Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Makna dan Sejarah Hari Raya Galungan, Tradisi Umat Hindu di Indonesia?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/tawatchai07
Selamat Hari Raya Galungan 2024. Inilah kumpulan ucapan Hari Raya Galungan 2024 yang penuh makna dan nuansa kekeluargaan.
|
Editor: Resa Eka Ayu Sartika


KOMPAS.com – Umat Hindu di Indonesia kembali bersiap menyambut salah satu hari suci keagamaan mereka, Hari Raya Galungan.

Dikutip dari laman Kementerian Agama, puncak perayaan Galungan pertama di tahun 2025 jatuh pada Rabu (23/4/2025). 

Sementara itu, Galungan kedua dijadwalkan pada Rabu, (19/11/2025). Perayaan ini digelar setiap 210 hari sekali berdasarkan kalender Saka Bali.

Namun, apa sebenarnya sejarah dan makna filosofis dari Hari Raya Galungan? Simak penjelasan berikut.

Baca juga: Kumpulan Ucapan dan Twibbon Hari Raya Galungan 2025

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Galungan

Hari Raya Galungan berakar pada kisah mitologis mengenai pertempuran antara pemuka agama Mpu Sangkul Putih dan Raja Mayadenawa.

Dalam legenda tersebut, Mayadenawa digambarkan sebagai raja sakti yang melarang rakyatnya beribadah dan memaksa mereka menyembah dirinya.

Keangkuhan dan kekuasaan Mayadenawa akhirnya ditentang oleh Mpu Sangkul Putih, yang melakukan semedi dan mendapatkan petunjuk untuk memohon bantuan Dewa Indra.

Pertempuran pun tak terhindarkan, dan pada akhirnya, kebenaran mengalahkan kejahatan dengan kekalahan Mayadenawa.

Pertempuran ini menjadi simbol perjuangan spiritual umat Hindu dalam mempertahankan dharma dalam kehidupan sehari-hari.

Selain sebagai perayaan, Galungan menjadi momentum refleksi akan kemenangan nilai-nilai luhur dan spiritualitas.

Baca juga: Link Twibbon dan Ucapan Galungan 2024 untuk Dibagikan di Medsos

Rangkaian Perayaan Galungan

Hari Raya Galungan tahun ini dilaksanakan pada Rabu, (23/4/2025).

Sehari setelahnya, umat Hindu merayakan Umanis Galungan dengan bersilaturahmi dan mengunjungi sanak keluarga.

Rangkaian Galungan dimulai dengan Penampahan Galungan yang jatuh sehari sebelum hari utama.

Pada Penampahan Galungan, umat Hindu biasanya akan menyembelih hewan sebagai simbol pengendalian terhadap sifat-sifat negatif dalam diri.

Sebelum Galungan, terdapat juga rangkaian penyucian diri seperti Sugihan Jawa yang dirayakan enam hari sebelumnya,

Sugihan Jawa bermakna penyucian bhuana agung (alam semesta) atau penyucian para dewa dan bhatara.

Baca juga: 50 Ucapan Hari Raya Galungan 2024, Penuh Makna dan Nuansa Kekeluargaan

Makna Filosofis Galungan

Secara etimologis, kata "galungan" berasal dari bahasa Jawa Kuno yang berarti "menang" atau "bertarung".

Makna ini merujuk pada esensi utama perayaan tersebut, yakni kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan).

Dalam terjemahan Lontar Sundarigama yang ditulis oleh Putu Sanjaya menyebutkan makna dari Gulungan.

Kutipan yang ada di dalam lontar tersebut yakni, "Budha Kliwon Dungulan Ngaran Galungan patitis ikang janyana samadhi, galang apadang maryakena sarwa byapaning idep.”

Kutipan tersebut memiliki arti "Rabu Kliwon Dungulan disebut Galungan karena merupakan waktu bersatunya rohani agar memperoleh pandangan terang dalam menghapus segala kekacauan pikiran."

Dengan kata lain, inti dari Galungan adalah penyatuan kekuatan spiritual dan kesadaran batin untuk mengalahkan kekacauan pikiran yang menjadi bentuk adharma.

Perayaan ini diharapkan dapat memperkuat nilai kebajikan, mempererat tali persaudaraan, dan meningkatkan kesadaran spiritual.

Baca juga: 20 Link Twibbon Hari Raya Galungan 2024, Lengkap dengan Ucapan dalam Bahasa Indonesia dan Bali

Simbol dan Tradisi

Dikutip dari Kompas.com, selama perayaan Galungan, jalan-jalan di Bali dihiasi dengan penjor.

Penjor adalah tiang bambu yang dihiasi dengan janur yang melambangkan kesejahteraan dan kemenangan dalam mengendalikan sifat-sifat buruk dalam diri manusia.

Hari Raya Galungan tidak hanya menjadi tradisi budaya, tetapi juga perayaan atas nilai-nilai spiritual.

Melalui rangkaian upacara dan simbol-simbol suci, umat Hindu diingatkan untuk senantiasa menjunjung tinggi dharma sebagai landasan hidup yang penuh kedamaian dan kebajikan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi