Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Camilan yang Sering Dimakan tapi Memicu Kanker, Cegah mulai Sekarang

Baca di App
Lihat Foto
canva.com
ilustrasi sel kanker.
|
Editor: Yefta Christopherus Asia Sanjaya

KOMPAS.com - Kanker adalah penyakit yang melibatkan pertumbuhan sel tidak normal dan tidak terkendali.

Kanker termasuk penyakit berbahaya karena dapat menyebar secara cepat ke organ lain dan sulit disembuhkan jika terlambat ditangani.

Salah satu pemicu kanker adalah camilan dengan bahan dan cara pengolahan tertentu yang dikonsumsi secara terus-menerus.

Ada beberapa zat yang dapat masuk ke tubuh lalu merangsang pertumbuhan kanker karena cara masak yang tidak tepat atau kandungan bahan tertentu yang berlebihan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lalu, apa saja camilan yang sering dikonsumsi tapi memicu kanker?

Baca juga: Jarang Diketahui, Berikut 5 Minuman Sehari-hari yang Memicu Kanker

1. Gorengan

Gorengan merupakan salah satu jenis camilan yang umum dijumpai di masyarakat.

Camilan tersebut biasanya dikonsumsi dalam keadaan panas atau dinikmati sambil bersantai ketika sore maupun malam hari.

Meski gorengan terasa enak, Anda perlu menghindari jenis camilan yang satu ini jika tidak ingin terkena kanker.

Dilansir dari laman resmi Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga, Senin (21/3/2021), gorengan bisa memicu kanker karena mengandung zat akrilamida.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Ini Digemari Sel Kanker, Apa Saja?

Zat tersebut terbentuk selama proses memasak dengan suhu tinggi, salah satunya saat makanan digoreng.

Makanan mengandung tepung, seperti ayam goreng tepung, akan mengandung akrilamida yang lebih tinggi ketika terpapar suhu tinggi.

Saat jumlah akrilamida yang dikonsumsi melebihi batas wajar, zat ini bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, salah satunya kanker ovarium.

Baca juga: 5 Makanan Sehari-hari yang Bisa Memicu Kanker, Cegah mulai Sekarang

2. Camilan yang dibakar

Camilan yang diolah dengan cara dibakar memang terasa enak karena lebih gurih dan smoky.

Tapi, jenis makanan tersebut tidak baik untuk kesehatan karena mengandung heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic hydrocarbons (PAHs).

Dilansir dari laman resmi Fakultas Keperawatan Unair, dua zat tersebut dapat meningkatkan risiko kanker karena menyebabkan perubahan DNA di dalam tubuh dan sifatnya mutagenik.

Dalam hal ini, HCAs dan PAHs terbentuk saat camilan berbahan dasar daging dibakar dengan suhu tinggi dan langsung terkena api.

Baca juga: Benarkah Tidur Setelah Sahur Bisa Memicu Kanker?

HCAs terbentuk dari asam amino, glukosa, dan kreatin terkandung dalam otot sapi, ayam, atau kambing yang bereaksi dengan suhu tinggi.

Sementara PAHs terbentuk saat lemak daging terkena api secara langsung tanpa perantara.

Selain makanan yang dibakar atau dipanggang, HCAs tidak ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam makanan.

Namun, PAHs dapat ditemukan pada makanan hangus lainnya, pada asap rokok, dan asap knalpot mobil.

Baca juga: Disebut Jadi Penyakit yang Mengintai Gen Z, Apa Itu Kanker Kolorektal?

Selain HCAs dan PAHs, ada juga suatu molekul dalam makanan hangus yang bisa menyebabkan kanker, yaitu akrilamida.

Akrilamida merupakan bahan kimia yang memiliki sifat toksik dan karsinogenik pada sektor industri.

Saat masuk ke tubuh, akrilamida dapat berubah menjadi glikidamida yang dapat merusak DNA.

Pertumbuhan sel yang tidak terkendali karena kerusakan DNA dapat mengakibatkan kanker.

Baca juga: Tidur Tidak Teratur Bisa Memicu Kanker, Ini Penjelasan Dokter

3. Sosis, bakso, hingga kornet

Ahli gizi RS Mohammad Hoesin Palembang, Yenita mengatakan, makanan yang sudah tercemar food additive (bahan tambahan makanan) adalah penyebab terbentuknya radikal bebas dalam tubuh, seperti NaCl (garam dapur).

Kondisi tersebut sebaiknya tidak disepelekan karena dapat memicu terjadinya kanker lambung.

“Nitrat dan nitrit merupakan pengawet makanan yang terdapat dalam produk olahan daging, seperti kornet, sosis, ham, salami, bakso, dan ikan asin,” jelas Yenita dikutip dari laman resmi RS Mohammad Hoesin Palembang.

“Dalam saluran pencernaan nitrit akan bereaksi dengan amine hasil dari pemecahan protein menghasilkan nitrosamin. Nitrosamin adalah senyawa karsinogenik yang mempunyai potensi menimbulkan kanker,” tambahnya.

Baca juga: Studi Sebut Minuman Manis Tingkatkan Risiko Kanker Mulut

4. Camilan mengandung pemanis buatan

Anda perlu waspada ketika mengonsumsi makanan yang mengandung pemanis buatan (biang gula), seperti siklamat dan sakarin, karena dua bahan ini bisa memicu kanker.

Yenita menjelaskan, rasa manis yang dihasilkan sakarin 300-500 kali lebih tinggi dari gula biasa.

Jika dikonsumsi, sakarin bisa menyebabkan kanker rahim, kanker kandung kemih, dan kanker ginjal.

Sementara siklamat yang dapat ditemukan di sari buah dan sirup berpotensi menyebabkan kanker perut.

Baca juga: Ilmuwan Korsel Klaim Temukan Teknologi yang Ubah Sel Kanker Jadi Sel Normal

5. Makanan kaleng

Dilansir dari The Health Site, camilan dalam bentuk makanan kaleng juga berpotensi menyebabkan kanker.

Hal tersebut dapat terjadi karena produk kaleng mengandung bahan kimia berbahaya BPA (bisphenol A).

Bahan kimia itu dikenal sebagai pengganggu hormon yang secara langsung terkait dengan kanker.

Di sisi lain, camilan dalam bentuk makanan olahan juga perlu dihindari karena bisa memicu kanker.

Baca juga: Studi: Paparan Polusi Udara Jadi Penyebab Tak Terduga Berbagai Jenis Kanker

Dilansir dari Medical News Today, camilan yang masuk ke dalam kategori ini adalah:

  • Makanan yang dibekukan
  • Sereal bergula
  • Soda
  • Margarin
  • Krim keju
  • Permen dan cokelat
  • Makanan cepat saji, seperti pizza, hamburger, dan ayam goreng.

Jenis-jenis camilan tersebut dikaitkan dengan kanker karena mengandung garam, gula, lemak, dan bahan kimia.

Produk olahan juga umumnya rendah serat, vitamin, dan mineral.

Jika seseorang memiliki pola makan yang tinggi makanan olahan, hal ini dapat menyebabkan obesitas yang merupakan faktor risiko kanker.

Baca juga: Mitos atau Fakta, TWS Bahaya Bagi Otak hingga Bisa Sebabkan Kanker?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi