Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Mengurangi Garam Saja Cukup untuk Menurunkan Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter…

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/NIKCOA
Ilustrasi konsumsi garam pada penderita hipertensi. Dokter menjelaskan bahwa mengurangi konsumsi garam bukan satu-satunya cara dan tidak selalu efektif untuk menurunkan hipertensi.
|
Editor: Shintaloka Pradita Sicca

KOMPAS.com - Banyak orang yang menganggap mengurangi konsumsi garam sebagai langkah utama untuk menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Namun, apakah benar hanya dengan mengurangi garam, hipertensi bisa teratasi?

Dokter Spesialis Manajemen Kesehatan dari Corporate HR Kompas Gramedia, Dr. Santi, menjelaskan bahwa mengurangi konsumsi garam saja tidak cukup untuk menurunkan hipertensi.

"Untuk mengelola hipertensi, yang lebih penting adalah menjaga pola makan yang bergizi lengkap dan seimbang," ujar Dr. Santi kepada Kompas.com pada Rabu (23/4/2025).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ia menyarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi kalium, yang banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran, seperti pisang, alpukat, ubi, dan bayam.

Menurutnya, sayuran dan buah-buahan juga kaya akan serat yang baik untuk membantu mengelola tekanan darah tinggi dan menjaga kesehatan jantung.

Baca juga: 8 Tanda Hipertensi yang Bisa Dilihat di Pagi Hari, Apa Saja?

Santi juga menambahkan bahwa selain garam, faktor lain yang perlu diperhatikan dalam pola makan adalah konsumsi gula, lemak jahat, dan makanan olahan.

"Turunkan konsumsi gula, lemak jahat, dan makanan olahan," tegasnya.

Selain pola makan, gaya hidup secara keseluruhan juga berperan penting dalam pengelolaan tekanan darah tinggi.

"Kebiasaan minum, aktivitas fisik, tidur yang cukup, serta pengelolaan stres yang bijak sangat berpengaruh dalam penurunan tekanan darah," ungkap Santi.

Sama halnya dengan Santi, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Decsa Medika Hertanto menekankan bahwa menurunkan hipertensi bisa efektif dicapai melalui perubahan gaya hidup yang sehat, seperti olahraga rutin, tidur yang cukup, dan pengelolaan stres.

"Fokus ke olahraga, tidur yang cukup, dan stres yang terkelola dengan baik," ujar Decsa kepada Kompas.com pada Rabu (23/4/2025).

"Jika (tekanan darah) tidak turun juga, barulah obat bisa dipertimbangkan," tambahnya.

Baca juga: Hati-hati, Hipertensi Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis

Sodium dan bukan hanya garam

Santi juga menjelaskan bahwa yang sebenarnya perlu dibatasi oleh penderita hipertensi bukan hanya garam dapur, tetapi sodium (natrium).

Sodium merupakan komponen garam dapur (natrium klorida) yang biasa kita konsumsi.

“Namun, banyak yang tidak menyadari bahwa yang sebenarnya perlu dibatasi adalah sodium, bukan hanya garam dapur,” ujarnya.

Sodium tidak hanya terdapat dalam garam, tetapi juga dalam makanan atau minuman alami, seperti susu dan bit.

“Selain itu, sodium juga terkandung dalam baking soda, baking powder, dan berbagai bahan aditif makanan atau minuman, seperti pengawet, penyedap, dan pewarna. Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan makanan atau minuman yang mengandung bahan-bahan tersebut,” terangnya.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batas konsumsi sodium harian yang disarankan adalah maksimal sebesar 2.000 miligram (mg) atau setara dengan 1 sendok teh atau 5 gram garam dapur.

Baca juga: Sudah Kena Stroke, Haruskah Obat Hipertensi Diminum Seumur Hidup? Ini Penjelasan Dokter…

Kenapa konsumsi garam tidak dihindari sepenuhnya?

Selanjutnya, Santi menjelaskan bahwa konsumsi garam tidak perlu dihindari sepenuhnya untuk menurunkan hipertensi.

Pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan sodium dengan jumlah terbatas untuk bisa berfungsi normal.

"Tubuh membutuhkan sodium untuk mengatur keseimbangan cairan, mendukung sistem saraf, dan mengatur tekanan darah," tambahnya.

Santi juga menerangkan bahwa bagi sebagian orang, mengurangi konsumsi garam justru dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Kondisi itu disebut sebagai inverse salt sensitivity.

"Sekitar sepertiga orang dewasa yang sehat dan lebih dari 60 persen penderita hipertensi mengalami sensitivitas terhadap garam," jelasnya.

Ia mengatakan bahwa seseorang memiliki sensitivitas garam, jika tekanan darahnya meningkat 5 poin atau lebih ketika mengurangi konsumsi garam.

Baca juga: 4 Jenis Protein yang Bisa Bantu Turunkan Hipertensi, Apa Saja?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi