KOMPAS.com - Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah turut mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya pemimpin geraja Katolik dunia, Paus Fransiskus.
Untuk diketahui, Paus Fransiskus meninggal dunia di usia 88 tahun pada Senin (21/4/2025).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir turut mengenang Paus Fransiskus sebagai tokoh yang menginspirasi dalam kemanusiaan, serta keadilan sosial di dunia.
Berikut kenangan NU dan Muhammadiyah terkait Paus Fransiskus.
Baca juga: Tiga Ensiklik yang Diterbitkan Paus Fransiskus, Apa Saja Pesan di Dalamnya?
NU
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya mengenang sosok Paus Fransiskus sebagai pengasuh dan pembela kemanusiaan di dunia.
"Paus Fransiskus telah tanpa kenal lelah menghadirkan gereja katolik sebagai pengasuh dan pembela kemanusiaan," ujarnya dikutip dari tayangan Kompas TV, Selasa (22/4/2025).
Gus Yahya juga memuji Paus Fransiskus secara tulus mengulurkan kasih sayang kepada semua umat manusia tanpa membedakan latar belakang.
Menurutnya, Paus Fransiskus patut dijadikan teladan kemanusiaan dan pionir mewujudkan perdamaian dunia.
"Ini adalah bentuk ukhuwah insaniayah yang menjadi ikon dari perjuangan kemanusiaan ditengah gejolak dunia yang sangat tidak mudah," tutur Gus Yahya.
Gus Yahya juga mengungkapkan komitmen NU yang akan senantiasa menyertai gereja Katolik dan umat manusia untuk melanjutkan semangat dan perjuangan yang telah ditinggalkan oleh Paus Fransiskus tersebut.
Baca juga: Mengenal Basilika Santa Maria Maggiore, Tempat Peristirahatan Terakhir Paus Fransiskus
Muhammadiyah
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenal Paus Fransiskus sebagai sosok yang humanis.
Ia juga mengenang momen pertemuan dengan Paus di Vatikan yang menunjukkan sikap hangat dan humoris.
"Tetapi lebih dari itu, beliau adalah tokoh yang selalu peduli pada human fraternity pada persaudaraan kemanusiaan, keadilan sosial, dan nilai-nilai luhur kehidupan," jelas dia.
Haedar menilai, sosok Paus Fransiskus tak hanya menyampaikan ajaran Katolik, tetapi juga menanamkan nilai universal yang bisa menjadi rujukan dalam kehidupan kemanusiaan dari berbagai latar belakang.
Ia mengingatkan, saat ini dunia sedang dihadapkan pada berbagai tantangan, terutama konfilk antarbangsa dan perang.
Permasalahan yang mengusik perdamaian, mulai dari penjajahan Israel atas Palestina, hingga konflik perang antara Rusia dengan Ukraina, juga menjadi tantangan yang tak mudah.
"Maka, bagaimana kepergian Paus Fransiskus juga menjadi rujukan dalam kehidupan dan relasi global untuk senantiasa menegakkan nilai-nilai perdamaian. Beliau selalu konsen pada masalah perdamaian selain pada persoalan kemanusiaan," tegas Haedar.
Baca juga: Profil Singkat 9 Kardinal Calon Pengganti Paus Fransiskus
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.