KOMPAS.com — Batu ginjal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan rasa sakit luar biasa dan berdampak pada kualitas hidup penderitanya.
Kondisi ini muncul akibat endapan zat-zat tertentu di dalam ginjal yang kemudian mengeras menjadi kristal.
Meski sering kali gejalanya baru terasa saat batu sudah bergerak atau menyumbat saluran kemih, memahami penyebab dan langkah pencegahan penyakit ini penting dilakukan sejak dini.
Kompas.com berkesempatan mewawancarai dr. I Nyoman Palgunadi, SpU, dokter spesialis bedah urologi ginjal, pada Kamis (17/4/2025), untuk mengulas lebih dalam tentang penyebab batu ginjal dan cara menghindarinya.
Baca juga: Batu Ginjal Tak Hanya Picu Nyeri, Dokter Ingatkan Potensi Kerusakan Ginjal
Penyebab batu ginjal
Dr. I Nyoman Palgunadi, SpU, menjelaskan bahwa pembentukan batu ginjal bisa dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk pola hidup sehari-hari.
“Batu ginjal ada beberapa sebab, salah satunya gaya hidup, pola makan, dan minum. Selain itu, ada faktor genetik serta penyakit penyerta,” ungkapnya.
Kurangnya asupan cairan, konsumsi makanan tinggi oksalat dan garam, hingga riwayat kesehatan tertentu bisa memperbesar risiko seseorang mengalami batu ginjal.
Jika tidak ditangani dengan tepat, batu ginjal dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius, seperti infeksi saluran kemih hingga kerusakan ginjal.
Baca juga: Jarang Minum Air Putih Bisa Picu Batu Ginjal, Ini Cara Mencegahnya Menurut Dokter
Faktor risiko batu ginjal
Selain penyebab langsung, terdapat pula sejumlah faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami batu ginjal.
Dilansir dari Mayo Clinic, berikut beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
- Memiliki riwayat keluarga atau pribadi. Jika ada anggota keluarga yang pernah mengalami batu ginjal, kemungkinan Anda mengalaminya juga menjadi lebih tinggi.
- Kurang minum air. Asupan cairan yang tidak memadai menyebabkan konsentrasi mineral dalam urine meningkat, sehingga lebih mudah membentuk kristal.
- Pola makan tinggi sodium, protein hewani, dan gula. Asupan berlebihan ketiga zat ini bisa mempercepat proses pengendapan zat pembentuk batu.
- Berat badan berlebih atau obesitas. Perubahan metabolisme akibat obesitas berdampak pada keseimbangan zat dalam urine.
- Gangguan saluran cerna dan prosedur bedah tertentu. Operasi seperti bypass lambung atau penyakit pencernaan kronis dapat memengaruhi penyerapan kalsium dan air dalam tubuh.
- Penggunaan obat dan suplemen tertentu. Beberapa jenis obat migrain, antasida berbasis kalsium, serta vitamin dosis tinggi juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko batu ginjal.
Mewaspadai faktor risiko ini bisa menjadi langkah awal dalam upaya mencegah terbentuknya batu ginjal di kemudian hari.
Baca juga: Kenali Batu Ginjal: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Menurut Dokter
Langkah pencegahan batu ginjal
Untuk menurunkan peluang terkena batu ginjal, perubahan gaya hidup menjadi hal utama yang dianjurkan oleh banyak tenaga medis.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan.
- Penuhi kebutuhan cairan harian. Pastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar proses pembuangan zat sisa melalui urine berjalan lancar.
- Batasi konsumsi makanan tinggi oksalat. Misalnya bayam, cokelat, kacang-kacangan, teh, dan produk kedelai.
- Kurangi asupan garam dan protein hewani. Mengurangi kedua komponen ini dapat membantu menstabilkan kandungan mineral dalam urine.
- Konsumsi kalsium dari sumber makanan alami. Asupan kalsium dari makanan lebih aman dibanding suplemen, yang justru dapat memicu pembentukan batu jika dikonsumsi berlebihan.
- Diskusikan dengan dokter tentang pengobatan preventif. Dalam beberapa kasus, dokter dapat meresepkan obat-obatan untuk mengatur keseimbangan zat kimia dalam urine.
Menerapkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari dapat menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal dan menjaga kesehatan organ vital ini dalam jangka panjang.
Menjaga kesehatan ginjal adalah investasi jangka panjang yang bisa dimulai dari hal sederhana, seperti memperhatikan asupan air dan memilih makanan yang sehat.
Jika muncul keluhan nyeri hebat di bagian pinggang atau kesulitan buang air kecil, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.