Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pelaku Penembakan yang Menewaskan 26 Orang di India?

Baca di App
Lihat Foto
AFP/TAUSEEF MUSTAFA
Personel militer India mengecek kendaraan di dekat Pahalgam, Kashmir, setelah serangan yang menargetkan wisatawan menewaskan 24 orang pada Selasa (22/4/2025). Siapa Pelaku Penembakan Rombongan Turis di Kashmir India yang Menewaskan 26 Orang?
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Penembakan massal yang menargetan wisatawan terjadi di India, tepatnya di sebuah resor di Pahalgam, Kashmir pada Selasa (22/4/2025).

Polisi setempat pada Rabu (23/4/2025) mengatakan, insiden tersebut menewaskan 26 orang dan 17 lainnya mengalami luka-luka.

"Korban tewas terdiri dari 25 warga India dan satu warga negara Nepal," kata kepolisian, dikutip dari Reuters.

Aksi penembakan massal ini menjadi serangan terburuk bagi warga sipil di India dalam hampir dua dekade, yakni sejak penembakan di Mumbai pada 2008 yang menghancurkan ketenangan warga di Kashmir.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, siapa pelaku aksi penembakan massal tersebut?

Baca juga: Penjelasan Infeksi Cacing Ginjal Buat Pria di India Susah BAK 2 Hari

Pelaku penembakan wisatawan di Kashmir India

Masih dari sumber yang sama, sekelompok militan bernama The Resistance Front (TRF) yang dipimpin oleh Hafiz Saeed mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi pada Selasa (22/4/2025).

Kelompok ini menyatakan ketidakpuasannya karena lebih dari 85.000 orang asing telah ditempatkan di wilayah tersebut.

TRF mengeklaim, kedatangan orang luar itu memicu terjadinya perubahan demografi.

"Orang luar ini datang dengan menyamar sebagai wisatawan, memperoleh domisili, dan kemudian mulai bertindak seolah-olah mereka memiliki tanah tersebut. Akibatnya, kekerasan akan menargetkan mereka yang mencoba untuk menetap secara ilegal," kata TRF.

Sementara itu, Badan Keamanan di India mengatakan, TRF adalah sebuah kedok bagi organisasi militan yang bermarkas di Pakistan.

Namun, Pakistan mengeklaim hanya memberikan dukungan moral dan diplomatik terhadap kelompok TRF.

Baca juga: Apple Lawan Tarif Trump, Angkut 600 Ton iPhone dari India ke AS

"Kami prihatin dengan hilangnya nyawa para wisatawan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Shafqat Ali Khan dalam sebuah pernyataan.

"Kami menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mendoakan agar yang terluka segera pulih," imbuhnya.

Akibat insiden tersebut, lebih dari selusin organisasi lokal menyerukan penutupan di wilayah federal untuk memprotes serangan tersebut.

Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah telah tiba di Srinagar untuk melihat situasi keamanan di Kashmir pada Selasa (22/4/2025) malam.

Setelah mendarat, Shah langsung menuju ke Raj Bhavan dari bandara dan akan memimpin pertemuan tingkat tinggi dengan pejabat keamanan tinggi.

Dia juga diperkirakan akan mengunjungi Pahalgam pada hari ini, Rabu (23/4/2025).

Baca juga: Kepala Kampus di India Lapisi Dinding Ruang Kuliah dengan Kotoran Sapi, Untuk Apa?

Apa itu The Resistance Front (TRF)?

Dikutip dari Times of India, TRF adalah kelompok perwakilan dari Lashkar-e-Taiba.

Kelompok tersebut sebenarnya sudah dilarang oleh Pemerintah India pada 2024 silam.

Namun, TRF tetap melakukan perekrutan pemuda melalui media online untuk melaksanakan kegiatannya, serta melakukan penyelundupan senjata dan narkotika dari Pakistan ke wilayah Jammu dan Kashmir, India.

TRF diketahui telah muncul sejak 2019 sebagai proksi dari Lashkar-e-Taiba dan terlibat dalam berbagai aksi teror, termasuk serangan teror di Mumbai pada 2008.

Komandan kelompok tersebut adalah Sheikh Sajjad Gul yang telah ditetapkan sebagai teroris berdasarkan Undang-Undang Pencegahan Kegiatan Melanggar Hukum 1967.

Dalam operasi yang menargetkan warga sipil, pasukan keamanan, dan tokoh politik di Jammu dan Kashmir, operasi TRF diyakini didukung oleh mekanisme negara Pakistan, termasuk Intelijen Antar-Layanan (ISI) yang bertujuan mempertahankan kerusuhan di wilayah tersebut.

Pada Januari 2023, Pemerintah India telah menetapkan TRF sebagai organisasi teroris berdasarkan Undang-Undang (Pencegahan) Kegiatan Melanggar Hukum (UAPA).

Dalam kesempatan yang sama, Sheikh Sajjad Gul juga secara resmi ditetapkan sebagai teroris.

Badan Investigasi Nasional (NIA) sejak saat itu telah menjadikan Gul sebagai buronan, yang mencerminkan ancaman signifikan kelompok tersebut terhadap stabilitas regional.

Baca juga: Gurun Thar di India Menghijau, Ilmuwan Temukan Penyebabnya

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi