WONOSOBO, KOMPAS.com - Tugu unik berbentuk patung biawak yang dibangun di Desa Krasak, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah belakangan menjadi sorotan publik.
Patung tersebut dianggap begitu realistis atau menyerupai biawak sungguhan.
Pujian juga datang karena pembangunan patung biawak di Wonosobo digadang-gadang tak menelan biaya besar.
Baca juga: Cerita Pembuat Patung Biawak Wonosobo, Dibuat 1,5 Bulan dengan Rp 50 Juta
Patung itu pun kini menjadi ikon baru di jalur Wonosobo-Banjarnegara dan menimbulkan daya tarik tersendiri.
Sebagaimana yang terlihat pada Selasa (22/4/2/2025) sore, sejumlah pengendara rela berhenti di sekitar patung biawak Wonosobo untuk mendokumentasikannya.
Patung biawak Wonosobo tarik perhatian pengendara
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada pengendara yang memfoto saja wujud patung biawak dari tepi jalan, ada juga yang sampai turun dan mendekat untuk menjadikannya sebagai latar belakang atau berswafoto.
Salah satu pengendara yang sampai memarkirkan sepeda motor di tepi jalan dan menyeberang ke patung biawak adalah Rudi (36), warga Purbalingga, Jawa Tengah.
Ia bersama istrinya, Wahyuni (37), sebenarnya di awal tak punya rencana untuk berfoto di patung biawak Wonosobo tersebut ketika hendak pergi ke Temanggung.
Baca juga: Sosok di Balik Patung Biawak yang Viral di Wonosobo, Ternyata Seniman Lokal
Namun, karena Wahyuni ingat foto atau video patung itu belakangan viral di media sosial, mereka akhirnya tidak mau melewatkan kesempatan untuk ikut mengabadikannya.
"Ternyata benar, kayak asli. Bagus patungnya," ucap Wahyuni saat berbincang dengan Kompas.com.
Patung biawak di Wonosobo berdiri menjulang setinggi 7 meter dengan lebar 4 meter.
Warna patung dibuat menyerupai hewan aslinya, yakni hitam dengan corak kuning. Sementara bentuknya, dibikin dalam posisi sedang merayap di atas batu sambil menjulurkan lidah dan menoleh ke kiri.
Dibangun bukan dari dana desa
Pembangunan "Tugu Krasak Menyawak" diinisiasi oleh para pemuda Karang Taruna Desa Krasak.
Sekretaris Desa Krasak, Sumarah, memastikan pembangunan tugu biawak Wonosobo ini tidak menggunakan Dana Desa.
"Sumber dana dari sponsor CSR. Sponsor lainya tatkala kami memperingati Hari Lingkungan Hidup, swadaya masyarakat, dan karang taruna pemuda Menyawak Desa Krasak," jelasnya.
Saat singgung soal anggaran patung biawak Wonosobo apakah benar hanya menelan Rp 50 juta, Sumarah menjawab, estimasinya memang segitu untuk pembangunan sampai tahap sekarang.
"Kami selaku pemerintah Desa Krasak belum menerima laporan resmi atau RAB detail. Rencana juga masih ada pembangunan tambahan taman di sekitarnya," jelasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.