Paus Fransiskus menjelaskan mengenai persaudaraan yang dapat diterapkan dalam aspek kehidupan sosial, politik dan ekonomi manusia.

Berikut beberapa poin pembahasan dalam Fratelli Tutti.

  • Persaudaraan universal

Paus mengatakan bahwa semua manusia adalah saudara dan harus saling mencintai dan menghormati.

Karena itu, manusia hendaknya membangun persaudaraan universal atas nilai-nilai kemanusiaan melampaui batas-batas nasional, etnis, dan agama.

  • Kritik terhadap individualisme dan konsumerisme

Ensiklik ini melihat bahwa individualisme dan konsumerisme merupakan agar dari banyak masala sosial, termasuk kemiskinan dan ketidaksetaraan.

Paus mengatakan bahwa hidup yang hanya berfokus pada keuntungan pribadi atau kelompok dapat menyebabkan kehancuran ekologis dan sosial.

Baca juga: Paus Fransiskus Sempat Alami Pneumonia Bilateral Sebelum Wafat, Penyakit Apa?

  • Budaya pertemuan dan dialog

Paus Fransiskus menegaskan pentingnya dialog dan pertemuan yang tulus antarkelompok bangsa.

Tanpa dialog dan pertemuan, manusia akan terjebak dalam siklus kebencian dan kekerasan yang berkelanjutan.

  • Perdamaian dan penolakan perang

Ensiklik ini menjelaskan bahwa perang dan konflik adalah kegagalan besar dalam membangun persaudaraan universal.

Perdamaian sejati hanya didapat melalui keadilan, pemulihan hubungan, dan dialog antarbangsa.

  • Peran agama dalam mempromosikan persaudaraan

Agama berperan penting dalam mempromosikan persaudaraan dan perdamaian.

Paus mengajak semua pemimpin agama untuk bekerja sama dalam mengatasi konflik dan perpecahan.

Dia juga mengingatkan agar agama tidak disalahgunakan untuk membenarkan kekerasan dan intoleransi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Kompas.com, RRI
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi